EKONOMIHUKUM & kRIMINALINVESTASI

MMI Ajak Perempuan Bijak Lihat Crazy Rich dan Investasi Bodong

Oleh : Putri N Hardiyanti

Jakarta, Viralkata-Ketika ada uang di tanganmu dan tidak di hatimu, itu tidak akan merugikanmu bahkan jika uang itu banyak dan jika itu ada didalam hatimu, itu akan menyakitimu bahkan jika tidak ada di tanganmu. -ibn Qayyim al Jawziyyah.

Investasi kini menjadi tren, seolah-olah untuk menaikan status kehidupan adalah dengan cara melakukan aktivitas investasi. Investasi menjadi salah satu langkah tercepat untuk memperoleh kekayaan dan sebaliknya juga dapat mengakibatkan kerugian yang fantastis. Hal yang sexi jika investasi hanya dimaknai sebagai perlimpahan uang, tapi jangan salah, melakukan investasi tanpa ilmunya sama saja menjerumuskan diri masuk ke dalam jurang yang dalam, terlebih sekarang sedang ramai-ramainya kasus investasi bodong.

Kementrian komunikasi dan informatika (kemenkominfo) sudah memutus akses sebanyak 3.180 konten investasi bodong sejak tahun 2016 hingga awal maret 2022 tahun ini. Kasus investasi bodong terus meningkat tiap tahunnya yang menyebabkan banyak masyarakat tertipu dengan investasi bodong tersebut. Pada tahun 2016 tercatat ada 20 konten yang di blokir oleh pemerintah, kemudian pada tahun 2017 jumlahnya meningkat menjadi 103 konten, hingga pada tahun 2021 konten melambung tinggi sehingga mencapai 1.222 konten. Sedangkan awal tahun 2022 pada 10 Maret terdapat 141 konten yang diblokir.

Dilihat secara keseluruhan, jenis konten yang paling banyak di blokir adalah forex ilegal, yaitu sebanyak 1.167 konten. Diikuti 961 konten pialang berjangka ilegal, 843 investasi ilegal, dan 209 konten binari option (Databoks.co.id).

Langkah yang dilakukan oleh kemenkominfo merupakan langkah preventif yang benar, yang sudah seharusnya selalu mengontrol bahkan memutus segala bentuk kegiatan yang merugikan kalangan banyak terlebih pada masyarakat awam yang tidak paham dengan investasi. Bahkan seharusnya aktivitas investasi yang berhak ada di platform dan konten investasi adalah yang sudah secara legal mendapat izin dari OJK (otoritas jasa keuangan).

Mari kita melihat bagaimana karakteristik dari masyarakat indonesia, sehingga banyak yang mengalami kerugian akibat dari investasi bodong. Meskipun kita di era digital ini, masih banyak masyarakat yang gagal paham dalam memaknai digitalisasi. Type masyarakat indonesia adalah jika diimingi keuntungan yang banyak, maka dengan mudah masyarakat tergiur akan hal itu, jadi tidak salah jika pemilik platform atau konten investasi bodong dengan mudah meraup keuntungan, bahkan bisa memberikan benefit yang tinggi untuk mereka sendiri yang seolah-olah dengan instan nya menjadi miliarder atau bahasa kerennya yang kita dengar saat ini adalah sultan.

Masyarakat saat ini sedang diramaikan dengan  kasus dari para sultan dari hasil investasi bodong yang harta kekayaan para sultan ini setiap konten akun sosial medianya di pamerkan, dari harga rumah yang miliaran, kemudian kendaraan seperti jenis mobil mewah yang harganya miliaran, dan aset-aset kekayaan lainnya yang nilainya juga miliaran. Bagaimana tidak dengan mudahnya mereka memperoleh keuntungan tersebut, karena masyarakat kita dapat dengan mudahnya di bodohi, terlebih para kaum milenial. Apalagi kaum milenial yang hanya mengikuti tren dan tidak dapat mana positif maupun negatif.

Investasi bodong merupakan penipuan, yang mencari korban dengan diimingi-imingi untung besar mulai dari uang, jam tangan bermerek hingga mobil mewah, sehingga dengan keuntungan yang ditawarkan menggiurkan maka para korban dengan mudah tertarik untuk berinvestasi. Model investasi seperti inilah yang disebut investasi bodong, bukan untung yang kita peroleh melainkan kebuntungan.

Sebenarnya investasi itu adalah kegiatan yang menghimpun dana atau asset dalam waktu tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan nantinya, dimana kegiatan investasi ini melibatkan dua pihak yaitu investor sebagai pemilik dana dan perusahaan investasi yang mengelola dana dari investor guna memperoleh keuntungan sesuai dengan hasil investasinya. Pahami pula jenis-jenis invetasi yaitu investasi yang berupa deposito, saham, obligasi, reksadana, investasi properti, emas. Investassi yang tidak jelas bentuknya maka itu sudah termasuk investasi bodong.

Sebagai kaum milenial memang sudah sepatutnya untuk melakukan investasi sebagai upaya proteksi finansial. Gaya hidup milenial yang hedonisme harus dibentengi dengan investasi untuk masa depan yang baik. Secara teori investasi adalah menunda konsumsi demi masa depan, agar kaum milenial tidak terjerumus lagi dalam kegiatan investai bodong, maka kami yang tergabung dalam MMI (Muslimah Milenial Indonesia) meminta kepada pemerintah untuk melakukan, upaya-upaya preventif sebagai pencegahan investasi bodong, yaitu:

Pertama, Pemerintah seharusnya lebih tegas dalam menyikapi persoalan investasi bodong, karena isu ini sudah lama bahkan setiap tahunnya angka dalam kasus investasi bodong semakin meningkat, tujuannya agar tidak banyak lagi masyarakat menjadi korban investasi bodong ini. Kedua,  pemerintah melalui Ojk atau kementrian Perdagangan lebih aktif dalam melakukan pengawasan bagi platform investasi bodong, dan pemberian izin pada pelaku platform lebih di perketat, sehingga jangan sampai platform investasi bodong memiliki legalitas dalam melakukan aktivitas investasinya.

Ketiga, jika kita melihat kondisi masyarakat yang mudah tertipu dengan investasi bodong,  maka pemerintah memiliki kewajiban dalam memberikan literasi terkait investasi. Karena tidak di pungkiri kegiatan investasi menjadi penting terlebih bagi para kaum milenial.

Kami melalui MMI (muslimah Milenial Indonesia) menghimbau kepada para perempuan dan kaum milenial agar tidak mudah Terprovokasi dengan segala Investasi dengan hasil yang Instan yang akhirnya merugikan kita. MMI berharap kepada para perempuan dan kaum milenial agar lebih meningkatkan kreativitas apalagi di era digital saat ini.

Untuk mengawal dan membantu mempersiapkan ekonomi perempuan salah satunya dengan cara mengajak kaum perempuan atau milenial untuk  menjadi seorang entrepreneur yang sadar akan Literasi Financial untuk menjaga perubahan iklim, dalam mempertahankan stabilitas ekonomi. Hal ini juga merupakan salah satu langkah kongkrit  yang dapat  dilakukan kaum milenial untuk  stabilitas Ekonomi dalam rangka  memberikan support sistem  terhadap ketahanan Negara. Reporter AL

Penulis adalah Bendahara Umum kohati PB tahun 2018-2020

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close