FOTOHEADLINENASIONALNEWSTak Berkategori
Faida VS Hendy Belum Berakhir : Beredar 65 nama Pejabat Pro Faida.
Catatan SINGGIH SUTOYO- Pemred Viralkata.com
JEMBER-VIRALKATA.COM
H. Hendy- Gus Firjaun baru Jumat kemarin (26/2/2021) dilantik oleh Gubernur di Grahadi Surabaya. Tadi malam dilakukan acara penyambutan oleh warga Jember di Pendopo, dalam suasana suka cita.
Di tengah riuh kegembiraan warga Jember ternyata menyimpan potensi konflik rivalitas yang tak berkesudahan antara Faida dengan H. Hendy. Terbukti.munculnya 65 daftar nama pejabat di lingkungan Pemkab yang ditengarahi secara politis menjadi pendukung Faida dalam rivalitas Pilkada pada 9 Desember lalu.
Menurut sumber Viralkata, daftar 65 nama pejabat itu merupakan.hasil pencatatan yang dilakukan.oleh kubu H. Hendy-Gus Firjaun, terhadap peran tidak.netral ASN, terutama.mereka yang memiliki posisi jabatan strategis untuk.menggalang kekuatan untuk kemenamgan Faida selaku calon incumben.
“Peran pejabat ASN yang tidak netral wajib diperiksa oleh KASN”, demikian tema sentral daftar 65 nama pejabat tersebut. Tagline yang diusung mereka.itu, tentu punya.makna yang tersirat maupun tersurat. Para loyalis kubu
H. Hendy menyiratkan untuk.menuntut baik secara politis maupun birokratis atas ketidak netralan 65 nama pejabat ASN tersebut, terutama pihak KSAN untuk.melakukan pemeriksaan.
Makna.lain, adalah dosa yang dilakukan 65 daftar nama wajib mendapatkan sanksi politis tidak.layak.mendapat tempat atau posisi jabatan di.birokrasi. Diharapkan bupati H. Hendy sebagsi pejabat yang memiliki otoritas kekuasaan untuk tidak memberikan peran atau jabatan apapun di pemerintahan yang dipimpinnya.
Beberapa nama dari 65 daftar nama itu menurut kubu H. Hendy, memilki peran penting, bukan saja saat waktu sebelum Pilkada, tapi juga memiliki korelasi dengan manuver politik yang
dilakukan Faida pasca Pilkada.
Seperti nama urutan pertama, Edy Budi Susilo, jabatan ex Kadispendik. Memiliki peran diduga berperan galang suara guru dan jaringsnya, galang Kades2 digalang mahasiswa melalui beasiswa ilegal.
Urutan kedua, nama Dyah Kusworini, jabatan Plt Kandinkes, diduga berperan galang suara dengan koordiner sopir ambulan desa, lancarkan SPM RSBS, galang suara pasien2 Puskesmas, bangun opini HH dam Bu Nyai GF sebagai penyebar covid 19.
Urutan ketiga, nama Yesiana Arifah, jabatan Plt Inspektorat, peranannya diduga galang dana dari rekanan kroni Faida untuk setor ke APH, biaya kampanye2 Faida dan biaya Satgas duafa.
Urutan keempat, nama Ach Fauzi, kabatan KaBappekab pernannya (bisa lewat jalur jaringan HMI) diduga galang suara melalui satgas duafa, atur pemenang proyek, galang dana melalui rekanan, tekan Ka OPD untuk laksanakan proyek-proyek yang untungkan kroni Faida, lobi kekuatan HMI untuk.loloskan.jerat hukum Faida.
Berbagai manuver politik yang dilakukan Faida dan kroninya pasca Pilkada juga sangat telanjang, bagaimana membuat kegaduhan di lingkungan Pemkab Jember, diantaranya kasus mendzolimi Plh bupati Kyai Muchit bersama gengnya, melakukan mutasi pejabat dengsn pola plh dan plt di tingkatan level camat, kepala dinas, hingga level.Sekda. Termasuk melakukan pemecatan dan mutasi jabatan tanpa mengacu dan berdasarkan aturan dan perundangan.
Maka patut dipertanyakan apa sebetulnya tujuan Faida bersama.kroninya melakukan manuver politik saat pasca Piskada? Apakah ini sebuah langkah mengganjal dan perlawanan teraselubung keberlangsungan masa transisi kepemimpinan dari Faida ke Hendy?