JEMBER – Penekanan dari Ketua Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto terkait pasar air kemasan merek Hazora salah satu unit usaha Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemerintah Kabupaten Jember di harapkan mampu memasuki pasar ritel di Kabupaten Jember ditanggapi positif oleh Dirut PDAM Jember, Ady Setiawan. Penekanan teesebut disampaikan oleh David saat rapat dengar pendapat (RDP) di ruang Rapat Komisi C DPRD Jember.hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi C DPRD Jember. 04 Maret 2021
Rapat dengar pendapat yang juga dihadiri Badan pengawas dan tim Satuan pemeriksa internal (SPI) membahas begitu banyak isu-isu yang berkembang seputar perusahaan PDAM Jember, mulai soal isu utang hingga proses pelantikan Dirut PDAM, Ady Setiawan yang terus menjadi sorotan.
Rapat Dengar Pendapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto turut dihadiri oleh seluruh Anggota Komisi C DPRD Jember. Diawali dengan sambutan oleh pimpinan, rapat dilanjutkan dengan meminta Dirut langsung menyodorkan beberapa pertanyaan seputar pemberitaan sebuah media online yang dilanjutkan dengan meminta Dirut PDAM, Ady Setiawan untuk menjawab langsung beberapa pertanyaan tersebut.
Sebelum menjawab pertanyaan pimpinan rapat, Ady mengenalkkan satu persatu jajarannya lengkap dengan jabatan masing-masing, kedatangan seluruh jajaran PDAM ini mendapat apresiasi dari Pimpinan rapat.
Dari rapat dengar pendapat ini, ada beberapa hal yang positif bisa diambil hikmahnya, salah satunya penekanan dari Ketua Komisi C, agar produk air Hazora masuk ke pasar ritel di seluruh Kabupaten Jember.
Menanggapi pernyataan tersebut, Ady Setiawan merespon positif, bahkan dirinya sangat mendukung sekali apa yang menjadi harapan DPRD Jember.
Masih Ady, saat ini kita sedang mempersiapkan segala sesuatunya, mulai perangkatnya, insfrastrukturnya hingga ligalitasnya sehingga betul-betul produk Hazora ini mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Ditanya apa yang menyebabkan produk air Hazora sampai saat ini masih belum bisa memenuhi ruang-ruang ritel yang ada di Kabupaten Jember?. ” ya selama ini kapasitas produksi air kita terbatas sekali, selain terbatas produk kita masih belum bisa bersaing dengan produk yang ada di pasaran dikarnakan mesin kita terbatas kemampuan produksinya sehingga kos kita tinggi dan belum bisa bersaing.
Saat ini kita sedang mengarah kesana, dan saya sangat setuju sekali dengan apa yang disampaikan ketua Komisi C DPRD Jember, bagaimana air Hazora nanti bisa masuk di setiap pasar ritel yang ada di Jember.
“Sampai detik ini produksi air minum kemasan Hazora masih menjadi tanggungjawab kami selaku Dirut PDAM, keinginan kami, air minum kemasan Hazora ini punya dirut sendiri, artinya terpisah dengan manajemen PDAM yang memang semi sosial. Dengan begitu bisa lebih berkembang lagi kedepannya.
QTerkait apa yang disampaikan oleh Ady, legislator Partai Demokrat yang juga anggota Komisi C, Agusta Jaka Purwana tidak sependapat dengan penyampaian Dirut PDAM, kalau menurut saya air minum Kemasan Hazora ini jangan dipisahkan dengan PDAM, karna ini menjadi satu kesatuan dan saling menguatkan, justru yang harus difikirkan adalah bagaimana Hazora ke depan lebih baik dan mampu meningkatkan lagi PAD Jember.
” Air Hazora ini kan milik Pemerintah Kabupaten Jember, tentu tidak sulit bagi seorang Bupati memastikan perusahaan air milik daerah ini menembus pasar-pasar ritel yang ada di Kabuoaten Jember,” pungkasnya. (Lik)