- Q
JEMBER-VIRALKATA.COM-Melengserkan bupati Faida turun dari jabatannya selama ini memang tidak mudah. Ada sejumlah regulasi yang memagari jabatan KDH seperti bupati atau gubernur.
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk memecat bupati Jember Faida, tapi hingga jabatannya berakhir, Faida tetap kokoh. Mulai dari pemakzulan oleh tujuh fraksi DPRD Jember, hingga usulan gubernur Jatim Khofifah ke Mendagri Tito Karnavian. Hasil sidang Mahkamah Agung juga menghasilkan fatwa tidak mengabulkan pemecatan Faida dari jabatan bupati Jember.
Banyak pihak yang merasa kesal bahkan geram terhadap kesaktian Faida yang tidak mempan dimazulkan. Lebih geram lagi ketika Faida tumbang dalam kompetisi Pilkada pada 9 Desember tahun lalu. Apalagi meski kalah tapi Faida tetap berulah bikin gaduh, mengacak-acak merit sistem dan tata kelola birokrasi, seperti memutasi dan membuat pemecatan serta mengangkat atau mutasi ASN, meski Mendagri sudah mebuat larangan seorang KDH seperti bupati sejak 6 bulan setelah Pilkada dilarang melakukan mutasi jabatan.
Faida lain, sehari sebelum masa berakhir jabatannya masih sempat-sempatnya menyampaikan SK pengangkatan jabatan di lingkungan Pemkab Jember.
Tapi sejak Rabu hari ini (17/2/2021) situasinya berubah.
Jabatan Faida sebagai bupati Jember periode 2016-2021 resmi berakhir.
Serah terima jabatan antara Plh Bupati Jember Hadi Sulistyo dengan Faida dilakukan di Pendopo Wahyuwibawagraha, pada Rabu tadi pagi. Faida menyerahkan jabatannya, saat itu juga Faida juga menyerah mendapatkan kenyataan sebagai pihak yang kalah dalam kompetisi Pilkada, tidak berhak lagi mengangkangi jabatan bupati.
Dalam kesempatan itu serah terima jabatan, Faida basa-basi meminta maaf pada semua kalangan yang sudah mendukung dan bekerja sama dengannya
Dia berharap, kerja sama baik yang sudah terjalin bisa menjadi semangat untuk menjaga persaudaraan.
“Kalau ada yang kurang baik, hendaknya dapat dilupakan,” kata Faida, di Pendopo tadi pagi.
Selama menjadi bupati, Faida mengaku memimpin warga Jember yang memiliki hati baik, punya sikap gotong royong dan saling membantu satu sama lain.
Untuk itu, warga Jember patut diperjuangkan mendapat pelayanan yang terbaik.
Dia berpesan pada penggantinya agar mengutamakan kepentingan masyarakat, terutama warga yang lemah.
Selain itu, juga mengabaikan perbedaan, menjaga silaturahim demi kebaikan Jember, serta menurunkan egonya masing-masing. Burung Belekok pun teriak “Terlambat daa daaa Faida!!
Faida tidak lagi menjabat, Jember langsung adem colling down. (gih)