JAKARTA, ViralKata.com – Pengusaha La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku optimistis pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan memetik kemenangan di Pulau Madura pada Pilpres 2019. Pernyataan ini, untuk merespon bahwa Pulau Madura masih menjadi basis pendukung Prabowo Subianto, padahal hal itu tidak beralasan.
“Saya kan udah ngomong, potong leher saya kalau Prabowo bisa menang di Madura,” kata La Nyalla saat ditemui di kediaman Ma’ruf Amin, Menteng, Jakarta, Selasa (11/10).
Pada Pilpres 2014 lalu pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengalami kekalahan dari Prabowo-Hatta Rajasa di empat kabupaten di Pulau Madura. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, total perolehan suara Prabowo-Hatta di Pulau Madura sebanyak 830. 968, sementara Jokowi-JK berjumlah 692.631 suara.
Mantan Ketua PSSI itu mengatakan pada Pilpres 2014 lalu masyarakat Madura sangat sensitif terhadap isu Jokowi yang merupakan kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Terlebih lagi, mayoritas masyarakat Madura merupakan kelompok muslim yang taat dan tak simpatik terhadap PKI.
“Awalnya dikira Pak Jokowi ini PKI. Kan saya sudah jelasin, saya yang sebarin (Majalah) Obor. Orang Madura itu paling sensitif , paling tidak mau dibilang ini bukan agama Islam,” kata dia.
La Nyalla menegaskan Jokowi merupakan sosok yang sangat taat terhadap ajaran Islam. Oleh karena itu, ia yakin masyarakat Madura dapat tercerahkan pada Pilpres 2019 mendatang. “Padahal yang [taat] Islam itu Pak Jokowi,” kata dia.
Selain itu, La Nyalla turut menargetkan kemenangan bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf di Jawa Timur diatas 70 persen. Ia mengaku bergerak secara senyap untuk membantu dan melakukan konsolidasi mesin pemenangan di Jawa Timur pada Pilpres 2019.
“Saya tidak perlu ngomong soal kontribusi. Pokoknya Anda tahu Pak Jokowi menang di jawa timur. Kalau dulu menangnya hanya 800 ribu kalau sekarang lebih jauh lagi. Targetnya saya Pak jokowi harus menang 70 persen ke atas,” kata Mantan Ketua Umum PSSI,
La Nyalla Matalitti mengunjungi cawapres nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin untuk memastikan bahwa Kiai Ma’ruf dalam keadaan sehat, lantaran sebelumnya diberitakan kiai sedang sakit. “Sekarang ini saya cuma laporan saja, karena saya dengar katanya beliau sakit. Ya saya besuk, tengok dan silaturahmi. Kalau soal dukungan, sejak awal saya dukung beliau,” ucapnya lagi.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2009 dan Pilpres 2014, Ketua Kadin Jawa Timur itu sempat mendukung Prabowo. Ia pun tidak mau lagi menyebut nama tersebut. “Lupakan. Lupakan Prabowo. Tidak usah ngomong Pak Prabowo lagi. Kita sudah mau memenangkan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin,” tukasnya. (R3)