Untuk memulai menggerakkan industri Wisata di Jember, perlu ada koordinasi dan keselarasan. Berikut ini wawancara Viralkata dengan Anggota DPR RI Komisi X Bidang Pariwisata, Muhamad Nur Purnamasidi, disela-sela reses di Dapil Jember, Minggu (18/4/2021)
Kalau melihat program-program yang dicanangkan oleh bupati H. Hendy apakah bisa mengejar ketertinggalan Jember dengan daerah lain, seperti Banyuwangi?
Kita harapkan bisa dalam waktu singkat dapat menyalip Lumajang dan mendekati Banyuwangi. Asalkan fokus tadi. Misalnya sekarang sedang atau dibangun infrastruktur. Tujuan utamanya fokus untuk mengembangkan sektor paeiwisata.Atau fokus juga untuk meningkatkan industri pengolahan. Misalnya pengolahan kopi. Atau pembangunan infrastuktur fokus untuk industri tambang.
Sementara sekarang yang terjadi infrastruktur membangun jalan tidak lagi berlubang. Sudah titik, tapi fokusnya kemana gak jelas.
Seharusnya ok untuk.membsmgun infrasttuktur dengan sasaran dan tujuannya adalah satu untuk apa, dua untuk apa dan seterusnya.
Sebatas membamgun infrastruktur wisata tapi.kalau tidak.didukung dengan fasilitas yang lengkap dan memadai seperti hotel, restoran,.kafe, pusat belanja, juga daya tariknya lemah?
Ya segala.macam fasilitas itu juga berangkat dari infrastruktur, aksesnya mudah, maka akhirnya juga akan menarik investor untuk investasi berbagai fasilitas dalam industri pariwisata.
Misalnya jalan memuju tempat wisata di Watu Ulo sudah bagus, maka investor akan tertarik untuk investasi, pasti prospeknya bagus. Ada keyakinan seperti itu.
Salah satu contoh yang dilakukan.Banyuwamgi jaman bupati Abdulah Answar Anas, pantai Boom yang dulunya tempat sampah tapi.kemudian infrastruktur dan aksesnya dibagusin, akhirnya tertarik investor bangun pelabuhan bersandar kapal pesiar, bangun hotel, restoran, pantai Boom.menjadi menarik dan bagus yang didukung fasilitas.
Bagaimana dengan munculnya tempat-tempat wisata buatan di Jember, seperti ada Dira, ada Botani, Tiara Park dan muncul beberapa desa wisata?
Itu Bagus dan perlu disuport dan dilindungi, tapi tidak.ada koordisi yang.baik diantara mereka, jalan sendiri-sendiri, masing-masing. Tidak ada keselarasan, koordinasi dengan Pemkab. Semua jalan sendiri-sendiri. (Bersambung)