FOTOHEADLINENASIONALPOLITIK

Moeldoko: Jangan Ada yang Mengatakan Jokowi Pasti Menang

SOLO, ViralKata.com – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengingatkan para relawan dan pendukung Jokowi-Ma’ruf berkaca pada kekalahan Hillary Clinton saat Pilpres Amerika Serikat (AS) 2016. Donald Trump memenangi Pilpres AS karena banyak pendukung Hillary tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

“Saya mengingatkan, sekali lagi jangan sampai terjadi seperti Hillary,” kata Wakil Ketua TKN Moeldoko saat mengarahkan relawan pendukung Jokowi dari alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) bernama JoSmart dengan perguruan tinggi lain di Graha Wisata Niaga Jalan Slamet Riyadi, Solo seperti dikutip Tribunnews.com, Ahad (27/01/2019)

Menurut Moeldoko, para pendukung Hillary meyakini menang sehingga banyak yang tidak datang ke TPS. “Saya mohon dengan hormat gak ada lagi yang mengatakan Pak Jokowi pasti menang, ah saya gak usah ke TPS, sorry, maaf tolong niat ini dihilangkan,” ujar dia.

Moeldoko berharap, para relawan memengaruhi yang lain agar berbondong-bondong datang ke TPS. Satu suara akan menentukan masa depan bangsa. “Tanggal 17 April (pemungutan suara) itu hari kejepit, jangan sampai liburan kemudian tidak memilih. Kalau perlu, anak cucunya gandeng jangan sampai ada yang tertinggal,” tambah dia.

Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko juga mengingatkan agar memilih pemimpin yang berpengalaman dan memiliki program jelas.”Memilih pemimpin kok coba-coba,” terang dia.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) itu beralasan, memimpin negara besar Indonesia yang memiliki 230 juta jiwa dan 17.000 pulau tidak mudah. “Pilihlah pemimpin yang sudah berpengalaman dalam hal leadership dan manajemannya, agar terkendali,” ujar dia.

“Programnya harus jelas, tidak bisa mengelola dengan cara coba-coba, apalagi tidak punya program yang jelas,” tambah dia menegaskan disambut meriah relawan.

Moeldoko melanjutkan, apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi adalah bentuk kerja nyata selama masa kepemimpinannya. Pemerintah tidak hanya membangun pulau Jawa. Pembangunan dilakukan di Indonesia Timur dan Indonesia tengah yang sebelumnya jarang disentuh. “Kalau hanya berorientasi politik saja harusnya bangun saja Jawa, tolong sampaikan itu,” ungkapnya.

Menemani blusukan

Moeldoko juga menceritakan keseharian bersama Presiden Jokowi sejak dia diangkat menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada Januari 2018. “Jangan bicara harga tapi tidak sering ke pasar,” celetuknya.

Ia menceritakan, hampir setiap pagi dirinya mendampingi Presiden Jokowi ke pasar-pasar rakyat untuk mengecek harga sembilan bahan pokok (sembako). “Pak Jokowi jam 06.00 sudah ke pasar, cek harga satu-satu, namun bukan ke pasar yang bagus-bagus, tapi pasar yang becek. Saya sampai gak tahan, tetapi Pak Jokowi luar biasa cek terus,” tuturnya.

Moeldoko melanjutkan, pihaknya juga menceritakan soal program Presiden Jokowi yang dinilai menjadi prestasi selama empat tahun lebih memimpin. Di antaranya, menurut dia, pembangunan 10 bandara, 19 pelabuhan, 980 km jalan tol di Jawa dan luar Jawa, menggelontorkan dana desa untuk pembangunan daerah Rp 352 triliun hingga penyerapan 8,9 juta tenaga kerja.

“Dan banyak lainnya, baik infrastruktur, ekonomi, sosial dan keamanan yang terjamin. Maka para relawan ini harus bisa menjelaskan pada masyarakat, pilih pemimpin yang kerja, berpengalaman dan punya program yang jelas,” pungkas Moeldoko. (R3)

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close