FOTOHEADLINEHUKUM & kRIMINAL
Kokain Semakin Membajiri Pasar Indonesia
JAKARTA, ViralKata.com – Peredaran narkoba jenis kokain kini semakin membajiri pasar Indonesia. Terbukti kian banyaknya artis hingga anak pengusaha yang tertangkap karena memiliki, memakai dan menyimpan narkotika. Badan Narkotika Nasional (BNN) kini fokus mengawasi kokain yang harganya lebih mahal ketimbang sabu-sabu mauupun ekstasi. Juga penggunanya kalangan kelas atas.
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol. Arman Depari mengatakan peredaran kokain di Indonesia sudah meluas sejak lima tahun lalu. “Sebelumnya kokain hanya banyak beredar di daerah wisata seperti Bali, NTB dan daerah wisata lainnya yang banyak turisnya. Tapi sekarang sudah berada di mana saja,” kata Irjen Arman
Arman mengatakan jaringan pengedar kokain merupakan orang yang pernah tinggal di luar negeri di Amerika dan Eropa. Sebab, narkoba tersebut hanya diproduksi dari luar negeri terutama dua wilayah tersebut.
Sejumlah negara yang memproduksi kokain adalah Kolombia, Peru, Chili, Bolivia, Meksiko, Venezuela, Brasil dan Equador. “Negara yang memproduksi banyak di negara-negara Andean. Terutama yang masuk ke dalam Gold Golden Peacock di Amerika Latin,” ucapnya.
Sedangkan, di kawasan Eropa, kokain banyak diproduksi di Belanda. Bahkan, negara kincir angin itu juga banyak memproduksi ekstasi untuk diselundupkan ke negara lain melalui jaringan mereka. “Maraknya peredaran kokain asal Belanda masuk ke Indonrsia disebabkan tingginya jumlah penerbangan warga negara ini dari sana,” ungkapnya.
Hal itu, berbanding lurus dengan potensi peningkatan penyelundupan narkoba. “Sebab, jalur penyelundupan kokain kebanyakan lewat udara. Kalau laut mereka terlalu jauh,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Kepala BNNP DKI Jakarta Brigadir Jenderal Johny Latupeirissa menjelaskan Indonesia belum bisa memproduksi kokain sendiri. “Jadi sekarang hanya mendapatkan pasokan dari kedua kawasan itu,” kata Johny.
Jaringan pengedar kokain di Indonesia pun hanya memilih target pasar menengah atas karena harganya yang mahal. Sehingga peredaran kokain sangat terbatas. Pasar narkoba di Indonesia lebih didominasi peredaran sabu, ekstasi dan ganja. “Pemakainya (kokain) belum banyak karena harganya mahal,” ucapnya. Harga kokain di pasaran bisa mencapai Rp 3 juta per gram.
BNN DKI pernah membongkar jaringan pengedar kokain di kawasan Jakarta Utara tahun lalu. Kini BNNP DKI bekerjasama dengan Interpol untuk mengungkap jaringan pengedar kokain di Indonesia. “Sebab, mereka jaringan internasional, terutama yang berasal dari Amerika Latin.”
Dalam beberapa bulan terakhir, polisi telah menangkap tiga pengedar dan pengguna kokain baik dari kalangan artis sampai cucu konglomerat. Mereka adalah Richard Muljadi, cucu konglomerat Kartini Muljadi hingga aktor Steve Emmanuel alias Yusuf Iman dan asisten pribadi presenter sekaligus desainer Ivan Gunawan berinisial AJA.
Berdasarkan penyelidikan polisi, pasokan kokain asisten Ivan Gunawan dan Steve Emmanuel diduga berasal dari jaringan yang sama di Belanda. Kokain keduanya merupakan kualitas yang terbaik. (R3)