FIGURNASIONAL

Dr. Slamet Hariyadi, M.Si Pimpin Himpunan Biologi Jawa Timur

 

Dr. Slamet Hariyadi M.Si yang biasa dipanggil Slahar ini lahir di Banyuwangi 1 Januari 1968. Selepas dari SMA Negeri 2 Banyuwangi melanjutkan ke program S1 FKIP UNEJ (Universitas Jember) angkatan 1986 lulus 1991. Melanjutkan S2 ITB (Institut Teknologi Bandung) lulus 1998 dan melanjutkan program doktor S3 di UM (Universitas Negeri Malang) lulus 2017.

Selepas lulus sarjana, Slahar langsung menjadi dosen pengajar di Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNEJ. Selain itu waktunya juga digunakan untuk mengajar di Universitas Islam Jember dan Universitas Terbuka, disamping pernah mengajar di IKIP PGRI Jember dan dosen terbang STIE Malang. Atas pengabdian sebagai dosen, Slahar mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 tahun (2005) dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Satyalancana Karya Satya 20 tahun (2015) dari Presiden Joko Widodo. Dengan gelar doktornya maka kedepan karir yang dikejar adalah mencapai profesor. “Insya Allah”, ujarnya.

Sejak mahasiswa Slahar aktif di organisasi kampus, baik tingkat jurusan maupun senat. Bahkan sejak SMA juga sudah aktif di organisasi-organisasi seperti OSIS (Ketua 1 SMA Negeri 2 Banyuwangi), Remaja Masjid (Masjid Agung Baiturrahman), Pramuka (Saka Bhayangkara), Pecinta Alam (Agem Karsa), Teater, Seni Tari Banyuwangi dan menjadi kontributor lepas surat kabar Suara Karya. Kegemarannya menulis berita menyebabkan dipercaya menjadi tim redaktur majalah Pancaran Pendidikan FKIP UNEJ. Saat masuk kuliah dipercaya sebagai Ketua Angkatan Prodi Biologi FKIP UNEJ (1986-1991). Pulang dari kuliah Magister dipercaya sebagai Ketua Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNEJ (1999-2004). Selanjutnya berturut-turut menjadi Ketua Lab Komputer FKIP UNEJ (2005-2006). Ketua Unit Sumber Belajar dan Layanan Teknologi Informasi FKIP UNEJ (2006-2008). Kepala Pusat Pengembangan Manajemen Pendidikan  LP3 UNEJ (2008-2010). Sekretaris Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3) UNEJ (2009-2013). Adapun jabatan saat ini dipercaya menjadi pembina Unit Kegiatan Mahasiswa PRISMA (Pusat Riset Mahasiswa FKIP UNEJ. Disamping itu juga aktif di komunitas para Biolog Indonesia seperti duduk di Bidang Kurikulum dan Pembelajaran pada Asosiasi Program Studi Pendidikan Biologi Indonesia (APSBIO) masa bhakti 2018-2020, juga sebagai Ketua Divisi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat pada Himpunan Pendidik dan Peneliti Biologi  Indonesia Ketua (HPPBI) periode 2017-2020, bahkan menjadi Ketua HPPBI Provinsi Jawa Timur (2018- 2021).

Slahar yang pernah berkunjung ke beberapa negara (Saudi Arabia, Singapore, Vietnam, Kamboja, Thailand) sangat aktif dan berperan menjadi narasumber dalam berbagai seminar, workshop, pelatihan, serta diskusi panel. Dari sekian event, dosen yang beristrikan guru dan dikaruniai anak 2 orang ini (perempuan, Apoteker dan laki-laki,  pelajar SMAN 1 Jember) banyak diundang dalam forum guru, dosen dan mahasiswa. Event yang dimaksud termasuk menjadi juri dalam kegiatan kompetisi seperti Olimpiade, Karya Ilmiah, dan kegiatan kompetisi lain.

Slahar memiliki cerita unik dalam pengalaman studinya. Dosen yang suka Rujak Soto dan Sego Cawuk khas Osing ini setelah lulus SMA sebetulnya punya keinginan melanjutkan ke IKIP Malang, atau sekarang lebih dikenal dengan UM.  Nasib berkehendak lain, pilihan pertama melalui jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) pada Pendidikan Biologi UM tidak lolos dan tersaring ke pilihan kedua Pendidikan Biologi FKIP UNEJ. Kemudian studi lanjut magister ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus melalui program beasiswa P2MTK (Proyek Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan). Saat melanjutkan studi S3, disarankan oleh Wakil Rektor 1 untuk melanjutkan ke Glasgow University Inggris. Hal ini dikarenakan telah ada kerjasama dengan lima perguruan tinggi di Indonesia (termasuk UNEJ). Semua persyaratan telah dipenuhi, mulai dari persyaratan IELTS, memilih jurusan, dan persyaratan administrasi lainnya. Beasiswa yang akan membackup adalah BPPLN (Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri). Akan tetapi menemui kendala, karena beasiswa mempersyaratkan umur peserta maksimal 40 tahun, sedangkan Slahar lebih 5 tahun. Setumpuk berkas akhirnya hanya tinggal kenangan, dan harus reschedule untuk mencari perguruan tinggi dalam negeri. Satu-satunya PTN yang membuka program studi Pendidikan Biologi setingkat Doktoral hanya UM. Tuhan Maha Baik, tanpa direncanakan, tanpa diduga, tanpa disangka, akhirnya cita-cita saat S1nya dulu secara tidak sengaja akhirnya tersampaikan, kuliah di Universitas Negeri Malang.

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close