Jakarta News Viralkata Pemilik Widya Aesthetic Clinic ini, telah resmi memperkenalkan Fat Filler melalui Fat Graft atau transfer lemak. Namun, Fat Filler hanya menggunakan 10 hingga 20 cc lemak yang diambil dari pinggul pasien atau perut bawah pasien Baru-baru ini dr. Ayu Widyaningrum, Master of AAAM, Master of IBAMS kembali berinovasi dalam produknya yang dinamakan Fat Filler.
Pemilik Widya Aesthetic Clinic ini, telah resmi memperkenalkan Fat Filler melalui Fat Graft atau transfer lemak. Namun, Fat Filler hanya menggunakan 10 hingga 20 cc lemak yang diambil dari pinggul pasien atau perut bawah pasien.
Kemudian, Lemak ini akan diproses dengan sentrifuse dan tabung khusus untuk mendapatkan pure lemak. Dokter Ayu mengatakan Fat Filler ini tidak menggunakan bahan apapun untuk dicampurkan. Namun, Murni dari lemak pasien yang memang kita sterilisasi dan kita pisahkan dengan jaringan-jaringan lain hingga terbentuk pure fat.
“Pure fat ini yang kemudian dimasukkan ke area tubuh yang volumenya berkurang melalui kanula seperti ke area smile line, pada chick, di bagian bawah mata tear drop, kemudian front pada dahi dan marionette line serta jaw line pasien,” kata dr. Ayu dalam keterangan tertulisnya ditujukan kepada News Viralkata.com pada Minggu, 14 Juli 202
Lebih lanjut, Ia mengakui kalau teknologi Fat Filler mungkin bukan yang pertama di Indonesia. Namun, ia mengakui jika teknologi Fat Filler menggunakan tabung khusus yang berasal dari Jerman
“Keunggukan teknologi Jerman ini tidak menimbulkan sayatan. Hanya berupa bekas lubang kecil, karena alat kanula liposuction sangat mini dan ukurannya mungkin sekitar 0,2 milimeter saja,” ungkap CEO Widya Aesthetic Clinic yang berlokasi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini.
Tak hanya itu, Teknologi Fat Filler diyakini dr. Ayu dapat mengurangi pemakaian filler-filler dan simulator kolagen yang beredar karena berbahaya dan memiliki efek granuloma, bleber dan asimetris.
Sedangkan, Fat Filler efek sampingnya sangat minimal, berupa sedikit bengkak dan memar yang akan hilang dalam 3 hari. Fat Filler ini sangat aman, mampu menurunkan atau bahkan tidak akan menimbulkan efek samping nekrosis pada pasien karena hanya 0,01Y6 saja
“Efek samping lainnya mungkin nyeri ketika selesai melakukan tindakan pengambilan lemak pada pinggul dan perut bawah pasien. Nyerinya, hanya bertahan sebentar kayak kram kecil dan akan hilang juga dalam tiga hari. Hal ini dikarenakan lemaknya berasal dari tubuh pasien dan akan kembali ke tubuh pasien. Jadi lebih alami,” ujarnya.
Lalu, Fat Filler ini menurut Dokter Ayu sifatnya semi permanen, karena bahannya pure berasal dari lemak tubuh pasien.“Jadi ketika pasien lost fat dan berat badannya turun drastis sekitar 10-30 kilogram, maka turun drastis sekitar 10-30 kilogram, maka lemak akan diserap kembali oleh tubuh. Mungkin area-area tersebut memerlukan Fat Filler ulang dan amannya dilakukan penambahannya 2 minggu atau 1 bulan,” pungkasnya.
Ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah melakukan Fat Filler. “Tidak disarankan untuk mengonsumsi seafood dan melakukan setrika wajah karena dapat mengurangi efek Fat Filler dan pure fat akan lebih Unggul cepat Untuk diserap tubuh,” jangan lupa pesan dr. Ayu. (PRAY)
