INFOTAINMENTNEWS
Kejadian Penculikan penyekapan Perampasan Pelecehan Terhadap Penyanyi Sisillia Kaunang & Keluarga
Jakarta News Viralkata Kejadian Penculikan penyekapan Perampasan Pelecehan dan penganiayaan, Alfred Lasut dan istri Bernama Sisilia Kaunang Sebagai penyanyi dangdut serta kedua anaknya masih kecil, mengadukan peristiwa yang dialaminya di Polres Jakarta Selatan, senin sore (16/10). Konon melibatkan aparat hukum di dalam aksi tersebut.
Kronologisnya Urusan bisnis pekerjaan berakhir dengan kekerasan. Hal ini dialami Alfred Lasut. Pria asal Manado. Bahkan rekan bisnisnya itu, turut melibatkan istri dan dua anak balitanya. Praktis satu keluarga ini disekap dan mengalami penyiksaan psikis.
Peristiwa mengerikan itu diceritakan Alfred Lasut saat disambangi di Polres Jakarta Selatan, senin sore (16/10). Didampingi puluhan pengacara dari Setya Kita Pancasila (SKP), dan Law Firm Jayakarta dan elemen lainnya, suami dari Sillia Kaunang ini memperlihatkan surat laporan polisinya.
”Saya ingin segera pelaku ditangkap. Karena intimidasi yang dilakukan ke saya dan keluarga, begitu mengerikan. Mereka memperlihatkan senpi membuat jiwa kita terancam selama penyekapan,” kenang Alfred Lasut.
Peristiwa yang dialaminya masih kuat terekam. Bahkan dianggap Alfred membuatnya kini trauma kembali ke tempat tinggalnya.
“Mereka tahu keberadaan kita dimana saja. Sampai saat ini, mereka bisa melacak dimanapun saya dan istri berada,” papar Alfred Lasut.
Diakui Alfred Lasut tidak habis pikir dengan kebengisan dan keberanian pelaku. Padahal dirinya berada di kediaman ketua salah satu ormas di daerah Cibubur.
“Jadi saat kita bisa lolos dari penyekapan, saya memilih tinggal di rumah ketua ormas. Ditempat ini, mereka datang lalu memaksa saya secara paksa dibawa. Mereka datang dengan puluhan orang. Tapi ketua juga mengerahkan orang-orangnya mempertahankan saya,” ujar Alfred Lasut.
Intimidasi Senpi
Alfred Lasut menceritakan kisah yang dialaminya. Berawal dari pekerjaan yang diberikan klien dengan bayaran tinggi, Sebagai ahli di bidang tehnologi, Alfred Lasut mengaku sudah menyelesaikan seluruh tugas.
Namun kliennya merasa tidak puas. Dan meminta kembali uang yang diberikan. Semetara di sisi Alfred Lasut tanggungjawab dan tugasnya sudah diselesaikan dengan baik.
“Saat saya dan keluarga ada di salah satu mall, beberapa orang memaksa kita ikut. Lalu dibawa ke Aryaduta (hotel dan apartemen) di dekat semanggi. Selama dua hari di tempat itu. Istri dan kedua anak dibebaskan. Sedangkan saya dibawa ke Yasmin Bogor,” papar Alfred Lasut.
Di lokasi inilah hari-hari penyiksaan dialaminya. Bahkan penyiksaan secara fisik terjadi pada dirinya. Seperti mulutnya dipukul sampai berdarah.
“Kekejaman mereka diluar batas. Saya terpaksa mengiyakan apapun yang diminta mereka. Karena saya lebih memikirkan keselamatan istri dan anak-anak,” geram Alfred Lasut.
Dijelaskan Alfred Lasut cara intimidasi dilakukan mereka sungguh biadab. Bahkan uang dua juta yang ada di dompetnya diambil, termasuk menguras atmnya sebanyak 105 juta, dan surat berharga lainnya.
“Senjata Pistol yang dibawa juga dijadikan cara membuat saya begitu ketakutan. Konon kata orang itu, jenderal pangkat dua saja dapat dilenyapkan. Mau tidak mau semua yang diminta mereka saya ikuti. Termasuk mobil Innova diambil merekal. Padahal kalau ditotal, mereka sudah mengambil lebih dari bayaran yang saya terima. Tapi cara mereka kayak rentenir. Misal satu minggu kemudian uang yang ditagih 100 juta naik menjadi 300 juta,” ungkap Alfred Lasut.
Sampai akhirnya suatu kesempatan, Alfred Lasut dapat melarikan diri dari penyekapan. Dia berlari sekencang mungkin, dan menyetop taksi untuk menyelamatkan diri dari pengejaran.
Dalam perjalanan menjemput istri dan anak-anak, Alfred Lasut menelepon keluarganya standby dijemput. Lalu tidak buang waktu menyelamatkan diri ke rumah ketua ormas SKP daerah cibubur.
“Saya berharap pihak kepolisian dapat menangkap pelaku. Setelah ditangkap akan saya bongkar semuanya. Karena banyak kejadian serupa seperti yang saya alami,” tegas Alfred Lasut Tuturnya.(Pray)