
Lumajang, Viralkata.com:
Ekonomi kreatif ke depan akan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Nasional. Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif sekitar 5,76 %, dan selalu meningkat setiap tahunnya. Bahkan lebih tinggi dari sektor Pertanian, Peternakan, kehutanan, Perikanan, jasa-jasa dan industri pengolahan.
“Kreativitas akan menstimulasi serta mendorong tumbuh-kembangnya inovasi dengan vallue added/nilai tambah lebih tinggi. Pada saat bersamaan juga lebih ramah lingkungan serta menguatkan citra dan identitas budaya bangsa.” Hal itu diungkapkan H. Muhamad Nur Purnamasidi DPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil Jawa Timur IV Jember Lumajang dalam giat Bimbingan Teknis (Bimtek), Kerja sama dengan Kemenparekraf/Baparekraf RI, Rabu, (20/04) di Gedung Narawita Agung, Lumajang.
Bimtek mengambil tema “Smartphonegrapy bagi Pelaku Ekonomi Kreatif.”
Lebih lanjut Bang Pur menegaskan Penggunaan Smartphone sudah menjadi suatu keniscayaan. Bahkan hasil Survey LPEM UI bersama Masyarakat Telematika Indonesia menyatakan 84 % responden menilai smartphone bukan lagi barang mewah, tetapi sudah menjadi bagian dari kebutuhan. Memiliki smartphone bukan semata sepenuhnya karena gaya hidup, maupun gengsi tetapi lebih kepada fungsi/kegunaannya.
“Saya berharap agar Bimtek dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Setelah Bimtek kita rencanakan dibuat kelas khusus agar peserta memiliki skill yang mumpuni. Dari 100 peserta yang hadir, akan dibuat cluster berdasar jenis usaha ekonomi kreatifnya.” terangnya.
Sementara itu Kadinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang Yuli Harismawati sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada H. Muhamad Nur Purnamasidi serta Kemenparekraf RI. Lumajang ini Potensi wisata dan ekonomi kreatif nya luar biasa.
“Pada kesempatan ini saya mengajak stakeholders/ pemangku kepentingan untuk bersama sama lebih memperkuat lagi sinergi dan kolaborasi lintas sektor. Terutama dalam meningkatkan kinerja peranan ekonomi digital melalui optimalisasi potensi, khususnya di sektor Pariwisata.”Pungkasnya.
Hadir sebagai narasumber Denny Herliyanso, master Asesor dan profesional fotografer. Sementara Kemenparekraf diwakili oleh Zoraida Ibrahim Analisis Kebijakan Ahli Madya.