J
Jember-Viralkata.com-Sabtu 13 Pebruari 20 221 warga Tugusari untuk kesekian kalinya digegerkan oleh penemuan mayat, setelah pada jumat 5 pebruari 2021 lalu, warga digegerkan oleh penemuan mayat bayi dipinggir kali dipedukuhan Karang Manggung Sumberketangi, kali ini mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan tergeletak diarea Perk. JA Wattie AFD Kalirejo Tugusari Bangsalsari Jember.
Korban berusia kisaran 60 tahun ini adalah pencari pakis. Ini diketahui karena disamping mayat korban terdapat 2 karung pakis yang sudah siap dibawa pulang. Namun naas baginya, yang entah karena apa? tubuhnya harus terbujur kaku diarea perkebunan JA Wattie AFD Kalirejo oleh Nibun kisaran jam 11:00 wib.
Nibun yang kebetulan adalah Ketua RW di Perk. Kalirejo, waktu itu yang sedang mencari rumput sebagai pakan ternaknya tersentak kaget ketika melihat sesosok manusia tergeletak ditanah. “Awalnya saya pikir orang yang sedang rebahan melepas lelah karena capek selepas mencari pakis, jadi tidak begitu saya hiraukan”. Kata Nibun
Lebih lanjut Nibun menjelaskan “Tapi, setelah beberapa saat saat perhatikan tidak terlihat bergerak sama sekali, jadi saya hampiri, betapa kagetnya saya ternyata korban sudah tidak bernyawa dan tubuhnya sudah terlihat kaku”.
Penemuan mayat ini sontak menjadi perhatian warga dipedukuhan kalirejo tersebut, tak pelak, tempat ditemukannya mayat tersebut ramai didatangi warga, tidak hanya warga Kalirejo, tapi juga warga dari luar kalirejo, pasalnya kabar penemuan mayat tersebut, dengan cepat menyebar melalui pesan singkat dan media sosial.
Hariyanto, Kadus Perk. Tugusari menjelaskan, kalau mayat tersebut sudah sudah bisa diidentifikasi, “Koban adalah Sadin Alias Pak Hamid warga Rt 01 Rw 04 Krajan”.
“Saat ini keluarga korban sudah diberitahu dan sedang dalam perjalanan kesini”. Lanjut Hariyanto
Selang beberapa waktu, keluarga korbanpun datang dan mengakui bahwa korban adalah Bapaknya. “Ya ini Bapak saya”. Kata Sami Yang mengaku sebagai anak ketiga korban.
Lebih lanjut Sami menjelaskan “Bapak saya ini memang sudah sakit-sakitan, sudah saya cegah untuk tidak mencari pakis lagi, tapi masih maksa”.
Saat kami tanya, apa korban punya riwayat penyakit? Sami Menjelaskan “Ya, bapak menderita tekanan darah tinggi, terakhir diperiksa beberapa hari yang lalu, tekanan darahnya 160”.
Sami juga menolak kalau korban diautopsi dirumah sakit, “Kami pihak keluarga sudah menerimakan pak polisi, tidak usah dibawa ke Rumah Sakit”, Seru Sami.
Tepat jam 14:00 wib korban dievakuasi kerumah duka menggunakan mobil Patroli Polisi, dikarenakan mobil Ambulan tidak segera tiba di TKP karena beratnya medan untuk menjangkau TKP. Sedang sami dan saudara-saudaranya tidak sabar menunggu dan terus mendesak pihak kepolisian untuk segera mengevakuasi korban.
Dugaan sementara penyebab kematian korban adalah riwayat penyakit tekanan darah tinggi yang dideritanya, Lebih lanjut tentang apa penyebab utama meninggalnya korban tentu masih menunggu hasil identifikasi tim forensik.
Kedua kasus penemuan mayat didesa Tugusari yang hanya berselang 8 hari antara kasus pertama dan kasus kedua dalam penanganan Polsek Bangsalsari, warga Tugusari berharap, kedua kasus ini bisa diungkap oleh pihak kepolisian, agar tidak terjadi fitnah dimasyarakat.
“Jumat lalu kasus penemuan mayat bayi belum terungkap, saat ini ada penemuan mayat lagi, saya mewakili warga tugusari, meminta pihak kepolisian agar dapat bekerja secara profesional, sehingga kasus-kasus tersebut bisa terungkap sebab-musababnya maupun tersangkanya, agar tidak terjadi fitnah lagi dimasyarakat seperti pada kasus mayat bayi jumat lalu”. Harap Ahmad salah satu warga Tugusari. (yus/nng)