JAKARTA-VIRALKATA.COM : Makna bulan Ramadhan bagi seluruh umat muslim sangat besar terkait dengan kemuliaan dan keberkahan yang ada didalam bulan tersebut. Ramadhan adalah bulan yang sangat sarat makna yang kesemuanya bermuara kepada kemenangan, yaitu: kemenangan Muslim yang berpuasa dalam melawan hawa nafsu, egositas, keserakahan, dan ketidakjujuran. Sebagai bulan jihad, Ramadhan harus dimaknai dengan menunjukkan prestasi kinerja dan kesalehan individual serta sosial.
Melaksanakan Ramadhan di Indonesia yang merupakan salah satu negara muslim besar, tidaklah sulit, walaupun ada pembatasan sosial di masa pandemi Covid 19 ini, tidak terdapat kendala yang berarti dalam menjalankan ibadah puasa. Namun apa dan bagaimana warga negara Indonesia menjalankan ibadah Puasa di beberapa negara di masa pandemi Covid 19 ini, apakah warga negara WNI Muslim justru memperkuat ibadahnya di manca negara, Bagaimana strategi WNI di negara-negara minoritas muslim bertahan dan apa gaya hidup yang dijalankan. Bagaimana Budaya negara-negara di Asia dan benua lainnya dalam menjalankan ibadah bulan Ramadhan.
Hal-hal menarik tersebut akan dibahas dalam sesi Webinar series #2 Ramadhan di Berbagai Negara” yang akan melibatkan para alumni Universitas Jember yang berkiprah di beberapa negara dan dosen tugas belajar Universitas Jember yang juga menjalankan ibadah puasa di negeri seberang. Webinar akan menyajikan bagaimana para akademisi yang hidup di mancanegara dan kisah-kisah mereka yang melaksanakan Ramadhan dalam rangka tugas belajar. Secara khusus diskusi ini akan membahas bagaimana kebijakan negara-negara tersebut terkait dengan pandemi covid 19 dan Ramadhan.
Tujuan Webinar Series #2 “Ramadhan di Negeri Seberang” adalah mengkaji budaya dan perilaku masyarakat muslim saat ramadhan terlebih masa pandemi covid 19 pada berbagai negara. Kajian akan mendiskripsikan bagaimana solidaritas dan modal sosial diantara warga pada berbagai wilayah dengan berbagai tipologi wilayah dan karakter masyarakat yang beragam.
Webinar Series #2 “Ramadhan di Negeri Seberang” akan mengundang beberapa narasumber alumni Universitas Jember yang berdomisili dan bekerja di beberapa negara dan narasumber terkait penanganan Covid 19 di Universitas Jember. Beberapa narasumber yang berkontribusi dalam Webinar adalah :
1. Drs. Moch. Khusnu M.Si. Atase Perhubungan di Den Haag Belanda (Alumni FISIP)
Islam merupakan minoritas di Belanda dan benua Eropa, akan didiskripsikan bagaimana WNI menjalankan ramadhan dan Idul Fitri di Belanda.
2. Dian Ediono, SE, Vice Presiden SBU Umrah dan Haji, General Manajer Garuda Indonesia Area Thailand, Laos, Myanmar dan Kamboja (Alumni FEB )
Melalui pengalaman di berbagai negara Asia, akan dipaparkan bagaimana Ramadhan di negara-negara Asia dengan minoritas muslim dan bagaimana dampak Pandemi Covid 19 terhadap WNI yang menjalankan ibadah bulan Ramadhan.
3. Fuad Bahrul Ulum, S.Si., M.Sc. Dosen MIPA Biologi yang sedang tugas belajar di Georg-August-Universitat Gotingen Jerman, akan mendiskripsikan bagaimana Ramadhan di Jerman beserta foto-foto dan aktivitas Ramadhan di saat pandemi Covid 19.
4. Bevo Wahono, S.Pd., M.Pd. Dosen FKIP sedang tugas belajar di National Taiwan Normal
University, akan mendiskripsikan bagaimana Ramadhan di Taiwan beserta foto-foto dan aktivitas Ramadhan di saat pandemi Covid 19. Taiwan merupakan negara dengan angka infeksi covid terendah sedunia walaupun dekat perbatasan dengan Tiongkok, hal menarik lain adalah tentang kehidupan muslim di saat ramadhan dan era pandemi Covid akan menjadi diskusi yang menarik.
Webinar Serie #2 akan menghadirkan pembahas yaitu Khairul Anam, S.T, M.T, Ph.D (sekretaris 3 LP2M Universitas Jember) yang akan mengupas bagaimana Islam dan Ramadhan di Negera mayorita muslim dan non muslim secara khusus di Australia ketika studi dan kegiatan saat ini ketika membantu WNI di Australisa. Kegiatan akan dipandu oleh Drs. Achmad Munir dari Direktur Pemberitaan LKBN Antara. Pengarah acara : Melyona Zenia Rabbil, S.E, M.S.M
Peserta Webinar adalah kalangan civitas akademika dan mahasiswa serta masyarakat umum sejumlah 300 sampai 400 orang melalui pendaftaran pada nomor pendaftaran yang disediakan.