FOTOHEADLINEHUKUM & kRIMINAL

Lion Air Jatuh, Boeing Digugat

CHICAGO, ViralKata.com – Jatuhnya Lion Air JT610 di perairan Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018, berbuntut panjang. Salah satu keluarga korban mengajukan gugatan terhadap Boeing Company di pengadilan Circuit Court of Cook County di Chicago, Illinois, AS.

“Gugatan ini kami ajukan atas nama klien kami yaitu orang tua dari Rio Nanda Pratama yang tewas ketika pesawat Boeing 737 MAX 8 jatuh ke laut. Pratama adalah seorang dokter muda dalam perjalan pulang dari sebuah konferensi di Jakarta dan hendak menikah pada tanggal 11 November 2018,” tulis Curtis Miner dari Colson Hicks Eidson seperti dilansir Bloomberg, Jumat (16/11).

Dijelaskan, Boeing digugat lantaran JT 610 menggunakan pesawat Boeing 737 MAX. Pada 7 November 2018, Federal Aviation Administration (FAA) telah merilis Emergency Airworthiness Directive untuk Boeing 737 MAX. FAA menilai Boeing 737 MAX memiliki kondisi tak aman dan kondisi ini juga mungkin ada dan dapat terjadi pada Boeing 737 MAX lainnya.

Curtis menambahkan, gugatan diajukan sebab di Indonesia hasil investigasi terhadap kecelakaan udara tak dapat menentukan siapa yang melakukan kesalahan. “Investigasi oleh lembaga Pemerintah biasanya tidak akan memutuskan siapa yang bersalah dan tidak menyediakan ganti rugi yang adil kepada para keluarga korban. Inilah pentingnya gugatan perdata pribadi dalam tragedi seperti ini,” sambungnya.

Juru Bicara Boeing Chaz Bickers menolak berkomentar atas gugatan ini maupun penyelidikan yang dilakukan. Dijelaskan perusahaan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memahami segala aspek di insiden ini serta bekerja sama dengan tim penyelidik dan semua otoritas terkait. “Kami yakin dengan keamanan di 737 MAX,” ucap Bickers.

Penyelidikan yang dilakukan meyakini kerusakan sensor memicu sistem keamanan pesawat, yang terkomputerisasi untuk membuat pesawat menukik tajam dan akhirnya jatuh, ketika pilot dan kopilot berupaya mengatasi malafungsi lainnya.

Boeing dan regulator penerbangan AS pun tengah mempertimbangkan untuk menambah perbaikan perangkat lunak di pesawat-pesawat 737 MAX. Pesawat 737 MAX 8 sebelumnya diklaim sebagai salah satu pesawat paling canggih.

Tiga serikat pilot AS pun telah menyampaikan kekhawatiran mereka mengenai minimnya informasi yang disediakan Boeing mengenai sistem keamanan ini.

Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan alat penunjuk kecepatan pesawat itu sudah bermasalah dalam empat penerbangan terakhirnya.

Pesawat Lion Air JT 610 terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten pada Senin (29/10) pukul 06.20 WIB. Pesawat tersebut seharusnya tiba di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang sejam kemudian. Sekitar 13 menit setelah lepas landas, pesawat hilang kontak dan jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Pesawat tersebut membawa 189 orang yang terdiri atas 181 penumpang dan 8 kru, termasuk mendiang Rio. Hingga kini, baru 92 korban yang berhasil teridentifikasi. (R3)

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close