NASIONAL
ADAB BERKOMUNIKASI DENGAN GURU SECARA ONLINE DIPERSEMBAHKAN DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI GURU NASIONAL 2021
OPINI PENDIDIKAN
Oleh Lilis Styaningsih SPd-Guru SMPN 13 Jember
Satu setengah tahun lebih kita terpaksa melakukan pembelajaran daring dikarenakan pandemi covid 19 yang berkepanjangan. Semua aktivitas belajar mengajar dilaksanakan secara online. Dan sekarang setelah pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan, ternyata komunikasi daring tidak bisa dilepaskan begitu saja. Guru dan peserta didik tetap memerlukan komunikasi secara online meskipun tidak seintens sebelumnya.
Pada saat melakukan komunikasi secara online baik melalui chat WA pribadi maupun grup, kita sebagai guru seringkali dihadapkan pada masalah kurangnya etika atau adab yang dilakukan peserta didik. Walau tidak bisa kita pungkiri lebih banyak peserta didik yg sudah menerapkan adab yg baik dan benar saat berkomunikasi dengan guru.
Jika kita sadari sebenarnya kurangnya adab peserta didik dalam berkomunikasi secara online bukanlah salah mereka, karena mereka memang belum paham atau bahkan kita belum mengajarkannya.
Ada beberapa cara bagaimana agar kita bijak berkomunikasi dengan guru atau dosen. Tentu saja, cara ini tidak hanya terbatas untuk kegiatan akademik. Ketika kita ingin meminta tolong atau bertegur sapa dengan orang lain di dunia maya, kita bisa menggunakan cara berikut ini agar tetap sopan dan membuat lawan bicara lebih ramah dan terbuka kepada kita. Mari kita simak..
1. Awali Chat Dengan Mengucapkan Salam
Kita bisa memulai dengan “Assalamualaikum” bagi yang beragama Islam, atau dengan salam lainnya sesuai agama yang dianut. Boleh juga menggunakan salam yang standar, seperti selamat pagi, siang, dan seterusnya. Hindari salam dengan model gaul semisal, “Halo bro…..” atau dengan ucapan alay lainnya. Beruntung saja kita tidak ditegur guru jika berani memulai percakapan seperti itu. Ingat, kesan pertama selalu penting, setelahnya juga tetap penting. Maka, pastikan memulai dengan salam yang baik ketika memulai percakapan.
2. Perkenalkan Diri
Tidak semua guru menyimpan nomer telefon kita. Bahkan meskipun beliau menyimpan, memulai dengan perkenalan diri saat memulai percakapan adalah sebuah langkah yang bijak. Usahakan memperkenalkan diri dengan nama lengkap, atau dengan nama yang dikenal oleh lawan bicara kita. Hindari nama-nama panggilan atau nama julukan. Kalau memang memungkinkan, sebutkan juga asal kelas kita atau jika perlu nomer absen kita, misalnya “Selamat pagi Pak Imam, sayaRavi Budi Handwika kelas 9A nomor absen 17”.
Jangan lupa juga menyebutkan nama guru kita di awal ya, agar selanjutnya kita hanya perlu menyebutkan “Pak” atau “Bu”. Kecuali setelah pergantian hari, baru kita sebaiknya memulai salam kembali dan menyapa dengan menyebutkan nama guru kita. Nah, setelah itu kita bisa menuliskan maksud pembicaraan kita.
3. Tidak Menggunakan Kata Singkatan dan Bahasa Gaul
Guru kita bukanlah kawan karib kita, usia mereka juga lebih tua daripada kita. Jadi hindari menyingkat kata ketika menulis, ataupun menggunakan bahasa yang biasanya kita gunakan ketika berbicara dengan teman kita, misalnya, “Pak, sy gtw harus gmn ngerjainnya, ada saran ga?”. Tulis pesan kita secara formal dan menggunakan bahasa yang sopan.
4. Gunakan Bahasa yang Lugas
Biasakan mengulang membaca terlebih dahulu pesan yang akan kita kirimkan kepada guru kita. Koreksi apabila terdapat kosa kata ataupun kalimat yang tidak jelas ataupun bisa menimbulkan salah paham, misalnya “Ibu,setelah saya coba, saya tidak bisa menganukan itu” Deskripsikan dengan jelas dan lugas
5. Hindari Menggunakan Diksi yang Seolah Memaksa
Hindari kata-kata yang bernada menggurui atau memaksa seorang guru untuk menuruti keinginan kita, apabila kita ingin memberi suatu masukan kepada guru. Gunakan kata-kata “Kiranya bapak berkenan untuk…”
6. Sampaikan Kata Maaf
Boleh jadi, ketika menerima pesan dari kita, guru kita sedang mengerjakan sesuatu, atau dalam perjalanan misalnya. Berbeda dengan kelas offline di sekolah yang memang guru standby di kantor, ketika kelas online bisa jadi kita mengirimkan pesan di saat yang tidak tepat. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengucapkan maaf karena telah mengambil waktu guru kita.
7. Ucapkan Terima Kasih
Mengajar memang kewajiban seorang guru. Namun sebagai murid, sudah sewajarnya kita mengapresiasi setiap bantuan yang diberikan oleh guru kita. Apa kata pepatah? Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Ingat selalu hal itu dengan tidak lupa berterima kasih setelah menuliskan pesan kita.
8. Hindari Spam
Tulis pesan kita dalam satu chat yang utuh. Hindari menuliskan salam, perkenalan, dan penutup dalam chat yang berbeda-beda. Spam chat bisa diartikan kurang sopan oleh banyak orang.
9. Ingat Waktu
Jangan pernah menghubungi guru di luar jam kerja, kecuali ada urusan darurat. Meski itu hanya pesan singkat sekalipun, jangan pernah. Usahakan menghubungi guru antara jam 7 pagi sampai 5 sore, setelah itu kalau dirasa urusan kita tidak darurat, sebaiknya kita menghubungi guru kita di keesokan harinya. Tentu saja pengucualian kalau memang sang guru sudah memberi jadwal terlebih dahulu, misalnya untuk batas deadline tugas atau sejenisnya, maka selama tidak melewati batas yang ditetapkan, kita boleh saja menghubungi guru kita di jam tersebut.
Ingat, guru kita juga punya kehidupan sendiri, punya keluarga sendiri yang harus diperhatikan selain tugasnya sebagai guru kita. Jadi, biasakan menghargai quality time guru kita.
10. Hindari Menelepon Guru Kecuali Darurat atau Sudah Janjian terlebih dahulu
Sama seperti poin sebelumnya, ini untuk memastikan guru kita tidak terganggu. Jadi sebelum menelepon, sebaiknya kita meminta izin terlebih dahulu agar guru kita bisa menyiapkan waktu atau tempat yang kondusif untuk berbicara dengan kita.
11. Gunakan emot sakti 🙏🙏🙏
Meski maksud sebenarnya dari emot ini adalah dua tangan yang sedang bertepuk, tapi emot ini sudah jamak difahami sebagai permintaan maaf. Jadi ada baiknya kita menutup chat kita dengan emot ini, agar pesan kita semakin terlihat sopan saat dibaca.
Demikian tips etika berkomunikasi dengan guru. Memang rumit, tapi begitulah cara kita menghargai orang yang berjasa mendidik kita. Semoga bisa dipraktikkan dengan baik, kepada guru kita, atau kepada orang yang kita temui di dunia maya. Ingat, dengan menunjukkan rasa hormat, bukan berarti kita tunduk kepada orang tersebut, tapi menunjukkan betapa beradabnya kita sebagai seorang manusia.
Referensi :
1. Firdaus, Dio. “Sering Diabaikan, 6 Tata Cara Chat ke Dosen yang Baik Dan Sopan”. Diakses dari https://hai,grid,id/amp/072273755/sering-diabaikan-6-tata-cara-chat-ke-dosen-yang-baik-dan-sopan diakses pada 15 Agustus 2021 pukul 13:00
2. N.N “Etika Mengirim Pesan ke Bapak/Ibu Guru”. Diakses dari https://www,sman9batam,sch,id/berita/detail/141716/etika-mengirim-pesan-kepada-bapakibu-guru/ pada 15 Agustus 2021 pukul 13:03 ***