Jember, Viralkata.com: Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI H. Muhamad Nur Purnamasidi melalui Mitra Kerjanya memberikan Hibah berupa Sebuah unit mobil operasional untuk Dinas Perpustakaan Kabupaten Jember. Acara dilakukan di Ruang Lobby Utama Gedung Perpustakaan Nasional (Jum’at, 10 September 2021).
Kabupaten penghasil kopi dan tembakau ini ternyata tingkat Literasinya masih rendah. Bahkan untuk Kabupaten/kota di Jawa Timur, tingkat melek huruf (buta aksara) menempati posisi yang cukup memprihatinkan. Tentu hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius.
Saya katakan demikian, karena Jember ini kemajuan dan potensi pendidikan luar biasa. Terdapat tiga kampus negeri, dan puluhan kampus swasta. Letak akar masalahnya dimana dan karena faktor apa sehingga rendah dalam hal literasi? Ungkap anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Golkar ini.
Lebih lanjut, Pria alumni Universitas Jember ini mengungkapkan bantuan sarana Mobil Operasional Perpustakaan Keliling ini diharapkan dapat mengurangi dan menjadi salah satu jawaban dari persoalan tersebut.
Perlengkapan di dalam mobil ini saya lihat sudah sangat lengkap. Selain bisa di isi dengan buku buku cetak, juga perangkat audio visual, bisa menayangkan hiburan sekaligus edukasi. Sudah dilengkapi dengan teknologi yang canggih, sehingga masyarakat khususnya di pedesaan bisa “melek” tehnologi.
WDigitalisasi perpustakaan merupakan keharusan. Bisa diakses dari manapun, kapapun. Tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu. Karena itulah saya mengharapkan operator perpustakaan meng-upgrade, meningkatkan kompetensi agar yang disajikan dalam audio visual lebih menarik dan bervariatif. Pungkasnya.
Sementara itu Yuliana Harimurti, SE, M.Si., Kadis Perpustakaan Jember mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas hibah yang diberikan melalui DPR RI Komisi X Bang Pur. Dengan mobil operasional perpustakaan keliling ini akan sangat membantu kami dalam giat meningkatkan literasi, minat baca khususnya bagi warga Jember yang di pedesaan.
Terlebih Bapak Bupati juga mencanangkan program desa smart. Basis data berbagai potensi desa bisa lebih mudah diakses, Literasi digital menjadi ujung tombaknya. (gih)
