Jember, Viralkata.com:
FIsip Unej menyelenggarakan kuliah Kampus Merdeka, program pertukaran mahasiswa bersama 18 perguruan tinggi se Indonesia. “Hari ini dilaksanakan pelepasan dan penyambutan mahasiswa peserta program belajar kampus merdeka di Fisip Unej”, jelas Wadek I Fisip Unej Prof Dr. Zarah Puspitaningtyas, S.Sos, M.Si di kampus Fisip Unej, Senin (30/08/2021)
18 perguruan tinggi yang ikut program pertukaran mahasiswa meliputi asal Univ Jember, Univ Negeri Makasar, Univ Maritim Raja Ali Haji, Univ Lampung, Univ Riau, Univ Sam Ratulangi, Univ Sriwijaya, Univ Palangkaraya, Univ Sumatra Utara, Univ Nusa Cendana, Univ Mulawarman, Univ Tadulako, Univ Mataram, Univ Andalas, Univ Bangka Belitung, Univ Pembangunan Nasional Jakarta, Univ Pembangunan Nasional Yogyakarta, Univ Pembangunan Nasional Jawa Timur.
Menurut Prof. Zarah, program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil.
Ilmu dan kompetensi berubah dengan sangat cepat seperti selama pandemi ini kebijakan yang dilakukan harus siap dengan perubahan setiap saat. Dinamika dibutuhkan
untuk bisa fleksibel dan kreatif dalam menghadapi perubahan. Untuk itu kesempatan untuk belajar semester di luar program studi ini bisa dimanfaatkan melalui mengambil mata kuliah yang tersedia di prodi.
“Oleh karena itu mahasiswa harus mempunyai kapasitas baru untuk menjadi SDM di masa depan yang siap untuk berpengalaman hari ini dan merancang di hari esok. Kita tidak bisa hanya mengacu pada text book cara belajar kita selama ini. Oleh karena itu, kita perlu menyiapkan SDM unggul yang menguasai berbagai bidang keilmuan, siap berkolaborasi lintas disiplin keilmuan, dan siap jadi penyelesai berbagai permasalahan yang kompleks,” jelasnya.
Dalam Kampus Merdeka, berbagai kegiatan di luar kampus disiapkan oleh perguruan tinggi secara nasional dan bisa diakses oleh mahasiswa dari Sabang sampai Merauke. Namun demikian, ini tidak berarti kita mengambil alih peran perguruan tinggi sama sekali tetapi justru menjadi satu platform untuk menjadi contoh berjalannya program Kampus Merdeka.
Sebagai salah satu Program Kampus Merdeka, Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah menyiapkan generasi penerus Indonesia yang harus belajar dari satu sama lain untuk memperkuat persatuan bangsa. Dengan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, jumlah kesempatan pertukaran pelajar dalam negeri.
“Harapan sebenarnya adalah mahasiswa dapat melaksanakan program ini secara luring, dengan menikmati suasana di berbagai daerah, tetapi pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini. Apalagi dalam masa PPKM kegiatan pertukaran kampus merdeka dilaksanakan secara daring”, jelasnya.
Kemudian menyebutkan bahwa Unej baru semester ini mulai menyelenggarakan pertukaran mahasiswa dalam program belajar kampus merdeka.
Kebijakan perpindahan mahasiswa akan disesuaikan dengan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah pusat dan/atau daerah, universitas penerima maupun universitas asal. Mekanisme pertukaran secara daring sudah disiapkan sebagai alternatif program jika perpindahan secara luring dibatasi”ujarnya.
Mahasiswa Merdeka diharapkan melalui Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, para mahasiswa bisa merasakan belajar di universitas lain, bertujuan untuk membuka ruang pertemuan bagi mahasiswa untuk berjumpa, bercerita, dan berbagi.
Semua kesempatan kegiatan yang dibuat Kemendikbudristek mendapat jaminan 20 SKS sesuai dengan Kepmen No. 75P tahun 2021, biaya hidup dan beasiswa dari LPDP. Program ini terbuka untuk semua mahasiswa dari PTN dan PTS dari seluruh Indonesia. “Selamat mengikuti program Kampus Merdeka untuk menjadi SDM kreatif, adaptif, dan komprehensif keilmuannya. Saatnya mahasiswa Indonesia menciptakan sejarah sebagai generasi yang peduli terhadap kelangsungan pembelajaran bagi generasi berikutnya,” tuturnya.
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka mendapat respons bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri yang tertarik dengan konsep yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Kita melihat tidak ada diskriminasi antara perguruan tinggi negeri dan swasta; semua diberikan kebebasan dan diberikan perlakuan yang sama oleh pemerintah untuk mengikuti program Kampus Merdeka ini”, tambahnya.
Prof Zarah menegaskan ingin mengajak kepada seluruh mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan pertukaran mahasiswa untuk meningkatkan kualitas lebih siap memasuki dunia kerja. (gih)