FOTOHEADLINEHUKUM & kRIMINAL

Pasca Ditangkap Paksa, Staf Direktur Penugasan Wasit PSSI Jadi Tersangka

JAKARTA, ViralKata.com – Kasus pengaturan skor pertandingan sepak bola Indonesia, terus bergulir. Pelakunya satu persatu diciduk Tim Satgas Anti Mafia Bola dan dijebloskan ke penjara. Mengingat, akibat ulah pengatur skor kondisi persepakbolaan di Indonesia tidak pernah maju bahkan tidak pernah menang di pertandingan internasional. Karena ulah pengatur skor yang terus mengakar di tubuh PSSI.

Kini satu lagi ditangkap yakni staf direktur penugasan wasit PSSI berinisial ML. “Satgas melakukan upaya paksa terhadap tersangka ML dan sudah dilakukan penangkapan terhadap ML. Setelah diperiksa langsung ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Jakarta, Selasa (15/1).

ML ditetapkan sebagai tersangka karena telah melakukan kompromi dengan wasit untuk memenangkan salah satu klub. ML diketahui bertugas menjadwalkan siapa wasit yang memimpin pertandingan baik di Liga 1, Liga 2 ataupun Liga 3.

Penangkapan ML juga berdasarkan laporan penyuapan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indriyani. “Tersangka ini terkait laporan disampaikan saudara Laksmi tentang peran tersangka ML di match fixing berbagai pertandingan yang saat ini tersangka sudah dilakukan penahanan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

Selain itu, bekas Manajer PS Mojokerto Putra Vigit Waluyo juga resmi ditetapkan polisi sebagai tersangka. Vigit ditetapkan tersangka terkait kiprahnya saat menjadi manajer PS Mojokerto. Vigit Waluyo ditetapkan tersangka Satgas Antimafia Bola Polri per Selasa 15 Januari 2019. “VW ditetapkan tersangka hari ini, yang bersangkutan akan dimintai keterangan lebih lanjut terkait match fixing dari Liga 3, terkait promosi PS Mojokerto ke Liga 2,” kata Dedi.

Pemeriksaan atas Vigit sempat terhambat lantaran Vigit ditahan oleh PN Sidoarjo terkait kasus hukum lainnya yang dijalani Vigit, yakni kasus korupsi PDAM. Polri harus berkoordinasi dengan Ditjen Permasyarakatan untuk meminta izin pemeriksaan atas Vigit.

Dijelaskan, Vigit disebut berperan bekerja sama dengan tersangka Dwi Irianto alias Mbah Putih yang merupakan Komisi Disiplin PSSI. Mereka bersekongkol dalam mengatur laga yang dijalani PS Mojokerto di Liga 3, agar PS Mojokerto Putra terkualifikasi ke Liga 2. “Keuangan yang sudah diterima sebanyak Rp 115 juta,” ujar Dedi.

Dalam perkembangannya, sudah ada 10 tersangka dalam kasus pengaturan skor. Enam tersangka terbaru adalah ML, Vigit, JH, DS, P dan MR, dan Wasit Nuriul Safarid. Empat tersangka sebelumnya adalah anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Johar Lin Eng, mantan anggota Komite Wasit PSSI Priyanto, putrinya Anik Yuni Artikasari dan anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih. (R3)

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close