Nama Husnu Mufid sudah tidak asing lagi di kalangan wartawan. Mufid, biasa dipanggil, memang termasuk sosok jurnalis senior yang sudah malang melintang di duni jurnalistik. Sejak lulus dari Jurusan prodi Sejarah FKIP Unej tahun 1991, langsung terjun menjadi wartawan. Awalnya bergabung dengan Koran Harian Karya Dharma yang terbit di Surabaya.
Saat ini Mufid menjabat Redpel Tabloid posmo Group Jawa Pos, Pemred Menara Madinah.com, Owner Penerbit Menara Madinah Books, Editor Mahendradatta Universty Press.
POSMO ediis terbaru selalu terbit tepat waktu. Tabloid Posmo adalah salah satu tabloid yang hingga saat ini mampu bertahan di tengah perubahan paradigma media digital.
Menurut Mufid selaku Redpel menyampaikan sebenarnya posmo bisa bertahan. Pertama karena crew posmo sangat militan. Bukan uang semata yang dicari. Tapi menjunjung idealisme. Istilahnya pers perjuangan.
Jika militansi tertancap pada jiwa wartawan, maka posmo akan tetap hidup.
Pernah crew posmo mengalami masa sulit. Melihat banyak media tutup seperti majalah liberty, misteri dan koran lainnya akibat pengaruh media digital. Tapi kini posmo telah kembali eksis. Istilahnya badai telah berlalu.
Kata Mufid faktor kedua, crew posmo yang korup dan malas dipersilahkan keluar dari posmo. Jika tidak dikeluarkan maka posmo akan tutup. 50 persen crew posmo yang korup dan malas telah di PHK
Sedangkan faktor ketiga kata Mufid, keuangan harus di atur secara ketat. Uang yang dikeluarkan harus memiliki keuntungan. Pemasaran harus bisa berdiri sendiri dan mampu membiayai cetak. Sedangkan iklan dan keuntungan jual koran sebagian untuk membayari wartawan.
Faktor keempat kata Mufid, posmo harus memiliki berita yang beda dengan berita pada umumnya. Juga harus beda dengan media digital. Kita bikin berita harus tahu keinginan pembacanya. Karena pembaca penentu hidup dan matinya posmo.
Sedangkan faktor kelima, memberitakan hal yang penting dan lagi menjadi pembicaraan masyarakat. Inilah 5 kiat posmo bisa bertahan hingga saat ini.
Husnu Mufid adalah sedikit wartawan yang terus belajar meneruskan jenjang pendidikannya. Di tengah kesibukannya sebagai wartawan, dia masih sempat meneruskan kuliah program S2 Konsentrasi Pendidikan Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya lulus 2003. Memang Mufid sangat konsen dengan pendidikan Islam. Mulai sekolah Madrasah Ibtidaiyah Rogojampi lulus 1978, SMPN 1 Rogojampi lulus 1981, kemudian melanjutkan ke SPGN Jember lulus 1984.
Mufid sebagai wartawan sangat tertarik dengan liputan sejarah, terutama khasanah Islam. Kemudian dijadikan karya sebuah buku.
Karya buku-bukunya : Biografi Syekh Siti Jenar, Syekh Subakir Penumbal Tanah Jawa, Syekh Wasil Pangeran Makkah, Perjuangan Raja Airlangga dan Raja Sri Aji Joyoboyo, Candi Lwang Wentar dan Perjalanan Raja Hayam Wuruk di Balitar, Epilog Kudeta G30S PKI, Para Sufi Manunggaling Kawulo Gusti, Para Kiai Pejuang Kemerdekaan, Peran Kiai Dalam Perang 10 November 1945, Kebangkitan Kesultanan Demak Bintoro Ke II.
Mufid berpandangan bahwa keberhasilah mahasiswa itu ditentukan oleh dirinya sendiri dan fasilitas yang ada dilingkungannya serta para dosen.. Berilah kesempatan untuk beraktivitas untuk berkreasi dan dukunglah jika ada mahasiswa yang aktif dalam organisasi ekstra kampus maupun intra kampus.. Cukup banyak aktivis kampus yang sukses berkarir didunia kerjanya dengan menduduki posisi strategis. Dunia kerja sekarang bukan hanya membutuhkan kemampuan intelektual saja. Tapi kemampuan skill organisasi memimpin itu sangat diperlukan. Juga kemampuan bersaing ditempat kerja.