
Jakarta News Viralkata . Begitu Semaraknya Acara Extravaganjar (XVG) yang baru saja menyelenggarakan Rapat Kerja Perdana dan telah menetapkan ‘8 Gagasan untuk Kebijakan Industri Musik Indonesia dan Ekonomi Kreatif’, akhirnya mengumumkannya ke publik, sekaligus akan menyerahkannya kepada Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Wakil Presiden Mahduf MD.
“Kami segera menyerahkan 8 Gagasan untuk Industri Musik Indonesia dan Ekonomi Kreatif kepada Pak Ganjar dan Pak Mahfud, sekaligus mengumumkannya ke masyarakat. Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal terlaksananya 8 gagasan tersebut,” jelas Adi Adrian Ketua Umum Extravaganjar, tepat di Hari Ulan Tahun Ganjar Pranowo ke-55 tahun, 28 Oktober 2023.

Berikut ini gagasan tersebut yang akan diserahkan dengan judul yang menggelitik; ‘8 Gagasan Industri Musik Indonesia – Jago Kandang, Jago Tandang”
Gagasan 1: Presiden adalah “Aktor Utama” untuk memastikan ekosistem dan mesin industri kreatif berjalan dengan optimal. Mekanisme pengelolaan industri kreatif tersebut, melalui institusi negara khusus ekonomi kreatif setara kementerian. Tugasnya membuat regulasi, melakukan pengawasan dan fasilitasi industri kreatif, serta roadmap jangka pendek dan Panjang menyambut Indonesia Emas 2045. Prosesnya, mulai dari kegiatan hulu (produksi) sampai hilir (penjualan) yang pada akhirnya akan mampu menyumbangkan kontribusi pada PDB yang signifikan.

Gagasan 2: Para pihak diarahkan untuk berinvestasi dan membiayai kegiatan industri kreatif andalan, melalui penyediaan infrastruktur fisik ruang kreatif dan gedung pertunjukan, termasuk membuat creative hub di daerah-daerah strategis.

Gagasan 3: Pemerintah mengambil peran penting untuk mempersiapkan proses produksi karya industri kreatif andalan. Tahapannya, mulai dari pencarian bakat, pelatihan, hingga kesetaraan dan perlindungan pekerja seni. Termasuk menyediakan fasilitas kearsipan dan data base, standarisasi kualitas pelaku industri kreatif dan ekosistem-nya. Serta penguatan komunitas dan local hero musik tradisi dengan menambah value creation pada industri di daerah daerah agar dapat berorientasi kualitas dan pasar.

Gagasan 4: Pembenahan sistem tata kelola karya kreatif dan ekosistemnya. Termasuk tata kelola lisensi dan royalti musik, dengan melakukan restrukturisasi sistem yang sudah ada, serta perbaikan regulasi, digitalisasi pengumpulan royalti, sosialisasi, edukasi dan penegakan hukum.

Gagasan 5: Akses kapital dan pembiayaan perbankan bagi pelaku ekonomi kreatif sebagai UMKM dengan menggunakan jaminan kekayaan intelektual.

Gagasan 6: Produksi industri kreatif (khususnya musik) dilakukan dengan berorientasi pada penguatan pasar dalam negeri (jago kandang) dan fasilitasi terhadap ekspor karya kreatif ke luar negeri (jago tandang). Pemerintah harus mendukung upaya ini dengan melakukan kampanye promosi dan diplomasi industri kreatif. Termasuk promosi atas kegiatan pop culture, membuat agen, kantor perwakilan dan kerjasama dengan negara negara target ekspor regional dan international.

Gagasan 7: Pemerintah harus memberlakukan perizinan usaha Industri Kreatif yang tersentralisasi secara digital. Khususnya perizinan konser satu pintu oleh institusi kreatif yang dibentuk, dalam rangka melahirkan kenyamanan dan keamanan konser, berbasis green music yang bebas dari emisi. Pemerintah juga harus memastikan ketaatan pembayaran royalti untuk setiap konser musik. Tujuannya agar konser dan festival musik Indonesia dilaksanakan dengan standar international, agar menarik wisatawan regional untuk menyaksikan secara langsung konser dan festival musik di Indonesia.
Gagasan 8: Industri kreatif dari hulu ke hilir dilakukan dengan basis pengembangan industri Intellectual Property (IP based), digitalisasi dan teknokrasi (keputusan diambil secara profesional oleh ahli yang memiliki kompetensi dibidangnya). Dengan demikian, maka program kerja pemerintah dibidang industri kreatif (termasuk musik sebagai lokomotif andalan) akan membuka lebih banyak lagi lapangan kerja baru, mulai dari hulu sampai hilir. Program tersebut diharapkan bermanfaat untuk seluruh Masyarakat. Terutama untuk generasi muda yang kelak akan memegang peranan penting dalam industri kreatif sebagai andalan alternatif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sidang penetapan 8 Gagasan dalam Rapat Kerja XVG tersebut, diakhiri dengan menandatangani berita acara konsideran, oleh Anggota Tim 8 (Prof Franki Raden, Buddy ACe, Kadi Moahmad, Fendy Mugni, Tamara Geraldine, Once Mekel, Febrian Nindyo, Venny Asyita) para saksi yang diwakili Musisi Keenan Nasution dan Promoter Harry Koko Santoso, Ketua Umum XVG Adi Adrian dan Sekjen XVG Fendi Mugni, serta disaksikan oleh seluruh Anggota XVG dan simpatisan, yang memadati Hall Toeti Roosano Plaza, Kemang, Jakarta Selatan.
“Saya doakan sehat semuanya, tetap semangat. Saya doakan tetap kreatif dan Extravaganjar betul-betul memberi Ruang inspirasi, ” ucap Ganjar Pranowo, yang hadir dala Rapat Kerja XVG melalui Video Call.
Menurut Calon Presiden ke-8 tersebut, bahwa ngomong politik adalah ngomong tentang kegembiraan, tentang seni, tentang nasib seniman, dan nasib para kreator yang banyak sekali talentanya yang sudah diterima oleh masyarakat.
“Anak muda sering bertanya, pak kami takut dengan masa depan kami, karena robot-robot akan menggantikan kami. Eh, jangan lupa robot itu yang membuat kita. Artinya kita tidak boleh kalah sama robot. Makanya kita harus lebih banyak berkreasi dan lebih banyak berinovasi lagi,” jelas Ganjar Pranowo penuh antusias, disambut tepuk tangan peserta Raker XVG.
Diakhir sambutannya melalui video call yang direfleksikan di layar LED, Ganjar menegaskan bahwa, para kreator anak muda dari UMKM yang telah diakui dunia, kelak akan dijadikan “Diplomatnya Indonesia untuk industri kreatif” pungkasnya.(PRAY)