
Jember – Viralkata.com :
Kasus perkawinan anak usia dini masih tinggi di kabupaten Jember untuk mencegah terjadinya kasus perkawinan anak di usia dini, Tanoker didukung oleh RUTGERS Indonesia dan Kementerian agama (Kemenag) Jember bertekad menekan terjadinya kasus perkawinan antaranya dengan menggandeng komunitas anak.
Kegiatan workshop mengintegrasikan power to youth dan kegiatan insangender mencegah perkawinan anak, kehamilan remaja, kekerasan berbasis gender dan sex sual. fokus bekerja di dua kecamatan seperti Kecamata lodokdombo dan silo, Kamis (17/3/2022).
Nurhadi program power to youth mengatakan, Fokus pada anak remaja meraka tentang terhadap perubahan trik dari anak, kehamilan remaja dan sexsual,”ucap Nurhadi.
“Kita hadirkan dari Dinas DP3AKB kabupaten Jember, dan perlindungan anak dari kemenag, berharap bisa memberikan pemahaman, tentang dampak pernikahan anak,” katanya.
Sehingga menjadi cengmiker lider yang pemimpin muda di desanya, supaya bisa mengajak teman agar terhindarkan praktek pernikahan anak.
“Agar supaya penyebaran tentang isu ini, bisa di lakukan oleh teman yang ada di tingkat kabupaten. Sehingga Berkolaborasi dengan forum anak Jember dan IBNU,” imbuhnya.
Sementara itu Didik Kurniawan kasi bimas Islam Kemenag menambahkan, kabupaten Jember sendiri ingin merubah menjadi kabupaten layak anak.
“Kita sebagai stikhder tanoker ini memberikan media untuk bersosialisasi, kepada anak – anak yang di undang, agar karang taruna, IBNU, Forum anak dan sebagainya,” katanya.
Forum ini kita gunakan untuk apa kontribusi Kemenag, terhadap persoalan ini kemudia perkawinan muda, secara kesehatan dibawah 21 tahun belum sempurna.
“Sehingga menjadi penyebab miningkatnya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), kalau tidak salah kabupaten Jember no satu,” tuturnya. (Zril)