NASIONALNEWS

Anggaran Bencana BPBD,  Melihat Setiap Bencana Yang Terjadi, Fleksibel

 

JEMBER, VIRALKATA.com: Anggaran Kebencanaan, yang miliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember lebih fleksibel atau tidak direncanakan.

Artinya, anggaran tersebut hanya bisa dicairkan dalam situasi darurat. Apabila ketika wilayah Kabupaten sudah dinyatakan terjadi atau siaga satu Bencana.

Jadi, anggaran untuk kebencanaan yang dimiliki BPBD Satu tahun, tersebut tidak kita cairkan, soalnya bencana terjadi tidak menentu. Ini uniknya di BPBD.

Demikian di katakan Kepala BPBD Jember Sigit Akbari usai acara Sosialisasi Perda No 3 tahun 2010, tentang Penanggulangan bencana di Provinsi Jatim dan bencana Hidrometrologi dan La-mina, di Hotel Aston Kecamatan Kaliwates, Sabtu (27/11/2021).

Menurutnya, anggaran tersebut bisa di cairkan jika terjadi musibah yang besar, sehingga membuat anggaran milik BPBD tidak cukup. Oleh karena itu diperlukan langkah dari Kepala Daerah untuk mengeluarkan surat kedaruratan bencana.

“Jadi harus ada pernyataan seperti itu, dari sinilah kita bisa berkoordinasi dengan keuangan maupun Inspektorat, untuk bagaimana upaya memberantas bencana ini dengan anggaran lainnya.” Jelas Sigit mengakhiri.

Jember Belum Punya Tempat Evakuasi Tsunami.

Kepala BPBD Jember Sigit Akbari di Hotel Aston saat memberi materi di acra reses DPRD Jatim

JEMBER, Pelitaonline.co – Wilayah Kabupaten Jember, lokasinya sangat dekat sekali dengan pantai selatan, sehingga berpotensi terjadinya Tsunami.

Namun, hingga kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember belum memiliki, tempat evakuasi bagi korban jika terjadi bencana Tsunami.

“Untuk Tsunami, kita memang belum memiliki The Tes atau Tempat evakuasi sementara,” ujar BPBD Jember Sigit Akbari, Sabtu (27/11/2021) di Hotel Aston Kecamatan Kaliwates.

Sigit mengaku, pengadaan evakuasi sementara, bagi warga yang berada di lokasi rawan Tsunami itu, membutuhkan dana yang besar.

“Dulu memang ada dari Pusat, untuk kita dibantu, tapi tidak ada tindak lanjutnya, sampai sekarang,” katanya.

Oleh karena itu, sementara yang bisa di lakukan adalah memberikan simulasi saja, dengan mencari lokasi yang tinggi sebagai tempat evakuasi warga ketika terjadi Tsunami.

“Kita simulasikan bahwa kalau, terjadi bencana Tsunami, ada titik-titik tertentu atau daerah yang tinggi sebagai tempat evakuasi saat terjadi Tsunami terjadi.” Tandasnya.
(gih/Red)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close