Prof. Dr. I Ketut Mahardika, M.Si, lahir di Gianyar pada 13 Juli 1965. Lulus SI Prodi Fisika FKIP Unej angkatan 1984. Lulus 1989 kemudian menjadi dosen pengajar di almamaternya. Sambil mengajar di beberapa SMA di Jember dan Bondowoso. Guru Fisika di SMA Bodronoyo Jember. Guru Fisika di SMA Moch. Srudji Jember. Tentor Fisika di LBB IPIEMS Jember.
Sedangkan pengalaman dosen pengajar di S1 P.Fisika FKIP Univ. Jember. Dosen LB di F. Farmasi Univ. Jember. Dosen di S2 P.IPA FKIP Univ. Jember. Dosen di S1 P.IPA FKIP Univ. Jemb Dosen tamu di UIM Pamekasan Jawa Timur. Tutor di UPBJJUT Jember
Melanjutkan kuliah program S2 Ilmu-ilmu MIPA/Fisika UGM pada 1994-1997. Gelar doktor S3 diperoleh dari /Pendidikan IPA/SPs UPI. Setelah dikukuhkan sebagai profesor bidang Fisika, maka makin banyak kegiatan yang dilakukan. Bukan hanya terkait dengan bidang akademik, tapi juga kegiatan lain termasuk kegiatan seni dan sosial. Misalnya sebagai pengurus PHDI Kabupaten Jember. Koordinator Gamelan Sanggar Kesenian Bali (SKB)“ Saraswati” UNEJ. Koordinator Gamelan Sanggar Kesenian Bali. Ikatan Alumni Fisika FKIP UNEJ. Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (PPII) Jawa Timur.
Prof. Ketut Mahardika juga sangat aktif mengikuti forum workshop dan seminar, baik lokal, nasional hingga tingkat internasional. 1999 Stategi pendidikan nasional dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya di abad XXI. Tahun 2001 Pengembangan model pembelajaran MIPA pada dikdasmen di era otonomi pendidikan. Tahun 2004 Workshop Tingkat Nasional Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Sekolah. Tahun 2008 Seminar Internasional Pendidikan sains judul : “Current Issues on Research and Teaching in Science Education”. 2011 Seminar Internasional ”Disaster in International Relations Perspective”. 2012 Seminar Nasional dengan tema “Reformasi Model GBHN Tinjauan terhadap Peran & Fungsi MPR dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional”. Masih banyak lagi berbagai workshop dan seminar lainnya.
Ada sejumlah penghargaan yang diterima prof Ketut Mahardika. Piagam Tanda Kehormatan Presiden RI “ Satyalancana Karya Satya 10 Tahun”. Tahun 2005. Piagam Tanda Kehormatan Presiden RI “ Satyalancana Karya Satya 20 Tahun”. Tahun 2013. Piagam Penghargaan sebagai Juara 2 dalam “ Utsawa Dharma Gita” Tingkat Jawa Timur, Tahun 2008. Piagam Penghargaan Sebagai Juara 1 Lomba Lagu Dangdut antar Karyawan Putra Hardiknas Universitas Jember th. 1999. Piagam Penghargaan Sebagai Juara 2 Lomba Keluarga Sukinah Tingkat Jawa Timur Penyelenggara Kemenag Jawa Timur tahun 2018.
Prof Ketut Mahrdika memilki pandangan-pandangan dalam prinsip pekerjaan, profesi, kemasyarakatan dll Setiap pekerjaan perlu tekun dan serius dalam melakukannya. Prinsip dalam bekerja harus: jujur disiplin, bertanggung jawab, dan obyektif. Profesi juga jawab, dan obyektif. Profesi juga membutuhkan kejujuran, sopan santun, disiplin dan bertanggung jawab (karakter). Dalam bermasyarakat membutuhkan niliai-nilai atau karakter agar bisa diterima oleh masyarakat itu sendiri.
Ide-Ide tentang banyak hal untuk kemajuan bangsa Indonesia terkait pendidik. Faktor utama yang sangat menghambat kemajuan suatu Bangsa menurut saya adalah SDM (sumber daya Manusia). Indonesia saat ini memiliki SDM produktif yang melimpah, seharusnya dengan kondisi seperti itu dan didukung oleh SDA (sumber daya alam) Indonesia yang juga sangat bagus, semestinya Bangsa ini sudah menjadi Bangsa yang Mandiri, dan tercapai cita-citanya seperti sila-sila dari Pancasila.
Kalau saai ini belum mencapai cita-cita itu, kami yakin disebabkan karena Pendidikan Karakter dari bangsa ini sedang mengalami keterpurukan. Karena itu sangat penting untuk melakukan REVOLUSI terhadap Karakter Pendidikan.
Ada beberapa hal yang menarik dialami Prof Ketut, yakni tahun 1997 dia mengikuti lomba keroncong Putra Hardiknas Univ Jember, ditengah-tengah lagu setelah Reff, ada bagian dimana hanya musik yang berbunyi (biasanya penyanyi sedikit menari atau bergoyang), Nah…..kami mencoba untuk bergoyang mengikuti alunan musik, namun setelah giliran lagu masuk kembali ternyata kami lupa teks lagunya, dan akhirnya dia coba ngarang sebisanya agar para juri tidak mengetahui. Akibatnya saat itu hanya mendapat Juara Harapan II.
Tahun 1999 Lomba Lagu Dangdut Hardiknas Univ. Jember, Sebetulnya tidak ada masalah dengan lombanya kami berhasil mendapat Juara 1 dangdut putra. Masalahnya pada saat pengumuman juara-juara dalam upacara 17 Agustus 1999, peserta upacara hampir semua tertawa . Mungkin ragu, paling peserta lomba hanya 1 orang, mereka ragu kenapa orang bali bisa juara 1.