JAKARTA, ViralKata.com – PDI Perjuangan menolak dengan tegas permintaan maaf soal pemasangan alat kampanye bergambar capres Jokowi dengan atribut mahkota raja. Pasalnya, pemasangan alat peraga kampanye itu bukan dilakukan oleh pengurus PDIP
“Pemasangan poster bukan dari pengurius PDIP, kenapa harus minta maaf. Ya kita tolak dengan tegas,“ tegas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat kampanye Capres Joko Widodo – Maaruf Amin di Cirebon, Jawa Barat Sabtu (17/11).
“Ketika itu dikatakan dari PDIP, itu tidak. Saya sebagai sekjen bertanggungjawab tidak pernah ada upaya-upaya memasang itu. Dan disitulah berbeda dalam gaya berkomunikasi politik. Meskipun ada partisipasi masyarakat, tapi kami juga dalam melakukan partisipasi itu juga dilakukan dalam sebuah koridor yang sesuai tradisi PDIP, karakter PDIP,” jelas Hasto.
Hasto menegaskan pemasangan alat peraga itu tidak sesuai dengan kebijakan PDIP. Menuru Hasto kebijakan PDI P adalah langsung menyapa masyarakat yang kerapkali dilakukan Capres Jokowi yaitu blusukan.
“Berdasarkan laporan DPD Jateng, apa yang dipasang tak sesuai strategi komunikasi PDIP. Walaupun itu partisipasi yang muncul secara spontan. Tapi kami ingin menegaskan model komunikasi terbaik seperti yang dilakukan pak Jokowi. Turun ke bawah, menyapa rakyat, bukan memasang baliho, APK (alat peraga kampanye) di pohon. Yang mencoblos kan rakyat bukan pohon,” tutur dia.
Pemasang poster itu adalah Kaukus Anak Muda Indonesia (KAMI), organisasi pendukung Jokowi dua periode. PDIP mengaku akan berdialog dengan KAMI. “Iya, nanti kami ajak dialog agar lain kali itu meskipun ada partisipasi masyarakat, harus tetap didialog kan. Supaya yang disampaikan itu sesuai watak dan karakter ibu Mega dan PDIP,” katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, juru bicara BPN meminta PDIP minta maaf terkait pemasangan poster “Raja Jokowi. Sebab, mereka sempat menuduh yang memasang poster itu dari pihak anti capres pertahana Jokowi. (R3)