JEMBER, ViralKata.com : Dr Agus Luthfi SE MSi selain sukses menyelesaikan studi program doktor S3 di FEB Unej juga dikenal sebagai pengusaha property sukses PT.Sembilan Bintang Lestari (SBL). Setelah menempuh perjalanan panjang, Agus Lutfi, akhirnya berhasil menuntaskan tugas beratnya, yakni meraih gelar doktor pertama program S3 Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Universitas Jember, pertengahan Apri lalu meraih predikat cumlaude dengan nilai sempurna, 4.00
Pria yang akrab disapa Luthfi tersebut memaparkan hasil penelitian disertasinya tentang sumber air dan tanah di depan dewan penguji. Jember ini ada di daerah cekungan yang dikelilingi Gunung Raung, Argopuro dan kawasan Meru Betiri. Ketiga kawasan tersebut masuk kategori kawasan langka air. Disertasi yang ditulisya berjudul “Model Tata Kelola Sumber Daya Air Tanah Yang Berkelanjutan (Studi Di Desa Sumberjati, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember)”
Dia menilai konflik bisa terjadi karena perebutan sumber air yang semakin terbatas. Sehingga sumber daya alam berupa air mesti dikelola dengan bijaksana agar tidak menimbulkan konflik. Pemerintah harus hadir memberikan jaminan agar bumi dan kekayaannya digunakan untuk kemakmuran rakyat. Seperti yang termaktub dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945.
Penelitian di Desa Sumberjati, kata dia, menemukan sumber daya air yang semula adalah barang publik dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) menjadi barang privat untuk menghindari inefisiensi dan konflik. Tujuannya, untuk menjadikan pengelolaan sumber daya tersebut dapat berkelanjutan.Namun tentu saja perlu pembenahan Bumdes agar pengelolaan sumber daya air ini makin baik. Sebab, Bumdes masih memiliki kelemahan di antaranya bidang modal fisik, sumber daya manusia.
Dia mengaku berkat bimbingan Co Promotor Prof. Dr. Maryunani, M.Sc, dosen senior di FEB Universitas Brawijaya Malang,kekhususan Ekonomi Lingkungan, Agus Lutfi lebih termotivasi untuk menyelesaikan karyanya. Dia sengaja mengambil promotor dari luar Unej agar tidak menimbulkan “ewuh pakewuh” dibandingkan jika pembimbing dari dari dalam. Demikian pula salah satu dosen penguji tamu adalah Prof Dr Ir. Nuddin Harahab, MP, yang juga juga merupakan dosen UB dengan kekhususan ilmu lingkungan.
Gelar doktor yang ditempuh selama 3,6 tahun menjadikan Luthfi memiliki semangat baru untuk terus berkarya. Di tengah kesibukannya sebagai pengusaha, dosen, dan pengurus organisasi sosial keagamaan, harus pandai membagi waktu. Prinsipnya doktor bukan hanya untuk mendapat ijasah, namun untuk memulai perjuangan baru
Dibidang usaha property Agus juga mengalami kemajuan pesat. Sejak terjun di bisnis property 4 tahun yang lalu, dia berhasil melakukan lompatan yang sulit diukur. Sebuah usaha bisnis yang baru berjalan 4 tahun namun sudah mensejajarkan diri dengan para pengembang perumahan kawakan di Jember.
Awalnya bisnis jual beli tanah di tahun 2005 -2009. Ditengah kesibukannya sebagai dosen , melakoni juga bisnis tanah. Diolah untuk menjadi tanah kaplingan.
Menurut Agus Lautfi, masuk dalam bisnis property ini bisa dikatakan karena ketidak sengajaan. Pada mulanya tahun 2011 ada temannya yang mempunyai lahan yang akan dijual tapi tidak laku-laku. Ada seorang yang menawarkan solusi terhadap temannya itu dengan berjanji akan menjadikan lahan perumahan, tapi dari konsep jadi yang disodorkan jadi peru mahan itu sudah delapan bulan tidak kunjung dikerjakan juga. Maka konsep proyek perumahan itu diambil alih oleh Agus Lutfi dengan berbekal tanpa pengalaman dan tanpa modal.
Apalagi dengan legalitas perusahaan yang belum ada dan belum punya, tentu saja mengalami kendala dan kesulitan untuk mendapatkan dukungan dana dan modal dari perbankkan. Hampir semuanya mengandalkan modal sendiri yang sangat terbatas. Atau kalaupun dapat pinjaman dari bank hanya kelas KUR, bukan kelas kredit property, yang jumlahnya sangat kecil.
Terjun ke dunia property, kata pengakuan Agus Lutfi, bukan hanya tanpa pengalaman dan tanpa modal saja, tapi juga tanpa ada lembaga badan usahanya. Saat itu tiba-tiba saja membangun rumah saja, tanpa banyak syarat dan tanpa banyak pertimbangan. Di tahun 2011 itu saya tidak punya ijin hanya punya keberanian.
Memang berbagai kendala sempat dihadapinya, terutama terkait tidak adanya ijin dan lembaga usaha yang berbadan hukum. Oleh karena tuntututan keinginan perkembangan lebih baik dan lebih maju akhirnya baru di tahun 2013 diusahkan untuk menderikan sebuah PT bernama Sembilan Bintang Lestari (SBL) yang diakte notariskan pada 21 Januari 2013. Sebetulnya PT ini merupakan pengembangan badan usaha sebelumnya CV Bintang Jagad Raya.
Ditahun 2013 ini baru mengerjakan satu lokasi perumahan saja. Ibarat rintisan usaha ini adalah rintisan awal sebagai uji coba. Namun ternyata dari rinitisan awal ini menunjukkan perkembangan yang mengg embirakan. Oleh karena itu kemudian muncul perusahaan baru berikutnya di tahun 2015 dengan nama PT. Tjipta Boemi Lestari (TBL) Dengan berdirinya perusahaan baru ini pihaknya langsung menggeber proyek-proyek perumahan baru di 6 titik lokasi yang ada di Jember 5 lokasi dan 1 lokasi di Bondowoso. Ibarat perjalanan usaha baru dijalani 4 tahun tapi sudah melakukan lombatan yang luar biasa untuk ukuran sebuah usaha.
Sedangkan untuk proyeksi ke depan, khususnya di tahun 2017 sudah ada cadangan beberapa lokasi yang akan dibangun di Jember. Sedangkan untuk proyeksi ke depan, khususnya di tahun 2017 sudah ada cadangan beberapa lokasi yang akan dibangun di Jember. Yang lagi branding saat ini ada villa ITB (Indah Tegal Besar) yang ada di kawasan derah Tegalberasar dekat kampus Poltek Negeri Jember. Tempatnya yang strategis dan kualitas bangunannya yang apik dan menarik, sangat diminati konsumen. Selain aada perumahan Rembangan Hill Residence yang memiliki akses jalan menuju rembangan yang berlatar belakang view gunung yang indah dan hawa sejuk, diyakini memiliki prospek pemasaran yang menarik dan bagus prospektif.
Dalam prinsip bisnis, Agus Lutfi sangat menjunjung kejujuran dalam rangka kepercayaan dari banyak pihak, terutama mitra bisnis dari perbankkan. Hal ini sangat disadari betapa pentingnya faktor kepercayaan, terutama dari perbankkan untuk mendapat dukungan modal. Sebagai contoh dalam pengalamannya dengan pihak bank saat mendapat pinjaman modal dengan jangka waktu pengembalian dua tahun. Ternyata perusahaannya mampu mengembalikan pinjaman hanya butuh waktu 11 bulan saaja. Dari sini muncul kepercayaan dari pihak bank yang lebih besar lagi..
Agus yang lahir di Jember pada 22 Mei 1965, menyelesaikan semua jenjang pendidikan di Jember hingga meraih gelar doktor. Selain pengusaha property dia juga bertugas sebagai dosen di FEB Unej. Bahkan pernah menduduki jabatan penting di fakultasnya diantaranya Pusat Studi Lingkungan Lemlit Unej 1999-2001 dan Pembantu Dekan III FEB Unej 2005-2009.
Agus juga aktif di beberapa organisasi diantaranya sebagai Ketua Lembaga Perekonomian NU (LPNU) Jember 2000-sekarang. Juga pengurus Ikatan Sarja Ekonomi Indonesia (ISEI) sampai sekarang. Juga aktif di Perhimpunan Cendikiawan Lingkungan Indonesia (Perwaku) sampai sekarang . Juga Bendahara KAUJE Jember 2015-2019. Wakil Ketua Tanfidz PCNU Jember 2014-2019. Pengawas yayasan pendidikan NU/UIJ Jember 2015-2020. Bendahara ISNU Jawa Timur 2018-2022. Kepala Bidang Real Estate Indonesia Komisariat Jember 2015-2017.