
JEMBER- VIRALKATA.COM:¹
Terjadi kecenderungan perubahan orientasi karakter wisatawan dari yang sifatnya massif ke pariwisata minat khusus, bersifat spesifik. Karena itu, Kemenparekraf RI terus melakukan adaptasi serta perubahan dengan mengembangkan pada minat tertentu. Roda wisata harus terus bergerak dan di tahun 2022 lebih diorientasikan pada wisatawan Nusantara. Terdapat tiga aspek dalam pengembangan wisata minat khusus yakni wisata alam, wisata budaya serta wisata buatan. Ungkap PPK Direktorat minat khusus M. Yusuf Afandi dalam giat Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA), Kamis, 3 Maret 2022, di Pantai Bandealit, Kawasan Taman Nasional Merubetiri, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo Jember.
Hadir dalam giat diantaranya DPR RI Komisi X Fraksi Partai Golkar H. Muhamad Nur Purnamasidi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember Cak Hari, serta Maman Kepala Balai Taman Nasional Merubetiri.
Dihadapan ratusan peserta kelompok sadar wisata, Maman menegaskan dalam pengamanan wilayah konservasi terhadap para pelaku illegal loging dilakukan pendekatan kemanusiaan berdasar prinsip kesejahteraan. Bukan semata hukum, karena nir/tanpa efect jera, bahkan ketika keluar dari prodeo, mereka tetap kembali kepada habitat semula. Pendekatan kesejahteraan ekonomi ternyata lebih efektif dengan adanya jaminan pemenuhan kebutuhan subsisten/sehari hari bagi keluarganya. Bahkan kita rangkul mereka dengan berbagai bentuk pelatihan, diantaranya mengembangkan UMKM dengan membuka warung Jawara kopi, mengembangkan budidaya jamur serta pengolahan dan pemasarannya.
Sementara itu, H. Muhamad Nur Purnamasidi menekankan pentingnya pariwisata berbasis komunitas. Sehingga masyarakat sekitar menjadi “tuan rumah” dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Konsep pengembangan pariwisata harus memiliki dampak positif peningkatan pendapatan ekonomi- baik langsung maupun tidak langsung – terhadap Masyarakat sekitar.
Semua pemangku kepentingan harus berkolaborasi, bagaimana menjadikan potensi Bandealit dengan kawasan Merubetiri ini menjadi destinasi wisata yang memberikan tambahan pendapatan ekonomi bagi masyarakat sekitar, sekaligus PAD Jember . Tandasnya.
“Untuk mendukung itu semua, pada Gerakan BISA kali ini ditanam sebanyak 150 buah pohon duren dengan luas 8 hektar.
“Tanaman pohon durian ke depannya bisa dijadikan sebagai bagian agrowisata . Terlebih terdapat daya tarik Merubetiri yang memiliki flora fauna endemik yang tidak ditemui di manapun, diantaranya bunga Raflesia Zollingeriana.” pungkas Bang Pur (RED)