NASIONALNEWS

Selain Pemkab Gak Bayar Kontraktor, Juga Gak Bayar Honor Wartawan.

Jember, Viralkata.com:

Ternyata bukan hanya kontraktor saja yang tidak dibayar oleh Pemkab Jember, tapi wartawan yang melakukan MOU dengan Pemkab Jember juga honornya belum dibayarkan. Padahal ada puluhan wartawan atau media yang melakukan kontrak kerjasama dengan Pemkab tahun anggaran 2019 lalu, banyak wartawan dan media yang honornya belum dibayarkan.

“Menurut pihak Dinas Kominfo Pemkab Jember, anggaran untuk membayar honor wartawan atau media sudah habis”, ungkap beberapa wartawan di Jember, Kamis (3/22022)

 

Hal yang sama juga pernah diungkapkan Kadis Kominfo Pemkab Jember, Bobby Arie Sandi pada pertemuan dengan puluhan wartawan dan media bulan lalu. Habisnya anggaran untuk honor wartawan dan media dengan alasan karena adanya kesalahan input.

Hal ini, justru menjadi bahan pertanyaan di kalangan wartawan, bagaimana anggaran habis hanya karena kesalahan melakukan input? Kalau memang hal itu benar terjadi, perlu dilakukan pemeriksaan oleh BPKP, apakah semata mata salah input, atau ada unsur kesengajaan, lebih-lebih bila ternyata ada permainan yang mengarah pada unsur korupsi.

Jumlah honor wartawan yang belum dibayar lumayan besar, mencapai angkat miliaran. Sebab hampir rata-rata honor wartawan dan media yang belum dibayar itu untuk honor MOU selama 5 bulan yakni Agustus, September, Oktober , Nopember dan Desember 2019.

Lebih-lebih ketika ada unjuk rasa yang dilakukan oleh puluhan kontraktor E mendatangi Kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) untuk menagih hutang pemkab Jember yang hingga belum terbayar hingga saat ini.

Para kontraktor menggelar aksi di depan Pemkab Jember dengan membawa 4 bener yang bertuliskan keluhan mereka, di antaranya, “Aksi Simbolis, Wes Wayae Pekerjaan Wastafel COVID 19 2020Terbayar.

Kemudian ada lagi bertuliskan “Pak Bupati Tolong kembalikan hak hak kami, Mandor-mandor kami, tukang-tukang kami, belum dibayar. Selanjutnya ” Pak Bupati kami Perusahaan Kecil, tolong kami. Dan ” Kami lelah bayar bunga di bank, sampai rumah kami terjual.

Iswahyudi Sekretaris Kordinator Kontraktor Jember saat di konfirmasi mengatakan, pihaknya bersama teman-teman datang ke untuk menagih hutang Pemkab Jember atas proyek Wastafel Sekolah.

Sejak tahun 2020 hingga kini belum juga dicairkan. Aksi tersebut melibatkan 56 orang dari 56 CV yang mengerjakan proyek Wastafel,” katanya.

Wahyudi menerangkan, Anggaran yang terhutang untuk tahap satu ada Rp31 Miliyar dan tahap dua Rp44 Milyar. Namun Dia mengaku tidak tahu kondisi Realnya berapa lama.
“Sebab SPK ada yang 100, ada yang 200 ” ungkapnya.

Sementara Imam Hanafi Koordinator Kontraktor Wastafel Jember menjelaskan bahwa untuk tahap satu sendiri, sebenarnya pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dari 107 rekanan sudah selesai beserta Kwitansinya.

“Namun, tinggal bendahara Pemkab yang belum tanda tangan, sebesar Rp 31 Miliar, dan untuk tahap dua lebih dari Rp100 Miliar,” jelasnya.

Oleh karena itu, Hanafi, meminta Bupati Jember agar segera membayar proyek Wastafel. Sebab, para Kontraktor sudah koleb dan bangkrut, akibat nalangi dana tersebut, hingga terpaksa harus utang Bank.

“Saya sendiri, tiap bulan bayar tagihan, sampai harus jual tanah, aset saya, perusahaan saya. makanya saya minta ke Pak Bupati, untuk segera membayar hutang (Proyek Wastafel) yang belum terbayar,” pintanya.

Mengingat pengerjaan proyek ini sudah selesai, dan sudah digunakan untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah, Hanafi menegaskan keringat para Kontraktor harus segera dibayar.

“Makanya Wastafel ini segera dibayar, karena itu Real sudah ada,” terangnya

“Kita ini pengusaha Kecil yang masih lemah pengetahuan soal hukum, intinya kegiatan ini kami tidak akan berhenti menagih ke jalanan, sampai hutang terbayar,” tegas (red)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close