
Surabaya- Viralkata.com:
Ulama dan Umaro menjadi bagian tidak terpisahkan dalam perjalanan sejarah bangsa. Hal itulah yang memberikan dorongan bagi Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto melakukan silaturrahim ke Kediaman Rais ‘Aam PBNU yang sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia serta Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Miftachus Sunnah Kedung Tarukan Surabaya KH. Miftachul Achyar, Sabtu (19/02/2022).
Kehadiran kandidat Presiden RI 2024 didampingi sejumlah menteri diantaranya Zainudin Amali (Menpora), Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian), Adies Kadir (Ketum Ormas MKGR), beberapa anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar dan Pengurus DPD Partai Golkar Jawa Timur.
“Kami sangat mengharapkan bimbingan serta do’a agar segala yang diikhtiarkan demi dan untuk kemajuan bangsa diberikan kelancaran, mendapatkan keberkahan dan ridho Allah SWT.” Ungkap Airlangga, dan diaminkan yang hadir.
Selain itu, Kami juga mengucapkan selamat atas kesuksesan penyelenggaraan Muktamar NU di Lampung dan pemerintah tetap selalu bersinergi, bekerja sama dengan PBNU demi dan untuk kemaslahatan umat dan kemajuan bangsa.
Pada kesempatan ini pula, kami juga memanjatkan do’a bersama agar Pandemi Covid 19 segera berakhir. Pungkasnya.
Suasana pertemuan silaturrahim berlangsung penuh keakraban, diselingi canda tawa, nampak begitu cair dan hangat. KH. Miftachul Achyar menyambut gembira dan berterima kasih atas kunjungan silaturahim di kediamannya. Seraya berharap ke depan, jalinan silaturrahim ini terus berlanjut dan tidak terputus.
Sosok ulama kharismatik putra ke-9 dari 13 bersaudara KH. Abdul Ghoni (alm.), merupakan Pengasuh Ponpes Tahsinul Akhlaq Rangkah, Surabaya. Pada masa mudanya, beliau mengenyam pendidikan di ponpes Tambak Beras dan Ponpes Sidogiri (Jawa Timur), serta pondok pesantren Lasem, Rembang (Jawa Tengah).
Dikonfirmasi terpisah, Anggota DPR RI Dapil Jatim IV Jember Lumajang H. Muhamad Nur Purnamasidi berpandangan bahwa Partai Golkar yang nasionalis religius dengan paradigma Karya Kekaryaan telah lama membangun sinergi, memiliki kedekatan serta hubungan yang erat dengan kaum santri.
“hubungan kaum santri dan kaum nasionalis seperti dua sisi mata uang, tidak dapat dipisahkan, baik pada saat perjuangan merebut kemerdekaan maupun berjuang bersama dalam mempertahankan serta mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dalam segala bidang.” Tandasnya.
Selanjutnya, pria yang sedang menempuh studi Pascasarjana di Universitas Jember ini menilai bahwa dunia pesantren tidak hanya mengajarkan agama saja. Tetapi juga mengajarkan prinsip-prinsip dan paham kebangsaan. “Cinta Tanah Air adalah bagian dari Iman.” Sesuatu yang telah mengakar, mengurat dalam sanubari para santri. Karena itulah, Partai Golkar memiliki tanggung jawab lebih dalam memberdayakan umat, melalui program-program kerakyatan yang sasaran di dalamnya mayoritas para Nahdliyin.