JEMBER- Untuk kesekian kalinya larangan mudik lebaran dilakukan pemerintah pusat bagi mencegah penyebaran covid-19, larangan mudik ini turut menjadi perhatian pemerintah daerah, melalui satgas covid-19 berbagai upaya dilakukan bagi memastikan tidak terjadi klaster baru di daerahnya masing-masing, hal ini yang dilakukan oleh Bupati Jember H. Hendy Siswanto yang juga sebagai Ketua Gugus tugas covid-19 Kabupaten Jember. Sabtu 01/05/2021
Selain terus melakukan sosialisai dan razia masker di tempat umum, tim gugus tugas juga melakukan tracing, bahkan begitu seriunya perhatian pemerintah, kepulangan 66 pekerja dari luar negeri langsung di kawal oleh pemerintah Kabupaten Jember.
Para pekerja ini harus mengikuti beberapa prosedur pencegahan covid-19 mulai dari di karantina hingga beberapa prosedur lainya, bahkan Pemkab Jember menjemput langsung kepulangan tenaga kerja dari luar negeri ini di Surabaya.
Langkah tim gugus tugas ini tidak hanya diberlakukan bagi tenaga kerja yang pulang karna sudah habis masa kontraknya, bagi seluruh warga Jember yang datang dari luar kota turut mendapat pengawalan ketat dari tim gugus tugas.
Data terkini pandemi covid-19 di Kabupaten Jember tercatat ada 17 kasus baru yang tersebar di beberapa kecamatan, bahkan ada kecamatan yang sebelumnya sudah zona hijau berubah menjadi zona kuning.
Berkaitan hal tersebut Plt. Kadis Kominfo Kabupatrn Jember, Habib Salim menekankan agar masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan.
“Peningkatan ini terjadi sebelum dilakukan pengetatan larangan mudik, mulai tanggal 28 April kemarin bagi yang datang dari luar negeri dilakukan Swab dan karantina selama 2 hari,” ujarnya.
Dilain kesempatan, Bupati Jember H. Hendy Siswanto yang di tanya terkait kebijakan Gubenur Jawa Timur yang membolehkan santri pulang kampung menyampaikan” kita akan melakukan stracing yang melibatkan Rt/Rw di lingkungan mereka, tidak hanya santri, saudara migran kita yang pulang kampung juga kita lakukan tracing,” ungkap Hendy.
Terjadinya klaster baru di beberapa belahan dunia saat ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama, kita tidak ingin Kabupaten Jember ini kembali memasuki zona merah, oleh karnanya begitu penting seluruh masyarakat tetap jaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan sehingga penyebaran covid-19 ini bisa tertangani (Nas/Lik)