
Ketika ada salah seorang teman membawa berita bahwa ASN terancam dipecat jika nekat mudik, beberapa teman bereaksi. Ada yang berkomentar negatif, ada yang berkomentar positif, ada yang menanggapi datar-datar aja, bahkan ada yang diam tanpa komentar.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk melakukan perjalanan ke luar daerah, mudik, ataupun cuti selama Lebaran 2021.
Melalui Surat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2021 itu Menteri Tjahjo juga menyiapkan sanksi berupa hukuman disiplin mulai dari teguran, hingga pemecatan bagi ASN yang melanggar diberikan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian (PPK).
Pembatasan kegiatan bepergian ke luar daerah berlaku selama tanggal 6-17 Mei 2021. Bahkan Satgas Covid-19 mengeluarkan Addendum Surat Edaran Nomor 13 tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriyah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Dsease 2019 (Covid-19) Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah. Maksud dari Addendum Surat Edaran ini adalah mengatur pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) selama H-14 peniadaan mudik (22 April – 5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei – 24 Mei 2021)
Para ASN diharapkan tidak mengajukan cuti selama periode pembatasan perjalanan. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah juga tidak diperkenankan memberikan ijin cuti.
Bupati Jember H Hendy Siswanto juga menyampaikan punya cara sendiri menyikapi larangan mudik Lebaran 2021. H Hendy menghimbau para Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tak pulang ke kampung halaman.
Para ASN diminta membelanjakan uang di Jember selama libur Lebaran 2021. Hal itu penting dilaksanakan karena ekonomi di Jember masih belum stabil.
Lalu bagaimana kita sebagai ASN menyikapi hal tersebut?
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPANRB) Tjahjo Kumolo mengatakan “ASN harus jadi pelopor dan bisa memberikan contoh untuk tidak mudik di liburan Lebaran tahun ini.”.
ASN hendaknya tidak hanya menjadi contoh masyarakat untuk tidak mudik lebaran tapi juga mengingatkan keluarga, saudara, tetangga, teman untuk tidak mudik lebaran. Hal ini penting dilakukan dalam upaya memutus rantai penularan covid-19.
Memang lebaran adalah momen yang paling ditunggu di mana biasanya saat itu kita isi dengan bersilaturahmi dan berkumpul bersama keluarga besar. Rasa kangen yang menggunung kepada keluarga dan teman di kampung halaman seolah tak terbendung lagi karena sudah dua kali lebaran tak pulang gara-gara covid-19.
Namun dengan situasi yang tidak memungkinkan untuk pulang kampung harusnya kita menyadari besarnya resiko jika tetap kita lakukan.
Lalu apakah dengan tidak mudik adalah akhir segalanya? Tentu saja tidak. Kita sebagai ASN hendaknya tidak kehilangan akal. Banyak hikmah yang bisa kita petik dengan kita tidak mudik, resiko untuk terjadi apa-apa di jalan lebih kecil, kedekatan dengan keluarga inti lebih intensif, dan uang untuk biaya mudik bisa ditabung ataupun untuk menambah bersedekah.
Kita juga bisa melakukan kegiatan bersama keluarga agar suasana lebaran terasa hangat dan bermanfaat.
Membersihkan rumah secara menyeluruh bisa kita lakukan sebelum dan saat Bulan Ramadhan. Kegiatan membersihkan rumah bisa kita lakukan secara bertahap bersama anggota keluarga. Mulai dari menyapu, mengepel, membersihkan perabotan rumah, mengecat, dan lain sebagainya.
Meskipun kita terpisah jarak dengan anggota keluarga, teman dekat, maupun kerabat di lebaran ini tapi tali silaturahmi tetap harus kita jaga.
Kita tetap bisa melakukan silaturahmi Idul Fitri tanpa harus keluar rumah. Caranya yaitu dengan menggunakan teknologi video call atau zoom. Cukup dengan menggunakan “smartphone” atau “laptop” dan aplikasi yang tersambung internet atau paket data.
Tentu merupakan hal yang sangat menyenangkan merayakan datangnya hari kemenangan dengan memasak bersama, baik itu membuat kue lebaran, menu khas lebaran seperti ketupat dan opor, hingga makanan favorit anggota keluarga. Aktifitas ini bisa dilakukan sambil mengobrol dan bercanda bersama.
Kalau biasanya kita asyik dengan “smartphone” kita masing-masing, ada baiknya untuk menyatukan seluruh anggota keluarga kita menonton acara televisi bersama. Kita pilih acara yang difavoriti oleh semua. Jangan acara-acara yang berat seperti berita, tetapi bisa nonton drama keluarga, entertainment dan lain sebagainya. Bisa juga kita nonton film melalui VCD atau Smart TV.
Jika kita malas pergi ke tempat rekreasi yang biasanya di saat libur lebaran dipadati oleh pengunjung, tak ada salahnya kita punya ide piknik seru cukup di halaman rumah. Jangan lupa menyiapkan aneka hidangan untuk dinikmati sambil menghirup udara segar dan cuaca cerah.
Tambahkan iringan lagu untuk memberikan nuansa syahdu. Jangan lupa membawa bantal kesayangan dan buku bacaan.
Mengajak keluarga terutama anak-anak mengunjungi Panti Asuhan terdekat adalah hal positif yang bisa kita lakukan. Berbagi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Begitulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menyikapi larangan mudik Lebaran 2021. Tanpa mudikpun libur lebaran kita tetap seru dan menyenangkan. Dan yang paling penting kita sebagai ASN telah berusaha membantu menyukseskan program pemerintah menekan laju penularan covid-19.