.
JEMBER-VIRALKATA.COM-Rektor UMM Jember Dr Hanafi MPd, mengatakan banyak hal yang dapat dilakukan pihak UMM Jember untuk dapat memberikan kontribusi pengembangan kabupaten Jember, utamanya di era kemimpinan bupati H. Hendy Siswanto dan Wabup Gus Firjaun.
Namun bagaimana konsep riilnya, tentu akan melihat tingkat kebutuhan era kepemimpinan H. Hendy Siswanto. “Kami perlu menunggu apa saja hal yang akan dilakukan era bupati yang baru, dalam memimpin Kabupaten Jember”. Ungkap rektor saat diwawancarai Majalah Viralkata.com di ruang kerjannya, belum lama ini.
Disamping itu, pihaknya selaku rektor UMM Jember juga akan mengukur dan.menyadari seberapa besar pihaknya dapat berperan dan berkontribusi sesuai tingkat kemampuan dan potensi yang dimiliki pihak UMM Jember.
Menurut rektor yang lahir di Lumajang 1967 ini, sebetulnya UMM sebagai lembaga Universitas tidak lepas dari unsur tri dharma perguruan tinggi, salah satunya pengabdian kepada masyarakat. Untuk itu, UMM Jember siap melakukan dharma yang ketiga tersebut. Bukan hanya kepada pengembangan kabupaten Jember, tapi juga untuk daerah-daerah yang lain.
Saat ini, UMM Jember memiliki SDM yang cukup besar dan mumpunyai memiliki banyak kapasitas dan kompetensi.
Misalnya selaku Rektor yang alumni S1 FKIP Unej lulusan tahun 1991 ini, juga sudah ada kerjasama dengan kabupaten Banyuwangi. Saat bertemu bupati Abdullah Answar Anas, diberikan ruang yang besar untuk kontribusi UMM Jember. “Pemkab Banyuwangi tempat banyak uang tapi tidak punya banyak ahli. Sebaliknya UMM Jember punya banyak ahli, tapi tidak banyak uang” demikian kata rektor Dr Hanafi mengutip ucapan bupati Abdullah Answar Anas.
Sebagai gambaran, UMM Jember mimiliki 9 Fakultas mencakup 27 Prodi (program studi). Dibawah asuhan 235 dosen bergelar doktor
(S3) sebanyak 36 orang dosen, sisanya 200 an bergelar master (S2). Selain ada tambahan sejumlah dosen yang statusnya tidak tetap. Jumlah mahasiswa ada 7.500 mahasiswa. Tahun ajaran baru 2020 menerima 2.500 mahasiswa baru.
UMM Jember memiliki konsep sebagai dosen penggerak sebagai realusasi kerjasama dengan Pemkab. Termasuk menyambut baik kerjasama yang telah dirintis Pemkab Jember dengan program Satu desa satu dosen. Untuk Unej, program itu sudah ada yang dilaksanakan tapi untuk UMM Jember belum dimulai.
Ada pola lain di tingkat Pemkab beberapa daerah dengan munculnya program Fordas (Forum Koordinasi Aliran Sungai) yang juga melibatkan kalangan perguruan tinggi.
Menurut rektor Dr Hanafi, ada bebeberapa kegiatan yang berangkat dari hasil riset dan peneliian akademis yang diuji di lapangan. Salah satunya hasil penelitian Dr Muchtar dosen Fakultas Tehnik UMM berhasil mempetahankan disertasi gelar doktornya dengan penemuan riset dan penelitian tentang Jembatan Beton Bertulang Bambu. Sudah diuji cobakan di jembatan Ledokombo yang mendapat anggaran pembangunan jembatan tersebut dari Pemkab dan Dirjen Dikti Kementrian Dikbud. Temuan baru ini memiliki tingkat efisiensi 40%-60% dibandingkan rangka baja.
Rektor UMM Dr Hanafi juga yakin Jember dibawah kepemimpinan bupati H Hendy Siswanto akan mampu berkembang lebik, ada percepatan berupa lompatan jauh kedepan. Hal.ini.karena figur H Hendy dikenal sebagai kaya pengalaman di birokrasi Kementrian Perhubungan, disamping sebagai seorang pengusaha sukses yang cukup tangguh selama berkiprah di Jember.
Syaratnya, lanjut rektor Dr Hanafi, semua pihak bisa rukun dan kompak. “Selain diperlukan sebuah kordinasi yang baik”, jelasnya.