
JAKARTA, ViralKata.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan kabar sebanyak tujuh kontainer kotak suara yang sudah tercoblos untuk peserta pilpres nomor urut 01 Jokowi – Maarif Amien, dipastikan bohong. Hoax untuk mengacaukan suasana karena tidak ada data dan bukti kuat. Karena itu, KPU mendesak Polri menangkap pelaku hoax.
Ketua KPU Arief Budiman telah menyampaikan kasus ini ke Cyber Crime Mabes Polri terkait dugaan pelanggaran pemilu mulai dari pembuat sampai penyebar di media sosial. Kasus ini harus diusut tuntas, tidak boleh dibiarkan manusia seperti itu menganggu Pemilu yang akan digelar sebentar lagi.
“Jadi orang-orang jahat yang mengganggu pemilu kita, yang mendelegitimasi penyelenggaraan pemilu itu harus ditangkap. Kami akan lawan, ” katanya usai melakukan pengecekan ke Kantor Bea dan Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/1/2019) dini hari.
Arief sangat berharap pelaku sangat ditangkap karena mengganggu proses pemilu. “Kami bersama Bawaslu langsung mengecek kebenaran isu yang beredar luas di media sosial itu, baik Twitter maupun Facebook. KPU dan Bawaslu mengecek langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok. Hasilnya, berita itu bohong belaka,” paparnya serius.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin yang juga ikut mengecek menjelaskan bahwa segala jenis informasi hoaks harus diperangi bersama. “Saya kira ini menjadi bagian penting kebersamaan penyelenggara pemilu untuk memastikan. Berita bohong harus kita lawan. Berita bohong harus kita klarifikasi kebenarannya,” ucapnya.
“Kami memastikan berdasarkan keterangan dari Bea Cukai tidak ada berita itu. Tidak ada juga kabar bahwa ada TNI AL yang menemukan itu. Tidak benar KPU telah menyita satu kontainer tersebut. Semua berita bohong,” tandasnya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo – Maruf Amin, Abdul Kadir Karding menyebut informasi soal temuan surat suara di Tanjung Priok sebagai hoaks murahan, malah hoaks kampungan. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief yang turut menginformasikan kabar tersebut via Twitter harus merasa malu.
“Jadi isu hoaks yang sengaja ditebar oleh pihak Prabowo oleh Andi Arief, itu betul-betul hoaks yang sangat murahan. Dan saya sendiri kalau jadi Andi Arief itu malu. Gak ngecek dulu,” lontar Karding.
Menurut Karding, kabar itu tak sesuai logika. Pasalnya, KPU RI belum mencetak surat suara. Dia berharap agar pelaku dan penyebar kabar hoaks tersebut diproses secara hukum. “Karena supaya diketahui saja, kertas suara saja belum dicetak KPU. Logikanya gimana kok tiba-tiba ada 7 kontainer. Karena itu, pelaku harus ditangkap, termasuk yang menyebarkan isu ini harus diselidiki secara hukum biar tidak terbiasa menyebar kebohongan-kebohongan dan fitnah-fitnah luar biasa,” tegas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Sebelumnya akun milik Andi, @AndiArief_ mengaku mendapatkan informasi temuan 70 juta surat suara dalam 7 kontainer di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam cuitannya, dia menyebut surat suara telah dicoblos untuk paslon nomor urut 01, yakni Jokowi – Ma’ruf.
”Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar,” tulis dia.
Setelah periksa kembali, cuitan Andi sudah dihapus. Ketakutan berhadapan dengan hukum. Saat dikonfirmasi, Andi hanya mengirim tautan berita yang menulis cuitannya. Sementara itu dia tidak membalas kenapa statusnya di Twitter dihapus. (R3)