CIBINONG BOGOR, ViralKata.com – Setelah tampil tajam bersama PSS Sleman, mantan bomber Timnas Indonesia Cristian Gonzales masih berhasrat tampil di Liga 1 2019 meskipun usianya sudah menginjak kepala empat.
PSS promosi ke Liga 1 setelah menyelesaikan musim ini dengan predikat juara Liga 2. Tim berjulukan Super Elang Jawa tersebut mengalahkan Semen Padang dengan skor 0-2 di Stadion Pakansari, Selasa (4/12).
Kendati sudah berusia 42 tahun, Gonzales sukses menyumbang satu dari dua gol kemenangan PSS Sleman. Gonzales mengaku masih mampu bermain dalam kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia tersebut. “Insyaallah, masih bisa [main di Liga 1],” kata Gonzales.
Mengenai kemenangan PSS atas Semen Padang, Gonzales tidak bisa banyak berkomentar. “Karena kontrak saya sudah habis. Rencananya setelah selesai Liga 2 ini, saya ingin menikmati libur bersama keluarga,” katanya menambahkan.
Pelatih PSS Seto Nurdiantoro mengatakan belum memikirkan masa depan Gonzales atau yang biasa disapa El Loco. “Dia bagus, tapi kami lihat kompetisi Liga 1 berat [untuk] fisik dia. Jadi akan komunikasi dengan tim pelatih dan manajemen. Artinya mau direkomendasikan atau tidak, nanti dibicarakan lagi,” ucap dia.
Keberhasilan PSS Sleman promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia tidak lepas dari kontribusi striker gaek Cristian Gonzales. Pemain naturalisasi asal Uruguay tersebut sukses menyumbang 15 gol bagi timnya musim ini.
Meski sudah tidak lagi muda untuk ukuran pesepakbola profesional, pemain yang dijuluki El Loco tersebut belum kehilangan sentuhan magisnya di depan gawang. Hanya saja kecepatannya memang sudah jauh menurun.
Cristian Gérard Alfaro Gonzáles, nama lengkapnya adalah seorang pemain sepak bola Indonesia yang pernah bermain untuk Arema Indonesia dan tim nasional Indonesia. Ia berposisi sebagai penyerang tengah maupun penyerang tunggal.
Gonzales telah 4 kali meraih gelar pencetak gol terbanyak Liga Indonesia dan telah mencetak 173 gol. Sebelumnya, ia merupakan warga negara Uruguay, namun sejak 1 November 2010, ia resmi menjadi warga negara Indonesia.
Pemain bola kelahiran Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976 juga salah satu penyerang yang paling mematikan sepanjang sejarah kompetisi sepak bola Indonesia. Kemampuannya dalam menendang, mencetak gol, penempatan posisi, visi permainan, dan sundulan adalah andalannya. Disamping kemampuannya, ia juga terkenal memiliki fisik yang prima.
Saat bermain di Uruguay, ia ditugaskan sebagai gelandang serang. Produktivitasnya kurang baik sampai akhirnya ia hijrah ke Indonesia untuk bergabung dengan PSM Makassar dengan status bebas transfer, dan diplot sebagai penyerang. Dari sinilah ia membuktikan kualitasnya sebagai seorang penyerang handal. Pada musim 2006, ia adalah pemain termahal di Liga Indonesia menurut data Badan Liga Indonesia dengan bayaran Rp 1,2 miliar. (R3)