BISNISEKONOMIHEADLINE

Sampoerna Peduli Pemberdayaan UKM di Indonesia

JAKARTA, ViralKata.com: PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) memiliki komitmen kepedulian yang tinggi dalam mendukung upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Buktinya, Sampoerna menggelar diskusi interaktif melibatkan pakar ekonomi, tokoh dunia usaha, bahkan pelaku dan komunitas UKM di Jakarta.

“Diskusi ini bertujuan membahas lebih lanjut mengenai peluang sinergi dan potensi pemberdayaan UKM sehingga berdaya saing, mandiri, berkualitas serta mampu mendorong perekonomian baik nasional maupun daerah,” papar Direktur Urusan Eksternal dan Fiskal PT HM Sampoerna Tbk. Elvira Lianita saat membuka diskusi interaktif di Jakarta Theater, Kamis (18/10).

Dukungan ini dilakukan melalui pemberdayaan yang berkelanjutan. “Kami berharap, upaya ini akan mampu meningkatkan jumlah pelaku UKM yang berdaya saing tinggi serta turut memutar roda perekonomian di daerahnya masing-masing,” kata Elvira.

Data Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) tahun 2016 menunjukkan dalam lima tahun terakhir, kontribusi sektor UKM terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat dari 57,84% menjadi 60,34%, sedangkan penyerapan tenaga kerja dari sektor tersebut juga tumbuh dari 96,99% menjadi 97,22%. Hal ini menunjukkan bahwa peran UKM semakin strategis dalam mendukung perekonomian Indonesia.

Bagi Sampoerna, lanjut dia, dukungan terhadap UKM adalah komitmen dan investasi jangka panjang. Sebagai bukti konkret, Sampoerna melalui Sampoerna Retail Community (SRC) telah mengembangkan 57 peritel di tahun 2008 hingga menjadi lebih dari 60.000 peritel di tahun 2018 dan tersebar di 408 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.

Karenanya tak diragukan lagi, SRC dan Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna) tumbuh menjadi ekosistem UKM yang secara nyata mampu memperkuat ekonomi kerakyatan Indonesia. Keduanya mampu menggerakkan roda perekonomian lokal serta memberdayakan masyarakat sekitar.

“Ke depannya, Sampoerna ingin merangkul lebih banyak lagi pemangku kepentingan agar cakupan manfaat dari program pemberdayaan yang kami inisiasi bisa merata di seluruh Indonesia,” lontar Elvira.

Head of Commercial Business Development Sampoerna Henny Susanto menambahkan SRC merupakan program pembinaan Sampoerna terhadap peritel tradisional melalui edukasi penataan toko, strategi pemasaran, dan manajemen keuangan.

“Selain best practice dari internal perusahaan, banyak pula terapan ilmu pemasaran yang dibagikan kepada para mitra anggota SRC termasuk sharing session bersama pakar ternama di bidang pemasaran. Dukungan yang kami berikan dapat menumbuhkan kesadaran dan semangat para peritel tradisional untuk terus mengembangkan bisnis yang mereka miliki,” kata Henny.

Sementara Pakar pemasaran Yuswohady menegaskan, saat ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam mengembangkan UKM di Indonesia. Pasalnya, sektor ini masih memiliki potensi yang luar biasa untuk berkembang.

“Pemberdayaan yang berkelanjutan dalam bentuk pengembangan kapabilitas dapat dilakukan melalui pendampingan berkelanjutan dan pemberian akses terhadap sumber daya produktif. Dengan demikian, mereka menjadi mampu memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi yang tersedia,” kata Yuswohady

Hal ini disepakati Danang Girindrawardana selaku Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Mengingat sinergi dan kolaborasi sangatlah penting. Dunia usaha memiliki kemampuan dan jejaring untuk membantu pengembangan sektor UKM agar lebih berdaya saing.

“Untuk merealisasikannya, pendampingan dan pengembangan kapabilitas jangka panjang menjadi kunci. Bukan hanya dalam bentuk pelatihan dari hulu ke hilir, namun juga perlu ditindaklanjuti dengan membuka pasar untuk mereka,” sambung Danang.

Ketut Suarjana, salah seorang mitra SRC asal Bali pun menuturkan pengalamannya selama bergabung dengan SRC. “Berkat SRC, usaha saya menjadi berkembang dan mandiri. Kini saya sudah bisa menggerakkan komunitas sekitar untuk memajukan wirausaha mereka dan maju bersama-sama. Saya berharap kerja sama ini akan terus terjalin dengan baik, dan ke depannya akan lebih banyak peluang yang bisa diraih bersama SRC.” lontar Ketut

Tak hanya itu, sejak 2007 Sampoerna juga memberikan pelatihan kewirausahaan kepada sekitar 40.000 orang melalui program Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna). Saat ini, PPK Sampoerna yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur, telah menjangkau 79 kota/kabupaten di Indonesia, serta menerapkan 90 riset terapan yang teruji di bidang pertanian terpadu.

Ibu Karyani, wirausahawan binaan PPK Sampoerna yang merintis usaha minuman herbal dengan merk Kesiman Jaya, mengaku menerima manfaat yang tidak hanya meningkatkan usaha kecilnya namun juga membuka peluang kesempatan.

“Saya mulai usaha 18 tahun lalu dengan bermodalkan Rp 50.000 dan keinginan kuat untuk mengolah berbagai hasil bumi yang sangat bermanfaat. Usaha ini akhirnya semakin berkembang ketika saya bermitra dengan PPK Sampoerna. Saya mendapatkan pelatihan menyeluruh untuk lebih memahami pasar, pentingnya pengemasan produk, hingga penggunaan alat untuk proses produksi yang lebih efisien,” kisahnya.
(R3)

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close