BISNISEKONOMIHEADLINE

Christine Lagarde: Ekonomi Indonesia Tak Butuh Utang IMF

LOMBOK, ViralKata.com: Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, menegaskan Indonesia tak membutuhkan utang dari IMF, lantaran ekonomi Indonesia dikelola dengan baik. Pernyataan ini memupuskan sejumlah kalangan yang menuding bahwa Indonesia berniat mendapatkan utang dengan cara menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia Bank (IMF-WB) 2018.

“Pinjaman dari IMF bukan pilihan karena ekonomi Indonesia tidak membutuhkannya. Ekonomi Indonesia dikelola dengan sangat baik oleh Presiden Jokowi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, dan rekan-rekan mereka,” jelas Lagarde saat kunjungannya di Lombok, seperti dilansir laman Antara, Selasa (9/10).

Dilanjutkan IMF sangat berduka atas kematian yang tragis dan kehancuran yang disebabkan oleh bencana alam baru-baru ini di Lombok dan Sulawesi. Pihaknya berbelasungkawa kepada mereka yang selamat, kepada mereka yang telah kehilangan orang yang mereka cintai, dan kepada seluruh rakyat Indonesia.

“Tiga tahun yang lalu, ketika kami memutuskan untuk menyelenggarakan Pertemuan Tahunan 2018 di Indonesia, kami tidak tahu bahwa negara ini akan dilanda bencana alam yang mengerikan. Yang kami tahu bahwa Indonesia akan menjadi tempat yang paling baik untuk mengadakan Pertemuan Tahunan kami. Dan Indonesia tetap menjadi yang terbaik,” paparnya.

Menurutnya, meski Indonesia tengah menghadapi bencana namun membatalkan Pertemuan Tahunan IMF-WBG di Nusa Dua, Bali, bukanlah sebuah pilihan karena hal itu akan menyia-nyiakan sumber daya yang telah dianggarkan selama tiga tahun terakhir, dan menghilangkan kesempatan besar untuk memamerkan Indonesia ke seluruh dunia serta menciptakan peluang dan lapangan pekerjaan.

“Maka dari itu, sebagai simbol solidaritas kami terhadap rakyat Indonesia, staf IMF – didukung oleh manajemen – memutuskan untuk memberikan kontribusi secara pribadi dan sukarela untuk upaya pemulihan. Saat ini kontribusi tersebut mencapai 2 miliar Rupiah dan akan disalurkan untuk berbagai upaya pemulihan di Lombok dan Sulawesi – dan lebih banyak bantuan akan menyusul. Kami juga akan membuka kesempatan bagi para peserta Pertemuan Tahunan agar mereka juga dapat berkontribusi,” terang Lagarde.

“Dua hari yang lalu, Sekretaris IMF Jianhai Lin, mendampingi Menteri Luhut mengunjungi Palu di Sulawesi untuk melihat situasi secara pribadi dan mewakili IMF. Sekarang kami akan melanjutkan Pertemuan Tahunan, namun dengan merefleksikan apa yang telah kami lihat di Palu dan di Lombok hari ini dalam pikiran kami,” tambahnya.

Di tempat terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan Pemerintah Indonesia tidak berniat mengajukan pinjaman Dana Moneter Internasional (IMF) dengan menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-Grup Bank Dunia 2018 yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 8 hingga 14 Oktober 2018.

“Apakah melalui ajang ini, Indonesia mau pinjam IMF? Tidak. Jadi ada anggapan selama ini pertemuan ini untuk mengajukan pinjaman, itu salah besar. Dan jangan dipercaya ketidakbenaran itu,” tegas Sri Mulyani saat memberikan pengarahan kepada media mengenai persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 di Westin Resort Bali International Conference Center (BICC).

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia melanjutkan IMF merupakan institusi yang hanya melakukan pinjaman bagi negara yang mengalami krisis neraca pembayaran. Sementara Indonesia, kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde bahwa kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan baik.

Diakui saat ini perekonomian dunia memang tengah mengalami penyesuaian, namun hal itu tidak berarti membuat Indonesia mengalami kondisi krisis. “Sehingga kami tegaskan bahwa kami tidak meminjam IMF. Banyak yang ingin mencoba untuk membuat seolah-olah ini menjadi isu,” ujar Sri Mulyani.

Menurut dia, keterlibatan Indonesia sebagai anggota IMF merupakan bagian dari dinamika sebagai bagian dari warga dunia, sama seperti keanggotaan suatu negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Grup Bank Dunia. “Kita bersama-sama sebagai warga dunia menjadi kontributor terhadap pemikiran bagaimana membuat dunia menjadi tempat yang aman dan menciptakan kesejahteraan bersama,” tegasnya. (R3)

Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close