LIFESTYLENASIONALNEWS

Telah Terbit ‘Buku Kemanusiaan’ Karya Akhmad Sekhu Sudah Bisa Dipesan!

Jakarta- Viralkata

Ada yang bilang, puncak prestasi tertinggi dari seorang wartawan adalah salah satunya menerbitkan buku. Demikian ikhtiar yang dilakukan Akhmad Sekhu, seorang wartawan yang juga dikenal sebagai wartawan. Buku terbarunya bertajuk ‘Memo Kemanusiaan’ yang lama ditunggu-tunggu kini sudah bisa dipesan.

Achmad Sekhu Photo Semasa Muda

Buku ini menghimpun 101 puisi karya Akhmad Sekhu, seorang penyair yang telah banyak menerbitkan karyanya di media massa cetak (koran dan majalah) dan digital maupun dalam bentul buku individu dan antologi bersama penulis/ penyair lainnya.

Kesehariannya sebagai wartawan membuatnya kerap bergaul dan akrab dengan para pesohor, selebritas, bintang film, maupun tokoh-tokoh industri hiburan lainnya. Apresiasi mereka terhadap kekaryaan Akhmad Sekhu sebagiannya dapat dibaca dalam buku ini.

Achmad Sekhu semasa Muda Sudah Rajin Menulis Puisi dan Novel

“Alhamdulillah, buku ‘Memo Kemanusiaan’ yang lama ditunggu-tunggu kini sudah bisa dipesan, “ kata Akhmad Sekhu kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).

Lebih lanjut, lelaki kelahiran Tegal, 27 Mei 1971 ini menerangkan, bahwa puisi-puisi dalam buku Memo Kemanusiaan ini menyiratkan sikap universal kita untuk memperlakukan manusia sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi. “Puisi-puisi yang terkandung nilai-nilai kemanusiaan (human values) terdiri dari kebenaran, kebajikan, kedamaian, kasih sayang dan tanpa kekerasan, yang merupakan nilai-nilai yang sangat relevan dari zaman dulu sampai sekarang, “ terangnya.

Achmad Sekhu Sampai Sekarang Masih sering Rajin Menulis Buku Puisi dan Novel Menyandang propesi sebagai Wartawan Hallo.id dan sekarang digelar Sastrawan

Menurut Akhmad Sekhu, buku ini menghimpun 101 puisi yang terdiri dari beberapa bagian. “12 bagian, yakni Pandemi Covid-19, Padamu Negeri, Sosok, Kawah Candradimuka, Gelombang Urban, Fantasia Cinema, Beranda Ramadhan, Romansa Tanah Basah, Pengantin Melati, Romantika Keluarga, Pusaka Hidup, dan Relung Kampung, “ bebernya.

Akhmad Sekhu menyampaikan kebahagiaan dan kebanggaannya buku puisinya yang ketiga tersebut diterbitkan Balai Pustaka. “Penerbit paling bersejarah di Indonesia, berdiri pada tanggal 14 September 1908 dengan nama saat itu Commissie voor de Inlansche School en Volklectuur yang berarti Komisi untuk Bacaan Rakyat. Sejak 22 Sept 1917 Komisi Bacaan Rakyat ini diubah menjadi sebuah badan tetap yang dinamai Balai Pustaka, jadi usianya sudah seabad lebih, “ ungkapnya bangga.

Sejak berdiri, kata Akhmad Sekhu, penerbit ini menerbitkan beberapa buku dan majalah dalam berbagai bahasa antara lain bahasa Jawa, Madura, Sunda, Aceh, Batak, dan Makassar yang ditulis dengan menggunakan huruf Latin, Melayu, Jawa, bahkan Arab. “Sebelum Balai Pustaka berdiri, bermacam tulisan anti Belanda bertebaran di koran daerah berskala kecil sehingga untuk mengalihkan gejolak tersebut didirikanlah perusahaan ini agar tulisan yang dimuat lebih manusiawi dan tidak berlawanan dengan kepentingan bangsa Belanda di Indonesia, “ paparnya.

Beberapa karya besar sastra klasik Indonesia diterbitkan Balai Pustaka. Di antaranya ialah Salah Asuhan karya Abdoel Moeis, Si Dul Anak Betawi karya Aman Dt. Majoindo, Sitti Nurbaya karya Marah Roesli dan masih banyak lagi.

Akhmad Sekhu berharap bukunya ‘Memo Kemanusiaan’ mendapat sambutan baik dari masyarakat. “Saya ingin tetap semangat berkarya, “ pungkas Akhmad Sekhu optimis.

Perlu diketahui, Akhmad Sekhu lahir di Tegal, 27 Mei 1971. Besar di “Kota Budaya” Yogyakarta, kini hijrah ke “Kota Gelisah” Jakarta, bekerja sebagai wartawan. Ia memenangkan Lomba Cipta Puisi Perguruan Tinggi se-Yogyakarta (1999), Penulis Terbaik “Suara Mahasiswa” di Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta (1999), Pemenang Lomba Mengarang Pahlawan Nasional Mohammad Husni Thamrin di Jakarta (2004), Pemenang Favorit Lomba iB Kompasiana Blogging Day (2010), Pemenang Favorit Sayembara Mengarang Puisi Teroka-Indonesiana “100 Tahun Chairil Anwar” (2022).

Karya-karyanya dijadikan bahan penelitian dan skripsi tingkat sarjana, serta film.. Catatan tentang kesastrawanannya masuk dalam Bibliografi Sastra Indonesia (2000), Leksikon Susastra Indonesia (2001), Buku Pintar Sastra Indonesia (2001), Leksikon Sastra Jakarta (2003), Ensiklopedi Sastra Indonesia (2004), Gerbong Sastrawan Tegal (2010), Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017), dan lain-lain.***

Untuk pemesanan buku ‘Memo Kemanusiaan’ Karya Akhmad Sekhu, silakan hubungi Penerbit Balai Pustaka: Juan (0812 8797 2103) dan Naufal (0813 3524 4573) .( Red/Pray)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close