ENTERTAINMENT
: Shinta Bachir Batal Nikah Lepas Hijab Lagi?
ViralEntertain.com : Shinta Bachir baru-baru ini mengejutkan publik dengan keputusannya untuk membatalkan pernikahan dengan anggota DRPS Sidrap, Idham Masse. Padahal, acara pertunangan keduanya digelar dengan cukup meriah dan juga diberitakan oleh media.
Namun di tengah perkara pembatalan pernikahan tersebut, ibu satu anak ini justru diterpa isu miring lainnya. Shinta disebut kembali melepas hijab yang selama ini digunakannya. Rumor tersebut mencuat pertama kali setelah beredar video yang memperlihatkan dirinya tengah berpesta dengan teman-temannya. Dalam postingan itu ia tidak terlihat menutup auratnya.
Beragam kecaman dan komentar pedas langsung saja menghampiri Shinta. Merasa terusik, ia akhirnya memberikan penjelasan. Menurutnya video itu diambil ketika dirinya menghadiri pesta yang diadakan oleh sahabat karib. Shinta menegaskan bahwa ia mengenakan turban di acara tersebut dan bukannya tidak menggunakan hijab sama sekali.
“Buat media yang udah julid nulis saya lepas jilbab… kalau gak lihat aslinya jangan asal nulis deh.. saya dtng keacara temen saya scraf buat turban tapi krn baju saya terlalu lebar dan licin model scrafnya akhirnya saya malu dan saya pikir udah ahhh cuek aja aku pakai jadi jilbab aja begituuuu yaaaa smuanyaaqanya. Mksh loh. #turban #fashion,” tulis Shinta di Instagram.
Klarifikasi dari Shinta tersebut rupanya masih membuat sebagian netter kurang puas. Banyak yang kemudian mempermasalahkan telinga dan juga bagian leher Shinta yang terbuka lebar. “Telinga dan leher piyee mbaaa???” tanya @alie***iyuza. “Tanda2 mau buka hijab lg nih..hmmm,” kata @sa***rlela.
Sementara itu, dalam keterangannya beberapa waktu lalu Shinta juga telah mengungkap apa alasannya memutuskan untuk membatalkan pertunangannya dengan Idham Masse. Menurutnya pria tersebut dirasa tidak bisa menghargainya dan memiliki attitude yang kurang baik.
“Menghormati orang lain enggak harus tunduk banget, ya. Menurut saya, pasangan itu, kalau dulu perempuan ditindas harus menuruti maunya lelaki. Tapi sekarang udah modern. Wanita adalah partner. Jangan bikin yang satu ditindas,” kata Shinta Bachir, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. “Semua orang punya hak marah, tapi kita punya attitude, marah harus tahu tempat. Dia baik, cuma buat saya itu kurang-lah. Meski saya orang kampung, saya tahu etika.