JAKARTA, ViralKata.com – Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang dipastikan sebelumnya diterbangkan oleh pilot yang berpengalaman. Bahkan pilot maupun co pilot memiliki jam terbang yang tinggi.
“Pesawat dikomandoi oleh Kapten Bhave Suneja,” ujar Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/10).
Dijelaskan, Kapten Suneja memiliki jam terbang di atas 6.000 jam terbang, sementara Co Pilot Harvino, jam terbangnya lebih dari 5.000 jam. Pesawat yang mengangkut 178 penumpang ini merupakan pesawat baru buatan 2018.
Danang menyebutkan, pesawat dengan registrasi PK-LQP jenis Boeing 737 Max 8 ini, baru dioperasikan Lion Air pada 15 Agustus 2018. “Lion Air, sangat prihatin dengan kejadian ini. Kami akan bekerjasama dengan instansi terkait dan semua pihak, sehubungan dengan kejadian ini,” lontarnya.
Maskapai penerbangan itu juga sudah mendirikan Crisis Center untuk para keluarga korban juga dibuka di Bandara Soekarno-Hatta terminal IB. Crisis Center ini juga dapat dihubungi di nomor telepon 021-80820000 dan 021-80820002.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S – 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
Pesawat yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 pilot dan 5 flight attendant sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam.
Pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB. (R3)