JEMBER-VIRALKATA.COM. DDII (Dewan Dakwah Islamiah Indonesia) Prop Jatim datang ke Jember akan menyatukan gerakan dakwah dengan berbagai ormas Islam secara bersama sama. “Kedataangan DDII Prop Jatim ke Jember memang dalam rangka kunjungan kerja untuk kepentingan dakwah”, ungkap Dr.Ir. Habib Ikhsan, ketua DDII Jember saat memberikan sambutan awal kepada rombongan DDII Prop Jatim, bertempat di Aula Zainuri, kampus UM Muhamadiyah Jember, Minggu (21/3/2021)
Dr. Ir Habib Ikhsan ketua DDII Jember memang ditunjuk tuan rumah untuk pertemuan DDII cabang Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Lumajang.
Tema pertemuan DDII Prop Jatim di Jember bertemakan Merajut Dakwah Membangun Peradapan.
Kemudian Dr. Ir Habib Ikhsan menguraikan bahwa membangun peradapan dalam upaya dakwah bagaimana harus mengerjakan, menganalisa serta melaksanakan tuntutan dan tuntunan dakwah berdasarkan syariat Allah. “Tidak boleh menyimpang, semuanya pada jalan Allah”, tegas Habib.
Untuk itulah lanjut Habib, makna dakwah. Dakwah Islam yang harus disempurnakan. “Dikerjakan dan disampaikan”, ujarnya.
Menurut Habib, pelaku dakwah harus ada gerakan yang dilakukan secara terus menerus. Masing-masing pelaku dakwah mempunyai bidang masing-masing, tapi harus saling kerjasama
Yang lebih urgen, kata Habib, dakwah ada sebuah konsep kehidupan. DDII terus bekerja. Ada contoh tauladan jalan Rosullulah, jangan terjadi penyimpangan. Konsepnya ada imam ada makmum.
Dalam sebuah konsep dakwah ada komitmen untuk jalan terus. Jangan sampai layu sebelum berkembang. Sesuai bidang kita masing2. Saling kerja sama. Meskipun banyak tantangan dan rintangan dalam dakwah, terus dihadapi.
“Ada 9 anasir dalam membangun peradapan”, ungkap Habib Ikhsan, tanpa menjelaskan apa saja dari 9 anasir tersebut.
KH. Fatkhurohman, Ketua DDII Prop Jatim menekankan bahwa dalam gerakan dakwah bagaimana memunculkan ada gerakan di dalamnya ukhuwah Islamiah. Tanpa ukhuwah islamiah maka gerakan dakwah tidak berjalan dengan dengan baik. ” Mempererat ukuwa bersama-sama umat, bersama Ormas yang lain untuk mendapatkan hidayah dari Allah SWT”, ungkap KH. Fatkhurohman.
Apalagi, lanjutnya, dalam pandemi Covid 19 sangat berdampak bagi masyarakat. DDII mencari solusi bagaimana gerakan dakwah mampu mencari jawaban problem dalam masyarakat.
KH Fathurohman berpesan agar dalam gerakan dakwah tidak terjadi benturan di arena dakwah. “Jangan sampai benturan, kalau dalam gerakan dakwah perannya diambil oleh Ormas lain, maka dipersilahkan ormas lainnya mengambilnya. DDII berjalan berusaha bersama menyamakan pikiran dan langkah.
Diharapkan, lanjutnya, jangan mencari yang beda-beda tapi sebalikmya mencari unsur yang sama. Dengan demikan umat akan mendapatkan sesuatu yang menarik.”Mempelajari antara tiori dengan kenyataan yang ada di masyarakat sering beda, carilah hikmahnya”, ungkapnya.
Menurut KH. Fathurohman, perlu merumuskan konsep dakwah yang tepat. Sebab masih banyak problem dalam masyarakat. Misalnya problem ada pertanyaan , besok makan apa?
Merumuskan dan menyamakan gerakan dakwah, tidak harus menjatuhkan orang lain. Justru menyamakan gerakan dakwah, tidak “selegence”, mengurus dengan baik, adu konsep dakwah yang baik.
Dalam forum dialog, KH. Fathurohman menekankan perlunya mengatur hubungan kelembagaan DDII tingkat Pusat, tingkat Propinsi, tingkat daerah.
Pengurus DII yang di SK harus menjalankan amanah sebaik- baiknya.
Menurut KH. Fathurohman, secara kelembagaan dan aturan organisasi dan yayasan perlu menyamakan gerakan dakwah. Diakuinya, banyak tantangan dan hambatan, bahkan dalam gerakan dakwah DDII ada problem antara hidup dan mati. “Artinya nafas masih ada tapi gerakannya tidak ada”, ujarnya.
Perlu dipikirkan secara serius, bagaimana menghidupkan DDII sebagai sebuah perjuangan.
Kedatangan DDII ke Jember bersama timnya menurut KH. Fathurohman, untuk konsolidasi organiaasi, silaturahmi, sekaligus penguatan kepada tim DDII untuk terus berkiprah. Sebab selama ini DDII dikatakan antara hidup dan tidak hidup.
Untuk menghudupkan dan menggerakkan DDII dalam gerakan dakwah sudah memyiapkan tim tiap karsidenan minimal ada 4-5 personil yang terdiri dari ketua bidang dan sekretaris DDII. Mereka disiapkan untuk terjun ke daerah-daerah untuk menyiapkan gerakan dakwah dalam program minimal setahun kedepan. (gih)