
JEMBER-VIRALKATA-COM-Membuat mahakarya dalam bisnis perumahan atau property di Jember memang sangat perlu. Betapa nyaman dan menyenangkan tinggal di sebuah rumah kawasan yang indah dengan tertata bagus, baik jalan masuk, lingkungan sehat penuh fasilitas taman yang indah dan bangunan ornamen yang megah. Inilah sebuah mahakarya hasil tangan-tangan kreatif dan inovatif dalam bidang perumahan.
Ketua REI Jember, Bambang Budi Susetyo, mengatakan para pengembang perumahan di Jember selalu mendiskusikan dan memetakan potensi kawasan untuk perumahan. “Kalau potensi pasar memang masih Jember selatan dan kota, termasuk kawasan Kampus Unej”, ungkap Bambang dalam wawancara dengan majalah Viralkata.com di kantornya, belum lama ini.
Ada tren pengembang di Jember yang menangkap peluang membangun kawasan perumahan di wilayah Jember Utara, termasuk kecamatan Patrang dan Arjasa sebagian Sukorambi.
Belakangan sudah mulai muncul kawasan perumahan yang menonjolkan keindahan dan kemegahan, tidak kalah dengan perumahan sekelas Ciputra Group atau Agung Podomoro Tbk.
Beberapa perumahan megah yang sudah mulai dibangun diantaranya perumahan Rembangan Estate (Arjasa), Setinggil, Cendrawasih, Bernady Land (Patrang) dan Argopuro serta beberapa perumahan lainnya arah Slawu ke utara.
Menurut Bambang yang sudah dua periode menjabat ketua REI Jember ini menjelaskan bahwa sebenarnya pembangunan perumahan kawasan Jember utara memiliki banyak kekuatan dan daya tarik. Diantaranya view perumahan Jember Utara lebih indah dengan view gunung dan berhawa lebih sejuk. Dengan kontur tanah banyak berbukit juga akan terhindar dari problem banjir karena aliran air lebih lancar untuk pembuangan genangan.
Potensi lain juga harga tanah Jember Utara lebih murah bila dibandingkan dengan harga tanah Jember selatan atau barat. Zona tanah selatan dan barat sebetulnya sangat sayang bila harus berubah fungsi dari lahan pertanian produktif ke lahan perumahan. Hal ini bila tidak ada upaya proteksi dari Pemkab Jember, akan berdampak menurunnya hasil pertanian.
Salah seorang pelaku bisnis perumahan Dr. Agus Lutfi, MSi, dengan bendera Bintang Sembilan, sepakat untuk kedepannya potensi perumahan di wilayah Jember Utara perlu lebih mendapat perhatian. “Saya sejak 2015 sudah membuat proposal studi kelayakan untuk pengembangan kawasan perumahan Jember Utara”, ungkap dosen FEB Unej ini.
Menurut Agus, langkah strategis untuk mengembangkan kawasan perumahan Jember Utara juga dalam tangka pemerataan sektor ekonomi yang seimbang dengan Jember selatan dan barat. Memang kalangan pengusaha properti mengakui Jember selatan dan kota lebih potensial untuk sektor pasar atau penjualan.
Langkah korporasi group perusahaan Bintang Sembilan, secara riil sudah bergerak untuk memulai membangun perumahan di kawasan Jember Utara, seperti Rembangan Estate. Serta ada beberapa lokasi perumahan yang sudah dibangun arah Antirogo.
Agus Lutfi yakin kawasan Jember Utara akan terus berkembang dalam era mendatang. Apalagi kalau kepemimpinan bupati terpilih H Hendy memiliki visi yang sama perlunya mendorong pertumbuhan kawasan Jember Utara dengan memunculkan infrastruktur pendukung seperti jalan lingkar luar, jalan tol, serta berbagai fasilitas pendukung.
Bahkan kalau ingin terjadi lompatan pembangunan kawasan Jember Utara menjadi percepatan yang lauar biasa, maka dapat disiapkan perumahan Kota Mandiri dengan mengundang investor perumahan atau developer sekelas Ciputra Group, Agung Podomoro Tbk, IntiLand Group, PT. Alam Sutra Land, dan kelas perusahaan property jawara lainnya di Indonesia .
Menurut Bambang, berbagai problem bisnis properti di Jember juga banyak kendala.
“Apalagi tantangan pengembang perumahan pada masa pandemi covid-19, juga sangat berat”, ungkap ketua REI Jember ini.
Ketua REI periode yang kedua tahun 2020-2024 ini menjelaskan bahwa tantangan yang kian berat bagi perusahaan pengembang perumahan justru dari kebijakan perbankan yang memberikan kredit perumahan. Pihak bank saat pandemi sangat selektif memberikan kredit rumah, prioritas kepada ASN, Polri, ABRI,karyawan BUMN. Pertimbangannya untuk.mencari tingkat aman bagi perbankan itu sendiri, terhindar resiko kredit macet.
Menurut Bambang, pasar terbesar perumahan justru ada diluar yang menjadi prioritas bank tersebut. Diluar itu ada potensi besar seperti pedagang, pegusaha UMKM/UKM, karyawan swasta, dan wiraswsata, profesional. Namun bila kalangan ini sulit mendapatkan kredit bank untuk pembalian rumah, maka sangat berdampak bagi penjualan rumah.
Padahal, pihak pemerintah memberikan regulasi dan kebijakan subsidi pembelian rumah pada masyarakat. Ada tiga macam bentuk subsidi, yakni subsidi bunga bank kredit rumah untuk selamanya. Kedua, subsidi bunga kredit rumah selama 10 tahun pertama. Ketiga subsidi langsung untuk DP rumah sebesar 40 juta rupiah.
Seharusnya dengan adanya subsidi dari pemerintah ini, memberikan keringanan dan memudahan bagi masyarakat luas untuk membeli dan memiliki rumah.