JAKARTA-Viralkata
Indonesia Civilian Police Watch (ICPW) mengapresiasi Surat Telegram Rahasia (STR) yang dikeluarkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Surat Telegram bernomor ST/2162/X/HUK.2.8./2021 itu berisi pencegahan terhadap aksi kekerasan oleh anggota Kepolisian.
Ketua Presidium ICPW Bambang Suranto menyebut, STR tersebut sebagai wujud sikap tanggap dan ksatria Kapolri yang mengakui adanya kekeliruan yang dilakukan jajarannya.
“Ini kepemimpinan yang menjadi teladan bagi kita semua. Bahwa ketika ada masalah, cepat diselesaikan dan mengakui kesalahan. Tidak ngeles, berapologi, membela diri, apalagi sampai menyalahkan orang lain,” tutur Bambang, Selasa (19/10/2021).
Menurut Bambang, yang dilakukan Kapolri patut dicontoh anggota dan pimpinan kepolisian lainnya, baik di tingkat terbawah hingga atas. Bahkan, harus ditiru oleh pimpinan institusi lainnya.
“Ini bisa dijadikan role model. Kepemimpinan organisasi yang efektif, sigap. Ketika ada kesalahan cepat ditindak, tidak sibuk membela diri. Beri sanksi, bangun sistem pencegahan, lalu lakukan evaluasi,” ujarnya.
Selain itu lanjut Bambang, 11 poin dalam STR Kapolri juga membuktikan bahwa program Presisi yang digagas Jenderal Sigit bukanlah isapan jempol belaka. Tetapi, Program tersebut merupakan terobosan yang nyata dirasakan perubahannya oleh masyarakat.
“Jadi bukan jargon semata, tapi upaya atau niat baik Kapolri dalam melakukan pembenahan terhadap organisasi dan person-person di Polri,” tegasnya.
Selanjutnya, ICPW berharap agar aksi kekerasan oknum Polri terhadap masyarakat ini menjadi yang pertama dan terakhir, terutama pasca terbitnya STR Kapolri. Sehingga, pada akhirnya Polri bisa semakin Presisi, benar-benar dipercaya serta dicintai masyarakat.
“Masyarakat dan kita semua saya kira cinta Polri. Karena itu kritik-kritik konstruktif disampaikan. Orang kalau perhatian terhadap sesuatu kan artinya peduli, sayang. Semoga Polri di bawah Jenderal Sigit bisa semakin baik kinerja dan citranya di mata masyarakat,” pungkas Bambang.(Red/Pry)