NASIONALNEWS

DEMI KELUARGA, MANTAN PMI ASAL JEMBER INI MEMILIH BERWIRASWASTA

JEMBER-Viralkata.com. Setelah sekian tahun menjadi PMI di Malaysia, Mutmainah dan Ribut Santoso yang merupakan pasangan suami istri warga Dusun Tanjungsari Wuluhan Jember memutuskan untuk tidak kembali bekerja di Malaysia, keputusan tersebut diambil hanya ingin menjaga orang tua dan keluarga. 23 Mei 2021

Meski terus mendapat tawaran untuk kembali bekerja dengan majikan di Malaysia dan dijanjikan mendapatkan gaji yang cukup lumayan, keputusannya untuk menjaga orang tua dan keluarga di rumah tidak bisa di ganggu gugat lagi, keputusanya sudah bulat.

Bagi Mutmainah sekeluarga, keputusannya tidak kembali lagi ke Malaysia tidak ada lain kecuali hanya alasan keluarga, dan dengan bekal pengalaman yang di dapat sewaktu bekerja sebagai juru masak di rumah salah satu pengacara terkenal di Malaysia cukup menjadi bekal dirinya mengayuh hidup bersama keluarga di kampung.

Seiring berjalannya waktu, Mutmainah beserta suami menjalani aktifitas harian seperti kebanyakan warga di kampungnya, mutmainah memilih untuk berjualan makanan di rumah dan di sekolah yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, sementara suaminya bekerja serabutan, kadang jadi buruh du sawah, kadang jadi buruh bangunan.

Memiliki dua orang anak yang masih di bangku sekolah terasa tidak begitu berat beban hidupnya, terasa berat ketika anak sulungnya mulai kuliah di Universitas Negeri Jember, ditambah lagi sejak sekolah libur karna pandemi Covid-19.

Pekerjaan suami tidak menentu, sekolah tutup dan orang belanja sepi cukup membuat Ibu dua anak ini pusing 7 keliling, apa yang harus dilakukan ?. Biasa bekerja keras dan pantang menyerah serta ingin anaknya tetap kuliah membuat mantan PMI ini cepat-cepat banting setir dengan menyediakan keperluan dapur bagi tetangganya( linjo) serta buka warung di pinggir jalan tidak jauh dari tempat tinggalnya

Langkahnya cukup memberikan harapan bagi diri dan keluarganya, meski hanya istirahat 2 – 3 jam dalam satu hari, dirinya tidak pernah mengeluh asalkan anaknya tetap kuliah dan orang tua dan keluarganya tetap bisa makan.

Jam 2 pagi bangun, siap-siap ke pasar untuk belanja bagi keperluan tetangganya, sebulum subuh sudah sampai di rumah, selanjutnya mempersiapkan segala keperluan untuk berjualan di warung makan sebelah timur kantor Desa Glundengan Wuluhan Jember.

Jam 6 pagi warung Nbak Mut sudah buka dan akan tutup jam 21:00, kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari, tampa sedikitpun ada rasa capek, Nbak Mut jalaninya dengan sabar, menu makanan di warung ini tidak ada nasi briayani, kari kambing, roti nan, capati atau tanduri serta berbagai makanan yang selama ini dirinya belajar, di warung ini hanya tersedia gorengan, nasi pecel, rujak, Mee dan beberapa makanan ala kampung, meski demikian Alhamdulillah usahanya berjalan lancar.

Bukan dagang namanya kalau sepi dari yang namanya persaingan, beberapa warung kini tumbuh bak jamur saat musim hujan di lokasi tempatnya berdagang, namun sedikitpun tidak membuat semangatnya menurun, dirinya yakin bahwa rejeki sudah Allah yang ngatur.

“Alhamdulillah dengan berjualan di pinggir jalan ini saya bisa membantu biaya kuliah anak saya, tidak hanya itu,saya juga bisa menjaga orang tua yang sudah sepuh dan saudara yang tuna netra, ini berkat dukungan semua pihat terutama pelanggan setia saya,” tuturnya.

Menjadi PMI itu mungkin cari uangnya lebih enak, tapi karna pertimbangan keluarga saya dan suami memilih tinggal di Kampung saat ini.

Ditanya soal perhatian Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto yang mempunyai perhatian besar kepada PMI asal Jember dan ingin membuat tempat pelatihan khusus untuk para PMI asal Jember, dirinya menyampaikan “semoga semua itu terlaksana, dan kami mantan-mantan PMI ini berkesempatan mengikuti pelatihan yang ada sehingga bisa meningkatkan taras hidup kami kedepannya,” ungkapnya.

Baru-baru ini, Bupati Jember ketika kedatangan rombongan Komisi E DPRD Jatim di pendopo Wahyawibawagraha menyampaikan rasa apresiasinya kepada PMI asal Jember dan merencanakan akan membangun pusat pelatihan khusus untuk PMI di Kabupaten Jember.

Rencana mulia Bupati Hendy ini mendapat banyak apresiasi dari masyarakat, terutama mereka-mereka para mantan PMI, Skill yang mereka dapatkan di negara tempat mereka bekerja bisa menjadi aset penting untuk kemajuan Jember sesuai dengan tegline Bupati” Wes Wayahe Jember Bangkit”. (Monas)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close