Jember- Viralkata.com- Program Pemerintah Kabupaten( Pemkab) Jember kedepan salah satu konsepnya adalah agar Jember bisa menjadi lumbung padi atau lumbung pangan disetiap desa yang ada. Ini adalah salah satu konsep yang akan dilaksanakan. Bahkan konsep tersebut telah sesuai dengan ikon kota Jember yakni, kota pertanian dan perkebunan. Akan tetapi kita harus tahu dulu setruktur atau kandungan tanah yang ada di Jember. Hal tersebut dikemukakan ahli bidang pertanian di Jember , Prof. Dr. Ir. Sutriyono ketika dijumpai di kantornya Selasa 15/12/2020 di area Kampus Unej.
” kalau kita bicara lumbung padi tentunya kita bicara lumbung pangan, jadi itu sebenarnya program yang sudah lama, untuk mengetahui semua ini, yang pertama kita harus tahu potensi di Jember , termasuk pemetaannya dimana basis pangan,kita harus tahu setruktur tanah dan kandungan tanah di Jember. Seperti C organik di Jember ini sangat minim, dan miskin, rata rata diatas 2 dan dibawa 3. Padahal seharusnya ada 5 unsur kalau untuk komoditas padi.”Jelas pakar pertanian yang kini menjabat Dekan Faperta Unej.
Jadi ini yang harus kita benahi dulu adalah unsur tanahnya, kalau kita bicara badan maka kaki harus kuat dulu agar bisa menahan badan. Selain itu Salah satu penyebabnya adalah setelah menanam padi petani tidak menanam palawija.
Lebih lanjut Sutriyono menerangkan, kalau kita melihat petani biasanya menghancurkan pupuk hanya 200 Kg karena melihat daunnya tidak biru dan berhijau daun maka mereka menambahi pupuk hingga mencapai 300-350 Kg, kan tanah ini ada ukurannya sehingga tanaman itu akan menjadi kurus, karena overload.
“Terkait dengan kelangkaan pupuk di Jember, juga bisa disebabkan oleh pemakaian yang berlebihan itu, padahal dari pemerintah sudah ada aturannya, misalnya memakai pupuk 200 Kg per hektar itu sudah sesuai RDKK karena semua sudah disusun setahun sebelumnya. Bahkan masih banyak kendala semisal pupuk terlambat, antri dan sebagainya.” imbuh Sutriyono yang juga Ketua Pelti Jember.
Menurut Sutriyono , penyuluh itu sangat dibutuhkan petani, kalau di Jember itu ada penyuluh, ini sangat luar biasa sekali, karena ada yang mengarahkan, gak bisa dari orang awam itu terus melakukan pekerjaan tanpa ada yang memberikan transpormasi ilmu.
Dia menambahkan, siapa pun Bupatinya harus kerjasama dengan perguruan tinggi, kedatangan mahasiswa dari berbagai daerah di Jember bisa berdampak meningkatkan ekonomi. Jadi harus kerjasama saling menguntungkan antara Pemkab dan perguruan tinggi.( Hrl)