Jember- Viralkata.com:
Saat awal menjabat, bupati Jember H. Hendy Siswanto merangkul semua wartawan untuk diajak kerjasama (MoU).
Ada sekitar 100 wartawan media online, TV, Cetak, Radio, dirangkul untuk bekerja sama dengan bupati.
Niat baik bupati H Hendy ini berawal dari masukan oleh beberapa pihak, termasuk para wartawan. Ada masukan bahw era bupati Faida, hanya sebagian wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Lintas Media (LWLM) yang diajak kerjasama. Namun wartawan diluar itu, tidak diajak kerjasama. Padahal.masih banyak kelompok atau komunitas wartawan yang lainnya.
Melihat hal itu, H Hendy ingin merangkul semua wartawan biat tidak ada lagi terbelah pro dan kontra. Utamanya yang terkait dengan honor kerjasama yang.berasal dari APBD, bukan uang pribadi bupati.
Namun sayangnya, perjalanan MoU berikutnya ditelantarkan. Nasib wartawan tidak diperhatikan. Hanya berjalan dua bulan yakni Juni dan Juli, medapatkan honor kerja sama bidang pemberitaan.
Dalam MoU disebutkan berlaku mulai 7 Juni akan berakhir 15 Desember 2021. Bila ada kesepakatan kedua belah pihak antara wartawan/pemilik media dengan bupati dapat diperpanjang.
Namun klousul itu, menjadi berantakan ketika MoU atau kerjasama diwakili 5 asosiasi, tiba-tiba dibubarkan. Tapi wartawan pegang komitmen dengan melakukan liputan dan nulis berita hingga bulan Agustus, September, Oktober, Nopember dan Desamber. Selama 5 bulan wartawan terus bekerja siang malam baiaya transport sendiri, tanpa uang makan, tanpa tunjangan, tanpa honor.
Padahal para wartawan sudah memgikuti berbagai syarat-syarat yang diberlakukan, mulai harus share berita di media.sosial, mememuhi syarat legalitas media, referensi bank, pajak e -faktur, NPWP, NIB, membuat LPJ, dll.
Tanggapan nitizen terkait wartawan yang melakukan somasi kepada bupati H Hendy Siswanto, karena kerjasama/MoU tidak dibayar selama 5 bulan, mendapat tanggapan yang beragam.
Edy Wicaksono- INfo Jember Terbina “Masak iya segitu parahnya wartawan yang sudah ngeliput nyiar kan berita yang baik-baik aja gak kebayar”, ujar Edy, di info Jember, Kamis (16/12/2021)
Bahkan Edy menyebutkan lebih lanjut jangan-janhan anggaran buat rakyat juga gak dikluarin dengan 100 macam alasan.
Tapi kita doakan sajaa semoga jangan smpai terjadi karrna rakyat sangat membutuh. Kalau
sampai tega dan berani dengan rakyat terlebih rakyat kecil bearti sudah bener-bener parah gak pnya hati nurani mereka yang berkuasa….
Kalijaga dari Seputar Jember mempertanyakan wartawan yang mana yang dapat honor. Wartawan ap yang dapet honor lur….
Memang ada yang belum paham bahwa bupati H Hendy melakukan MoU atau kerjasama dengan sejumlah wartawan dan pemilik media.
Disebutkan dalam kerjasama.itu wartawan menulis dalan bentuk.berita advertorial kegiatan pemerintah kabupaten Jember dan peliputan khusus di luar pemberitaan advertorial dan regular dengan nilai kontrak dalam jumlah tertentu.
Disebutkan dengan spesifikasi pemberitaan bersifat news value, jumlah berita 20 berita perbulan.
Ditegaskan pihak pertama/bupati berkewajiban membayar untuk setiap berita yang terbit di setiap media yang tercantum dalam sebanyak volume yang ada dalam kerjasama.
Tuti Arie, warga Semboro.
Mungkin lak bupatine sing nom kae. Pasti bupati kyok bupati lumajang bpk Toriq.
Temannya Siti Maryam, juga warga Semboro, singkat komenya, parah!
Untung saya gak milih dia …karna saya lihat diwaktu dia mencalonkan bupati yang pendukung dia..mayoritas premanisme..pada ahirnya inilah yang terjadi…baru dilantik sudah rame masalah bansos (komentar Khotib Achmad dari Kabar Puger)
Temannya Takim Geong bilang bingung ate nok gumukmas dalan mojosari/mojomulyo rusak,Ate nok kasian dalane rusak ,bleduk ake truk gede pisan, ate nok wuluan yo rusak peteng pisan.
Nurul menambahkan soal jalan rusak Jalan di daerah Gumukmas sampai ke Puger jalanya kayak pegunungan rusak parah apa lagi banyak mobil besar tambah ajur ancor kata maduranya… (Kapan pak yg mau di beresin masalah di jember ini kok belum ad kepastian)
Aida dari IWJ bilang mana sebutan wis wayahe, wayae apa?
Adi Jaya temannyan di IWJ jalan rusak semua.
Cak Sar dari Warga Puger,
tibakne sami mawon kulo mati-matian milih bupati akhirnya janji-janji palsu yg kudapatkan.
Bupati H Hendy Bukan Bandung Bondowoso, Dalam Sekejab Bangun Jalan 1000 KM.
Beberapa nitizen ada yang bijak,
setuju sebaiknya bersabar, kerja Bupati kan suda jelas pembangunan jalan sudah dimulai bahkan sampe ke desa-desa, tidak mungkin serentak diselesaikan semua, Pemerintah Daerah Kab Jember bukan kisah Bandung Bondowoso yg mampu membuat 1000 candi dalam semalam itupun tdk selesai kok.