JEMBER- VIRALKATA.COM
Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto datanhi warga terdampak banjir melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Jember, Jumat (12/11/2021).
Kedatangan Bupati Hendy didampingi oleh segenap unsur terkait mulai dari BPBD, TNI, POLRI dan Muspika setempat.
Bupati menyerahkan ratusan paket bantuan sembako di Desa Sumberagung Kecamatan Sumberbaru yang merupakan tempat langganan banjir pada musim penghujan.
“Setiap tahun desa disini telah menjadi langganan banjir. Kami ikut prihatin, untuk itu Kami akan berupaya untuk membantu warga yang sedang memerlukan bantuan,” ungkap Bupati.
Menurut Hendy akar permasalahan terjadinya banjir adalah berkurangnya lebar sungai. Banyak warga yang memanfaatkan bantaran sungai untuk pemukiman, pertanian dan perkebunan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Bupati berjanji akan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat untuk melakukan normalisasi sungai.
“Kami akan segera kirim surat ke Ibu Gubernur dan pemerintah pusat, supaya ini bisa dibantu APBD Jawa Timur maupun APBN, dan pemeliharaan dengan menggunakan anggaran APBD Jember, agar permasalahan yang sudah bertahun-tahun ini bisa segera diatasi.” Pungkasnya.
Bupati juga mwndatanti banjir di Bangsalsari, kena dampak banjir.
Banjir tahunan yang melanda Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari menjadi perhatian serius dari Bupati Jember, Hendy Siswanto.
Untuk mengatasi persoalan banjir tersebut, Bupati Hendy meminta kepada dua pondok pesantren (ponpes) dilokasi banjir itu untuk mengurangi lahannya guna kepentingan pelebaran sungai. Sebab, setiap musim penghujan, sungai tersebut selalu meluap dan meluber ke 2 pondok pesantren (ponpes) dan rumah penduduk akibat pendangkalan dan sempitnya alur sungai. Kedua ponpes tersebut adalah Ponpes Mamba’ul Khoiriyatil Islamiyah (MHI) dan Ponpes Ar Rosyid.
“Kami meminta pengasuh pondok pesantren untuk mengurangi lahan pondok pesantren sehingga sungai bisa lebih lebar lagi,” kata Bupati Hendy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat meninjau lokasi banjir di Pondok Pesantren Ar-Rosyid di Desa Bangsalsari, Jumat (19/11).
“Alhamdulillah pengasuh barusan sudah bersedia mewakafkan sehingga sungai bisa lebih lebar lagi, sehingga apabila arus sungai besar tidak sampai meluap lagi,” sambungnya.
Menurutnya, sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kedepan intensitas hujan masih tinggi, sehingga berpotensi pada debit sungai yang meningkat. Sedangkan alur sungai memiliki beberapa tikungan yang cukup tajam sehingga berbahaya apabila sungainya sempit. Sehingga salah satu cara menghilangkan bahaya atau potensi banjir dengan cara melakukan pengerukan dan pelebaran badan sungai.
“Untuk normalisasi akan didiskusikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk pengerukan,” katanya.
Dia juga mengimbau warga untuk tetap hati-hati dan waspada terhadap potensi bencana.
“Anak-anaknya dijaga, jangan boleh main ke sungai dulu, khawatir arus sungai mendadak besar,” pesannya.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi lebih 2 jam berturut-turut, menyebabkan sungai setempat meluap, Kamis malam (18/11). Luapan air kemudian meluber ke Ponpes MHI dan Ponpes Ar-Rosyid, setelah temboknya jebol diterjang banjir setinggi dada orang dewasa. Sekitar 350 santri putri di pondok tersebut diungsikan ke tempat aman. (gih/Red)