Mojosari Mojokerto-Viralkata
Bendungan Long Stroge Kalimati terletak kawasan Tarik Sidoarjo dan kecamatan Mojosari Mojokerto, bendungan ada dua wilayah ini sebetulnya sangat menarik dan potensial dikembangkan menjadi distinasi wisata, letaknya yang strategis dapat dijangkau dari arah Kecamatan Tarik desa akemuning, juga diakses dari Mojosari Kab Mojokerto. Demikia juga akses jalan aspal sampai ke lokasi, mudah dijangkau oleh masyarakat melalui kendaraan bermotor atau akses kenaraan mobil.
Minggu kemarin 21 Agustus (21/8/2022) bertepatan dengan hari libur, memang tifak begitu ramai masyarakat yang datang di waduk yang dibangun oleh Kementrian PUPR Pusat Jakarta, karena hari minggu kemarin banyak masyarakat yang disibukkan oleh kegiatan Hari Kemerdekaan, terutama karnaval dan gerak jalan.
Padahal biasanya hari-hari biaasa waduk yang membentang lebar 200 meter panjang hingga 3 KM ini sangat dipepebuhi pengunjung untuk beragai kegiatan warga. Ada kelompok warga melakukan sepeda gowes (fun Bike), ada kelompok yang melakukan senam, memancing di danau atau waduk, berwisata jalan jalan kelililing waduk, atau warga meniomati kuliner dari macam daragam menu maulai dari soto, bakso, batagor, Rujak, aneka monuman es, dawet, atau belanja aneka souvenir dan baju.
Para pedagang yang berjualan di pinggir jalan waduk Kalimati ini, belum ditata secara rapi, baik tempat maupun para pedagangnya, mereka bebas memilih macam jenis dagangan atau tempat jualan di sepabjang jalan pinggir waduk. Meski ada pedagang yang masuk dalam organisasi APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima) dengan menggunakan kaos seragama merah bertulisan APKLI, namun jumlahnya tidak banyak.
Salah seorang pengutus APKLI, Swantoro atau biasa dipanggil Lek Tok mengungkapkan pihaknya memberikan T-shirt merah APKLI sifatnya program spontanitas swadaya dari para padagang Kaki Lima, waktu itu dibuatkan sekitar 100 kaos yang dibagikan habis kepada para pedagang.
Sebetulnya, bandungan Kalimati, sangat potensial menjadi distinasi wisata dan sektor ekonomi UMKM bagi masyarakat. Namun para pihak yang terkait dengan kepentingan seperti dinas pariwisata, UMKM, belum menyentih secara serius untuk menangani serta mendorong potensi wisata dan UMKM.
Padahal market sangat besar dan stratrgis dari sisi lokasi waduk yang mudah dijangkau dari arah kecamatan Tarik (Sidoarjo) maupun dari arah kecamatan Mojosari (Mojokerto), akses jalan beraspal sampai ke titik lokasi waduk.
Benerapa warga mengungkapkan bahwa waduk Kalimati awalnya adalah berupa rawa-rawa dengan tubuhan liar tidak terurus, namun keudian ada program dari kementrian PUPR Pusat menjadikan waduk akalimati dibangun menjadi bagus, dari atas sampai bawah ada skat dam-dam disekelilingnya dabangun plengsengan, dipinggir waduk dibuatkan pagar juruji pengaman setinggi dua meter, diseapnkang plengsengan waduk dibuatkwn dijalan selebar lima.meter, ada para pedagang kuliner barjualan makanan dan mnuman sambil menikmati keindahan view air waduk, juga warga bebas melakukan aktivitas memancing ikan tanpa harus ditarik biaya alias gratis.
W2
Kalau misalnya ada upaya dari Birokrasi misalnya pariwisata, UMKM, perdangan, atau sektor-sektor terkiat yang lain dengan keneradaan waduk Kalimati, kemungkinan akberkembang labih baik.
Misalnya para pedagang UMKM/APKLI diubuatkan penataan tempat lebih rapi, bangunan bongkar pasang tenda yang lebih menarik dan artistik, lebih nyaman sebagai distinasi wisata waduk, disediakan anggaran dari Pemda Sidoarjo dan Mojokerto, untuk saling bersinegi, berlolaborasi, dan saling mendukung berkembangnya waduk untuk distinasi, lebih-lebih ada sponsor dari kekuatan lain, misalnya BUMN atau BUMD, dan Pemprove Jawa Timur, tentu sangat.menarik.
Sangat sayang bila potensi yang sabat bagus ini dilakukan pembiaran tidak dikelola lebih profesional. Masa pasca Pandemi sudah waktunya mulai bangkit, ekonomi kerakyatan harus menggeliat secara penuh kreatif dan inovasi di semua budang. Waduk Kalimati tidak.selamanya mati, tapi bisa tumbuh lebih punya brand yang baik.Tuturnya.
(Red /Gih/Pray)