HEADLINENASIONALNEWS

Anggota DPR RI Muhamad Nur Purnamasidi : Bupati Jember Belum Prioritaskan Sektor Industri Pariwisata.

Wawancara Bagian 5 Viralkata.com Dengan Muhamad Nur Purnamasidi.

 

Anggota Komisi X Bidang Pariwisata DPR RI Muhamad Nur Purnamasidi menilai   Bupati Jember Belum Prioritaskan Sektor Industri Pariwisata Jember. Berikut wawancara Viralkata.com dengan Muhamad Nur Purnamasidi di sela sela reses ke Jember

Begitu pentingkah  memunculkan even-even wisata di Jember?

Ya memang pengungkitnya melalui even-even. Sedangkan memasarkannnya melalui peket-paket wisata yang ditawakan oleh agen-agen pemasaran di travel wisata.

Terkait JFC, dari Pemkab pernah memberikan subsidi anggaran sekali rp. 500 juta, artinya sebebetulnya anggaran sebesar itu belum banyak berarti kalau dibandingkan JFC menjadi ikon wisata Jember yang membawa promosi wisata hingga dunia internasional, dan itu menjadi persoalan dimata Pemkab?

Ya itu artinya kita belum punya satu kata bahwa wisata itu prioritas dan penting. Kalau penting artinya semuanya harus duduk bareng. Antara pemerintah, pelaku wisata, hotel, kuliner, travel wisata, sama-membicarakan bagaimana baiknya wisata di Jember ini. Harus dibahas bersama, bagaimana baiknya kue wisata ini. Mungkin.muncul kesepakatan-kesepakatan, wadahnya apa, yang dapat menampung semuanya, semua stekholder terkait pariwisata, tidak harus selalu ke dinas.

Kondisi pandemi covid 19 berdampak luar biasa juga termasuk industri pariwisata. Momentum setelah pandemi pihak siapa yang harus memulai?

Ya pemerintah atau bupati yang harus menginisiasi.Mengkoordinasikan semua pihak dan unsur yang terkait dengan industri pariwisata. sebagai kepala daerah harus berperan. Misalnya bagaimana kepala daerah mendorong agar sektor pariwisata ini menjadi penyumbang nomor satu pemasukan atau PAD Jember. Apa yang harus kami siapkan sebagai kepala daerah? Regulasinya mana yang harus kita siapkan? Itu semua peran da tanggung jawab dari kepala daerah.
Kalau masyarakatnya ya gak mungkin karena ada faktor kewilyahan.

Yang terjadi di Malang, walikotanya menginisiatif begitu melakukan duduk bareng. Hasilnya di Malang sekarang ada lebih 400.000 bekerja di bidang ekomoni kreatif terkait dengan industri pariwisata.

Sebetulnya Jember memiliki potensi yang besar, cuma masing-masing jalan sendiri sendiri.

Sidang Perda APBD 2021, anggaran Dinas Pariwisata nilainya hanya Rp. 420 jt, bukankah ini nilainya termsuk kecil?

Ya ibaratnya kalau ingin dapat ikan hiu, ja jangan ingin dapat ikan teri.
Atau kalau ingin dapat gadis cantik ya harus punya modal besar, logikanya begitu. Artinya apakah pariwisata itu ingin menjadi prioritas atau hanya sekedar biasa-biasa saja. kalau nilai 400 juta berarti cuma berapa persen dari nilai APBD? Berarti kan bukan prioritas kan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close