Muhamad Nur Purnamasidi anggota DPR RI berasal dari Dapil VI Kabupaten Jember dan Lumajang. Bagi Purnamasidi, Jember bukan hanya sebatas Dapilnya, tapi sejak mahasiswa di Fisip Unej, dia sudah berproses di Jember. Oleh karena itu, Purnamasisi sanga paham berbagai pesoalan yang terjadi Jember. Mulai terkait konflik DPRD Jember dengan bupati Faida, Interpelasi, HMP, gagalnya Peda APBD, Disclaimer, sert berbagai persoalan yang muncul dengan dinamika politik dan program pembangunan di Jember. Berikut adalah hasil wawancara Singgih Sutoyo wartawan majalah Viralkata.com dengan Muhammad Nur Purnamasidi
Bagaimana realitas politik kalau kemungkinan Faida terpilih kembali, apakah tetap akan berdampak buruk seperti yang lalu.
saya tidak mau berandai-andai. Sekali lagi, saya berharap pemimpin terpilih nanti bisa membawa perubahan serta kemajuan. Dan itu bisa wujudkan bila kepala daerahnya bervisi Jelas, serta mampu membangun komunikasi serta bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan.
Kalau kondisi seperit terus berlanjut apa yang terjadi pada Jember?
Kedepannya Jember kalau mau baik, harus dicermati bagaimana para calon pimpinan kepala daerah di Jember yang akan datang, jangan sampai salah pasangan dan salah orang. Karena ini akan membawa konsekwensi massa depan Jember. Saya berharap akan muncul calon pimpinan daerah atau bupati yang benar benar akan membawa kemajuan jember.
Bagaimana dengan upaya 11 partai untuk menyatukan kekuatan dalam Pilkada?
Sepertinya sampai sekarang belum putus meskipun ada komitmen dari petinggi partai di Jember, misalnya head to head satu lawan satu. Komitmen sudah ada sejak sebulan yang lalu, tapi tentang siapanya yang menjadi calon untuk maju menjadi head to head,.
yaitulah yang menjadi problem. Apalagi yang masing masing partai juga punya kandidat. Persoalan kedua , kan juga ada pengaruh efek down payment (biaya di depan ) yang sudah di keluarkan di depan oleh calon.