HUKUM & kRIMINALNEWS

Ada 10 Ruko Lebih Tempat Prostitusi Di Kawasan Kota Indah Pangeran Jayakarta Berkedok Message Dan Karouke

Jakarta News Viralkata Gemerlap dunia malam di Jakarta selepas tengkurap selama adanya wabah Covid-19 kembali semarak. Wilayah Jakarta Barat dan Vi Utara sebagai tempat yang cukup ramai dalam hal hiburan malam kembali ramai didatangin para penikmat hiburan malam.

Dunia hiburan malam yang identik dengan musik dugem, minuman beralkohol, serta kehadiran gadis-gadis malam memang jadi tujuan para muda-mudi untuk mencari hiburan dalam kepenatan mengejar ekonomi.

Salah satu tempat hiburan malam yang berlokasi di kawasan Ruko Kota Indah, Jl Pangeran Jayakarta, Tamansari, Jakarta Barat diduga menjadi lokalisasi prostitusi terselubung berkedok Bar dan Massage.

Berdasarkan penelusuran wartawan, ada beberapa tempat hiburan malam yang beroperasi dalam kawasan Ruko Kota Indah di antaranya Royal Bar & Massage, Happy Bar & Massage, Mega Ayu Massage & KTV, Grand La Bar & Massages, New Sari Ayu Bar & Massage dan Grand MTR Bar & Massage.

Diketahui, mereka menjajakan minuman keras beralkohol, juga sekaligus melayani pijat (massage). Pelayanan pijat (massage) inilah yang diduga hanya “kedok” saja, padahal prakteknya menjalankan bisnis prostitusi terselubung.

Para pengunjung saat berjalan di sekitar lokasi tersebut akan disambut para SPG yang menawarkan untuk masuk dan menikmati hiburan malam. Tanpa ditutupi mereka juga menawarkan jasa kesenangan para lelaki dengan harga yang cukup terjangkau, sekitar Rp 400 ribu, jasa prostitusi jelas tak ragu mereka tawarkan ke para pengunjung yang berjalan di lokasi tersebut walaupun hanya sekedar melihat-lihat.

Salah satu pelanggan yang enggan disebut namanya mengatakan di lantai dasar untuk minum-minum (alkohol) ditemani oleh wanita-wanita berparas cantik yang disediakan oleh pihak Bar. “Kalau mau pelayanan yang lebih, tinggal naik aja ke atas,” ujarnya.

Sedangkan tarif untuk sekali “main”, berkisar 400-700 ribu, tergantung kelas terapis. “Kalau saya, bayar yang 500 ribu/jam, tapi bagus koq,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI , Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Intansi terkait, saat hendak ditemui, semua Pimpinannya tidak berada di tempat, sedangkan staf instansi terkait menyatakan pihaknya akan mengkroscek terlebih dahulu ke lapangan.

Menanggapi hal itu, Aktivis Sosial Jimmy Gunawan, menduga tempat hiburan malam itu telah memberikan “upeti” alias setoran ke pihak oknum petugas terutama Satpol PP dan Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Barat, sehingga kegiatan yang diduga sebagai tempat prositusi tersebut terbilang aman.

Meskipun begitu, bila dilihat dari beberapa peristiwa yang telah terjadi, di mana Gubernur dan Tokoh Agama sudah membersihkan tempat prostitusi di DKI, seperti Kalijodo, Kramat Tunggak, Boker, Kebon Sayur, namun kenyataannya malah kian subur di tempat prostitusi dalam kota yang diduga di kelola HH alias TT Botak, hingga bisa menikmati keuntungan fantastis dari bisnis tersebut, dengan menabrak segala aturan dan undang-undang.

Bahkan, institusi Polri yang juga sedang gencar-gencarnya membrantas prostitusi dan traviking, namun kenyataannya mengapa TT botak tidak tersentuh.

Jimmy menduga Suku Dinas, Prawisata, Suku Dinas Sosial, Satpol PP, dan Pajak ada “Kong Kalikong” dengan pengelola tempat hiburan malam tersebut.

“Saya menduga Pol PP DKI Jakarta dan Dinas Parekraf serta jajarannya sudah tahu akan hal ini, cuma tutup mata saja, karena diduga udah menerima upeti dari koordinator atau boss-boss lokasi itu,” ujar Jimmy.

Jimmy yang juga berprofesi sebagai pengacara, berharap agar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Sat Pol PP DKI Jakarta bisa menindak sejumlah hiburan malam yang melanggar, yang ada di kawasan tersebut.

“Saya minta Parekraf dan Pol PP DKI Jakarta untuk datang cek lokasi, bila perlu nyamar jadi pengunjung. Pasti akan tahu kalau di tempat hiburan tersebut ada melakukan praktek prostitusi. Tapi, saya sanksi hal itu bisa dilakukan,” tandasnya.(Py/AA)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close